Semenjak kepergian ayah Chintya Billy selalu datang ke rumah Chintya, namun hari ini Billy serta Momi nya tidak bisa datang di hari yang sangat berharga untuk Chintya.
Hari dimana hasil kerja keras Chintya selama tiga tahun akan diumumkan hari ini, Hari ini juga tepat Chintya berumur delapan belas tahun.
Namun hanya Mama nya yang mengucapkan selamat ulang tahun, bahkan Abang dan Adik-adiknya serta teman-teman nya tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
Keluarga Billy adalah investor yang sangat besar di sekolah Chintya dan seharusnya yang datang di acara Graduation sekolah Chintya seharusnya Billy namun Billy berhalangan karena harus menjalankan proyek yang besar dan Momi Billy sedang peresmian Butik baru nya serta Andrew yang sedang mengantar Claudia lomba, Noah sedang ada acara di sekolahnya dan itu semua membuat Chintya merasa sedih.
Chintya menatap dirinya, dia tidak boleh sedih di acara yang sangat penting ini, Chintya memoleskan make up yang sangat tipis dan liptint nya.
Chintya sudah siap dan dia turun tangga, Chintya tidak melihat anak tangga terakhir sehingga dia terjatuh, kakinya sangat sakit sekali.
Mama Chintya yang mendengarnya segera menghampiri Chintya dan membantunya ke ruang tamu.
"Kok bisa jatuh sih nak?" Ucap Mama Chintya kemudian memangku kaki Chintya untuk dioleskan minyak urut.
"Tya gak lihat kalau ada satu anak tangga lagi mam," Mama Chintya mengangguk dan mengurut-urut kaki Chintya agar Chintya bisa berjalan kembali.
"Mam, sekarang hari yang paling berharga untuk Tya namun hanya Mama yang ingat dan hanya Mama yang menemani Tya. Tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Tya, tidak seperti tahun lalu. jika bisa waktu diputar kembali, Tya ingin kembali dimana Tya selalu dikasih surprise oleh orang-orang terdekat Tya, namun sekarang sudah berbeda mam, bahkan saudara Tya pun tidak ingat sama sekali," Ucap Chintya sembari tersenyum kecut dan menatap lurus kedepan.
"Kamu tidak boleh ngomong seperti itu Tya, mungkin mereka lupa, manusia juga kan selalu ada kekurangannya," Ucap mama Chintya menenangkan Chintya.
"Tya kangen ayah deh mam, padahal belum ada sebulan tapi Tya sudah kangen aja sama ayah. Gimana kalau tahun-tahun yang akan datang, apa Tya sanggup tanpa ayah?" Ucap Chintya dengan memandang foto sang ayah yang berada di dinding.
"Kan ada Mama yang selalu berada disamping Tya, kalau Tya ada masalah Tya boleh cerita ke mama, mama bukan hanya orang tua bagi kamu mama bisa kamu jadikan teman untuk menceritakan masalah kamu untuk meringankan beban kamu, lagian nanti kan ada Billy. Nanti anak Mama akan memulai hidup yang baru dengan laki-laki yang pantas untuk anak mama," Ucap Mama Chintya dan Chintya mengangguk, "Yasudah kita berangkat, nanti acaranya sudah di mulai.
Sesampainya di tempat acara Graduation nya, Chintya bertemu dengan teman-teman nya dan berbincang, begitupun dengan orang tua nya mereka juga saling berbincang.
Acara segera di mulai dan Chintya duduk disebelah Mama nya.
Tepat di acara puncak yaitu pemberitahuan nilai tertinggi Ujian Nasional, Chintya menatap lurus kedepan.
"Chintya Helderman," Ucap EMC dan Chintya menyalami tangan Mama nya begitupun mama nya mencium kening Chintya.
Begitu bangga dengan anaknya, Chintya menyalami orang tua teman-temannya. Teman-teman Chinta mengucapkan selamat kepada Chintya.
Chintya berjalan dan naik ke atas panggung dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya.
Chintya menatap Papi Billy yang menjadi investor terbesar di sekolahnya.
"Congratulation nak, Papi bangga sama kamu," Ucap Papi Billy dengan memeluk tubuh Chintya.
Chintya seperti merasakan pelukan ayahnya yang hangat, dan Chintya tidak bisa lagi menahan tangisannya. Chintya membalas pelukan Calon mertua nya.
"Terimakasih Papi," Ucap Chintya dan Papi Billy melepaskan pelukannya, Papi Billy membenarkan topi toga nya Chintya dan memberi bunga serta menjabat tangan Chintya dengan tersenyum.
Chintya menyalami guru-guru nya, dan turun dari panggung. Setelah itu acara sesi Foto, mereka semua berfoto dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Acara sudah selesai dan mereka semua satu-persatu meninggalkan tempat acara.
"Chin, kita semua pulang dulu ya," Ucap Viola mewakili teman-temannya dan Chintya mengangguk.
"Hati-hati ya," Ucap Chintya dan melambaikan tangan kepada teman-temannya.
Chintya kembali duduk disamping Mama nya dengan senyum yang mengembang.
"Mama seneng banget punya anak-anak yang nurut, patuh serta pintar," Ucap Mama Chintya mengelus punggung tangan Chintya dengan tersenyum.
"Tya, Bang Andrew, dan Adik-adik juga bangga punya orang tua yang tidak membeda-bedakan anaknya dan kalau bukan bimbingan Mama dan Ayah mungkin Tya tidak seperti ini," Ucap Chintya memeluk tubuh Mama nya dan Mama Chintya membalas pelukan Chintya.
"Tya ke toilet dulu ya mam," Ucap Chintya dan Mama Chintya menganggukkan kepalanya.
Sesampainya di toilet, Chintya menatap dirinya di depan cermin.
"Di hari yang paling berharga menurut Tya, Ayah gak ada di samping Tya. Tya sedih yah, tapi Tya gak boleh nunjukin kesedihan Tya kedepan semua orang," Ucap Chintya kepada dirinya sendiri, kemudian Chintya merapihkan pakaian nya.
Namun baru ingin keluar dari toilet tubuhnya menabrak seseorang.
"Maaf ya ka, aku gak sengaja," Ucap Perempuan yang seumuran dengan Claudia, Chintya tersenyum dan mengangguk.
Chintya berdiri, namun bokong nya sakit sekali dan kaki nya seperti terkilir. Chintya memegang tembok untuk membantu nya berdiri.
Chintya berjalan dengan kaki yang diseret-seret, Mama Chintya melihat Chintya segera menghampiri nya dan menuntun Chintya menuju mobil yang sudah disediakan oleh Billy untuk antar jemput Chintya.
Pak Supri adalah supir yang ditugaskan untuk mengantar jemput Chintya.
Pak Supri terkejut dengan Chintya, "Loh Nona kenapa?" Ucap Pak Supri dengan membukakan pintu mobil penumpang untuk Chintya dan Mama nya.
Sesampainya didalam mobil, Chintya menceritakan kejadian yang telah terjadi di sewaktu dia di toilet.
"Tapi aneh nya malah dia yang minta maaf, harusnya kan Chintya yang minta maaf," Ucap Chintya dengan tertawa dan Pak Supri juga ikut tertawa.
Pak Supri mengendarakan mobilnya, karena kecapean Chintya tertidur dengan pulas.
💌💌💌
Chintya terbangun dan dia tertidur di dalam mobil, tetapi kenapa Pak Supri dan Mama nya tidak ada.
"MAMA, PAK SUPRI," Ucap Chintya dengan berteriak, namun tidak ada yang menjawabnya.
"Apa gue harus seperti ini, seorang diri di dunia yang keji ini?" Batin Chintya
💌💌💌
Kira-kira ada apalagi ya guys???
Aku kemarin part 26 sudah selesai tapi tiba-tiba ilang, sedih banget nulis udah sampe 1500 kata tapi ilang😭😭😭
Aturan update nya kemarin tapi ada masalah guys maafkan yaaa🙏🙏
Maaf kalo part nya pendek, part yang akan datang akan panjang kok mwhwhwheh.
Jangan lupa di pencet bintang nya ya guys👇👇👇.
Salam penulis amatir.
Sayang semuanya😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO VS QUEEN JOMBLO
Teen FictionTidak pernah terpikirkan oleh Chintya akan dijodohkan dengan seorang CEO, Chintya membayangkannya saja sudah sangat menakutkan, dijodohkan dengan om-om yang pasti simpanannya banyak. Chintya Helderman. Entah mengapa pikiran Billy jadi tidak karuan s...