MCvsQJ#24

7.4K 200 2
                                    

09:00 WIB.

"AYAH.. AYAH.. JANGAN TINGGALKAN AKU YAH," Ucap Chintya yang sedang bermimpi dengan keringat yang sudah bercucuran dan suaranya sangat keras sehingga semua orang yang berada di ruang tamu berlari ke kamar Chintya.

"Sayang bangun nak," Momi Billy membangunkan Chintya dan sontak Chintya langsung memeluknya. "Don't worry honey kami ada disini," Mami Billy menenangkan Chintya dan Chintya mengangguk dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Sebaiknya kaka ganti baju, baju kaka sudah kotor," Ucap Claudia.

Semua orang keluar dari kamar Chintya menyisakan Momi Billy dan teman-teman Chintya untuk membantu Chintya.

"Chin senyum dong, mana Chintya yang periang, yang selalu ngerjain kita-kita. Kita semua sedih tau kalo lu seperti ini," Ucap Lizbeth dengan tersenyum dan dibalas senyuman oleh Chintya.

"Nah begitu dong, masa calon mantu Momi wajahnya sedih melulu sih," Chintya tersenyum begitupun teman-temannya.

Chintya membersihkan badannya untuk menyegarkan badannya yang sudah lengket dan teman-temannya memilih baju muslim panjang dan jilbab untuk Chintya pakai.

Chintya keluar dari toilet dan teman-temannya langsung mengasih baju muslim yang telah mereka pilihkan untuknya, Chintya masuk kembali ke dalam toilet untuk memakai pakaiannya.

Setelah beberapa menit Chintya keluar dari toilet dengan hati-hati karena dirinya tidak kuat untuk berjalan.

"Kamu sakit? Momi panggil dokter ya?," Ucap Momi Billy menuntun Chintya keluar dari toilet.

Teman-temannya tidak tega melihat Chintya yang periang menjadi Chintya yang lemah, Dea keluar dari kamar Chintya.

"Dia tidak kenapa-kenapa?" Ucap Billy to the point, dan Dea mengangkat alisnya.

"Dia? Maksud lu Chintya?" Billy menganggukkan kepalanya.

"Iya, gimana keadaannya?" Ucap Billy lagi.

"Chintya baik kok tapi keadaannya lemah tadi aja jalan ke toilet kaya gak sanggup, makanya gue mau ambil makanan dulu buat dia," Ucap Dea setelah itu menuju ke dapur untuk membawa makanan.

Dea membawa makanan untuk Chintya, baru ingin membuka pintu kamar Chintya Billy memanggilnya kembali.

"Apalagi sih?! Eh lu kan temennya kasih tau jangan bacot gitu, temen gue lagi butuh asupan makanan supaya tenaga nya kembali," Ucap Dea kepada Drey dan Drey mengerutkan dahinya, dia bingung dengan ucapan Dea.

"Ini kasih Chintya suruh minum," Ucap Billy memberi Vitamin agar tubuh Chintya tidak lemas.

Dea mengambilnya dan memandang Billy dengan menatap Billy tajam, Billy mengerti maksud tatapan Dea dan dia segera menjawabnya, "Itu Vitamin agar tubuhnya tidak lemas," Dan Dea segera masuk ke dalam kamar Chintya setelah mendengar jawaban Billy.

Billy dan Drey saling menatap dan setelah itu Drey tertawa dan Billy hanya menggelengkan kepalanya.

"Makan dulu Chin, biar kaga lemes lagi, lu juga butuh asupan makanan kesian cacing-cacing di perut lu pada minta makan," Ucap Dea menyodorkan piring yang berisi makanan kepada Chintya dan Chintya menerimanya.

"Makasih," Ucap Chintya dan kemudian Chintya memakannya dengan tangan gemetar mereka yang menyaksikannya tidak tega.

"Biar Mami yang suapi," Ucap Momi Billy mengambil piring dari genggaman Chintya dan Chintya mengangguk.

"Semoga aja nanti gue dapetin mertua seperti Momi Billy, Aamiin," Ucap Putri dan mengaminkan doanya sendiri.

"Panggil saja Momi, anggap Momi orang tua kalian. Momi kan cuma punya Billy, kalo kalian manggil Momi juga, Momi berasa punya anak cewe banyak hehehe," Ucap Momi Billy dengan tertawa.

MY CEO VS QUEEN JOMBLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang