Billy, Chintya dan yang lainnya berangkat menuju jakarta, karena mereka akan mengubur jenazah ayah Chintya di makam keluarganya.
Billy dan Chintya hanya berdua di mobil, sedangkan Noah, Claudia, Mama Chintya ikut bersama orang tua Billy. Drey dengan Andrew dan teman-teman Chintya dimobil Lizbeth.
Didalam mobil Billy hening tidak ada satu pun yang bersuara, nampak terlihat tatapan Chintya mengharah ke depan dengan tatapan kosong.
Billy melihat wajah pucat Chintya dan dia ikut sedih melihat keadaan Chintya sekarang, Chintya tidak mau makan dan Billy kali ini harus berhasil membujuk Chintya untuk makan.
Billy membelokkan mobilnya ke arah restoran, bukannya Billy ingin membuang-buang waktu, namun Chintya juga harus memerhatikan keadaannya dia tidak mau Chintya sakit.
Chintya masih belum sadar dari lamunannya, hingga saat Billy membukakan pintu Chintya masih tetap menatap ke arah depan.
Billy menggenggam tangan Chintya dan Chintya baru tersadar dari lamunannya, Chintya menatap Billy dengan lemas.
"Kamu makan dulu," Billy mengerti tatapan Chintya yang sedang bertanya dan Billy segera menjawabnya.
"Aku gak mau Bill," Ucap Chintya dengan menghempaskan tangan Billy.
"Tapi kamu harus makan, jangan sampai kamu sakit," Ucap Billy ingin menggenggam tangan Chintya namun ditepis oleh Chintya dan Chintya menekuk kedua kakinya dan menenggelamkan kepadanya kedua tangannya memeluk kedua kakinya.
Billy menutup pintu mobil dan berjalan menuju restoran, dia tetap membelikan makanan untuk Chintya.
Beberapa menit kemudian Billy masuk kembali ke dalam mobil, Chintya masih tetap diposisi semula tidak bergeming.
"Chintya, kamu gak papa kan?" Billy menggoyangkan badan Chintya, Chintya melihat ke arah Billy dengan lemas.
Billy bernapas lega mengetahui Chintya tidak kenapa-kenapa.
"Makan dulu," Billy mengeluarkan burger serta minuman untuk Chintya.
"Kamu gak makan?" Chintya bertanya kepada Billy.
"Kamu saja makan, aku sudah makan tadi," Billy memberikan burger kepada Chintya dan Chintya menerimanya dengan tangan gemetar, Billy tidak tega melihatnya.
Billy mengambil kembali burger nya dari tangan Chintya membuat Chintya kebingungan menatap Billy.
"Biar aku yang suapin," Ucap Billy dengan menyuapi Chintya dengan burger dan Chintya menerimanya.
Memang betul dia seperti orang tidak berdaya, memegang burger saja tidak bisa dan harus disuapi oleh Billy.
"Kamu benar tidak kenapa-kenapa? Ada yang sakit?" Ucap Billy setelah selesai menyuapi Chintya.
"Aku gak kenapa-kenapa kok," Ucap Chintya.
Billy memberikan minuman kepada Chintya, Chintya menerima minuman dari Billy. Chintya meminumnya dan tiba-tiba minuman yang berada ditangan Chintya terjatuh.
"Maafkan aku Bill," Ucap Chintya dan Billy hanya tersenyum setelah itu membersihkan minuman yang tumpah di mobilnya.
"Tidak apa, baju kamu gak basah kan?" Chintya menggelengkan kepalanya dan Billy kembali membersihkan minuman yang tumpah.
Billy sudah selesai membersihkan minuman yang tumpah dan dia kembali menjalankan mobilnya menuju jakarta.
Billy mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dan Billy melihat ke arah Chintya yang semakin pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO VS QUEEN JOMBLO
Teen FictionTidak pernah terpikirkan oleh Chintya akan dijodohkan dengan seorang CEO, Chintya membayangkannya saja sudah sangat menakutkan, dijodohkan dengan om-om yang pasti simpanannya banyak. Chintya Helderman. Entah mengapa pikiran Billy jadi tidak karuan s...