MCvsQJ#8

12K 258 1
                                    

Chintya datang ke sekolah dengan wajah lesu dan tatapannya kosong seperti bukan dirinya yang setiap hari ceria, bahkan ia tidak menyadari bahwa ada teman-temannya yang sedang menatap aneh kepadanya.

"Cintya?" Viola memanggil nama Chintya, tetapi dia masih tidak mendengarnya, semua teman-temannya memanggil nama Chintya tetapi Chintya tidak menyahuti mereka, tidak sadar bahwa sedari tadi teman-temannya memanggilnya.

"Woy! Kambing, dipanggil dari tadi gak nyaut, kesambet lu?" Dea menoyor kepala chintya dengan buku yang dipegangnya, Chintya melihat Dea. Setelah itu jalan kembali menuju kelasnya, teman-temannya saling menatap satu sama lain, dan saling mengangkat bahu.

Mereka menghampiri Chintya, dan langsung mengelilingi Chintya dengan tatapan tajam.

"Lu semua kenapa sih, jangan liatin gue kaya mangsa gitu ngapa!" Ucap Chintya sambil mendorong teman-temannya, bukannya menjauh mereka semakin mendekat kepada Chintya.

"Cerita ke kita semua, tanpa di skip!" Mereka semua memojokkan Cintya. Memang seharusnya Chintya bicara kepada mereka, karena Chintya tidak bisa menutupi rahasia apapun kepada teman-temannya.

"Gue dijodohin." Jawabnya dengan lesu.

"Lah? Kok bisa? Masih jaman jodoh-jodohan ini bukan jaman Siti Nurbaya kali." Cibir Dea, dan mereka semua menunggu jawabannya Chintya dengan sangat lama.

"Entah." Kelima temannya memeluk chinty dengan sangat erat, ya mereka memang seperti itu jika salah satu dari mereka ada musibah, pelukan yang akan mereka kasih.

"Cerita ke kita semua cin, tanpa ada yang terlewati." Mereka semua saling menatap setelah itu tertawa terbahak-bahak, aneh memang.

"Gue gak tau kenapa bisa dijodohin, intinya gue 'dijodohin' itu doang yang ortu gue bilang."

"Jadi ini alasannya kenapa lu diam aja, dan jawab gak ada apa-apaan. Seharusnya lu ngomong aja sama kita dari awal, percuma lu nutupin rahasia dari kita. Rahasia itu bakalan kebongkar juga." Elizabeth memegang kedua tangan Chintya. "Kita selalu ada kok buat lu Cin, ada kita, lu gak sendirian Cin." Lanjutnya. Kemudian Viola memegang tangan Elizabeth disusul dengan tangan Dea, Putri, dan Amel.

"Makasih ya, kalian selalu ada buat gue." Chintya menggenggam erat tangan teman-temannya. "Sama-sama." Ucap teman-temannya.

💌💌💌


Sebelum Chintya pulang ke rumah, ibunya berpesan untuk menjemput adiknya yang sedang les teater. Chintya mengendarai motornya, tiba-tiba motornya ditabrak oleh mobil. Tubuh Chintya tertiban oleh motornya. Laki-laki yang mengendarai mobil itu menghampiri Chintya.

Laki-laki itu mengangkat motor Chintya dari atas tubuhnya dan memarkirkannya "anda tidak apa-apa?" Ucap laki-laki itu sambil membangunkan Chintya. Tetapi bukannya bangun Chintya malah tetap duduk di jalan, Chintya memang memiliki trauma.

"Hello." Laki-laki itu menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Chintya. "Anda tidak apa-apa? Saya minta maaf, tadi saya lengah saat mengendarai mobil." Laki-laki itu menepuk pundak Chintya, Chintya tersadar dan setelah itu mengangguk.

"Biar saya antar pulang, motor anda biar nanti suruhan saya yang bawa." Laki-laki itu mengulurkan tangannya kepada Chintya dan Chintya menerimanya, tetapi baru mau berdiri dia sudah terjatuh lagi.

"Saya minta izin." Laki-laki itu mengangkat tubuh Chintya ala bridal style. Chintya masih tetap diam walaupun laki-laki itu mengangkat nya. Laki-laki itu mendudukkan tubuh Chintya di kursi penumpang dan Chintya meringis saat bokongnya mendarat di kursi mobil. Laki-laki itu mengitari mobil dan mengendarai mobil.

"Kita ke dokter dulu, saya takut anda kenapa-kenapa." Ucap laki-laki itu dan mulai membawa Chintya menuju rumah sakit. Chintya terdiam di dalam mobil, dia tidak sadar jika ada seseorang yang membawanya.

Sesampainya di rumah sakit, laki-laki itu membuka pintu mobil dan mengulurkan tangannya kepada Chintya. Chintya menerima uluran tangan nya, ketika berdiri Chintya pingsan dan laki-laki itu dengan sigap menangkap tubuh Chintya.

"Hey." Ucapnya dengan menepuk pipi Chintya. "Anda baik-baik saja? Jangan bikin saya khawatir." Lanjutnya. Chintya tetap tidak bangun dan laki-laki itu segera membawa Chintya masuk ke rumah sakit.

💌💌💌


Maaf ya teman-teman kalau cerita ini kurang menarik, tapi aku bakalan bikin cerita ini menarik dan seru, dan aku bakalan update terus untuk kalian tercinta.
Jangan lupa di vote and comment yaa😘

MY CEO VS QUEEN JOMBLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang