Sudah dua hari Chintya dan Billy mengelilingi Prancis berfoto di Paris, hingga saat ini.
"Permisi," Suara ketukan pintu di depan kamar Chintya.
Billy menyewa dua kamar untuk dirinya dan untuk Chintya, karena mereka belum sah menjadi suami istri, Billy tidak mau ada hal yang tidak di inginkan.
Chintya membukakan pintu kamarnya, ternyata dua orang yang satu perempuan dan yang satunya lagi lako-laki membawa kardus dan baju.
"Nona ini untuk anda. Tuan Billy menyuruh anda agar bersiap-siap, anda dibantu oleh Siska," Ucap pegawai Billy.
"Oh ok terimakasih, silahkan masuk Siska," Chintya mempersilahkan masuk dan Siska pun masuk ke dalam kamar Chintya.
"Mr.Billy menyuruh saya untuk merias Nona," Ucap Siska.
"Memangnya mau kemana? Pake dirias segala. Apa Billy memberitahumu akan kemana?" Ucap Chintya dan Siska menggelengkan kepalanya.
"Mr.Billy tidak memberitahu saya Nona, dan dia hanya menyuruh saya untuk merias anda," Ucap Siska dan mulai merias Chintya.
"Apa kamu sudah menikah Siska?" Chintya bertanya kepada Siska dan tiba-tiba Siska terdiam setelah itu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Belum Nona, seminggu yang lalu saya sudah ingin menikah dengan kekasih pilihan saya, namun tidak jadi," Ucap Siska dengan tersenyum dia tidak mau terlihat sedih di depan orang lain.
"Loh kenapa? Bukannya dia pilihan kamu?" Ucap Chintya yang ingin tahu sekali.
"Pada acara akad datang seorang wanita dengan membawa anaknya, dan dia berucap bahwa anak itu adalah anak nya dari laki-laki pilihan saya," Ucap Siska dan Chintya merasa sedih mendengarnya.
"Maafkan aku ya Siska, aku gak bermaksud untuk membuat mu sedih. Aku juga takut nanti ada yang merusak pernikahan aku dan Billy," Ucap Chintya yang terlihat cemas, Siska memegang bahu Chintya.
"Mr.Billy sangat baik, dan saya yakin dia tidak akan melakukan seperti laki-laki pilihan saya.Nona beruntung sekali mendapatkan Mr.Billy dia sangat baik terhadap pegawainya, dan saya yakin dia akan setia terhadap Nona," Ucap Siska dengan tersenyum.
Billy datang ke kamar Chintya namun dia belum sempat mengetuk pintu kamar Chintya, Billy mendengar percakapan Chintya dengan Siska. Dia mengurungi niatnya untuk mengetuk pintu Billy malah mendengarkan percakapan Chintya dan Siska.
"Aku dan Billy dijodohkan oleh orang tua kita setahun yang lalu, aku takut dia sama seperti laki-laki yang lain. Aku takut karena ini pertama kalinya aku dekat dengan seseorang bahkan ingin menikah seminggu lagi," Ucap Chintya, Siska melihat Chintya dari cermin kemudian dia tersenyum.
"Tidak akan mungkin Mr.Billy menghianati Nona, Nona sangat cantik sekali dan baik hati. Saya yakin Mr.Billy akan setia kepada Nona," Ucap Siska kemudian dia mengambil gaun yang sudah diberikan oleh Billy.
"Aamiin," Ucap Chintya kemudian memakai gaunnya dibantu oleh Siska.
Billy yang mengetahui bahwa percakapan Siska dengan Chintya sudah selesai, dia mengetuk pintu hotel Chintya.
Siska membukakan pintu kamar Chintya dan menunduk ke arah Billy, "Silahkan masuk Mr.Billy, Nona Chintya sudah selesai," Ujar Siska dan Billy pun masuk ke dalam kamar Chintya.
Betapa terkejutnya Billy melihat penampilan Chintya yang sangat cantik, dia sengaja tidak memberikan gaun yang terbuka. Billy tidak mau rekan kerjanya menatap Chintya dengan tatapan lapar.
"Hay Bill," Ucap Chintya membuyarkan lamunan Billy, dan Billy tersenyum kepada Chintya, "Kita mau kemana?" Lanjut Chintya.
"Aku ingin mengajak kamu ke acara peresmian hotel," Ucap Billy, Chintya tampak bimbang, "Kamu tidak usah khawatir, aku selalu disamping kamu," Lanjut Billy yang melihat wajah Chintya tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO VS QUEEN JOMBLO
Teen FictionTidak pernah terpikirkan oleh Chintya akan dijodohkan dengan seorang CEO, Chintya membayangkannya saja sudah sangat menakutkan, dijodohkan dengan om-om yang pasti simpanannya banyak. Chintya Helderman. Entah mengapa pikiran Billy jadi tidak karuan s...