Chintya berjalan dan menemukan selembar kertas, Chintya mengambilnya.
Berjalan 20 langkah ke depan.
Chintya mengikuti arahan kertas yang dia temukan, namun Chintya sudah waspada, dengan pelan Chintya melangkah.
Sesudah berjalan 20 langkah, Chintya menemukan kertas kembali, dan Chintya membacanya.
Temukan pohon jambu.
Chintya mencari-cari pohon jambu, dan dia berjalan ke arah pohon jambu, dan Chintya kembali menemukan kertas.
Chintya tidak mau berhenti, Chintya kembali membaca kertas yang dia temukan.
Temukan cafe.
Chintya melihat ke depan dan itu adalah kafe tempat biasa Chintya dan teman-temannya berkumpul.
Chintya berjalan dan masuk ke dalam kafe, kafe yang biasa ia datangi sangat sepi bahkan tidak ada pelayan sama sekali.
Tiba-tiba lampu mati dan ada yang memegang pundak Chintya.
"WOY LEPASIN GUE, BANGSAT!!!" Ucap Chintya menendang dan memberontak, tangan Chintya terlepas dari genggaman seseorang depan cepat Chintya menonjok orang itu dengan mata tertutup.
Chintya merasa dirinya ditarik oleh seseorang, "LEPASIN GUE!!" Chintya semakin memberontak, dan tangan nya sudah tidak lagi ditahan.
Chintya melepaskan penutup mata itu dan tiba-tiba.
Duar... Duar...
"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday... Happy birthday... Happy birthday Chintya."
Chintya menutup mulut nya terkejut bahkan dia sampai meneteskan air matanya.
Semua orang yang menghilang dan tidak ada yang ingat dengan ulang tahunnya semua berada di dalam kafe ini.
"Tiup lilin nya... Tiup lilin nya... Tiup lilinnya sekarang juga... Sekarang juga... Sekarang juga..."
"Make a wish Chin," Chintya menutup matanya.
"Ya Allah semoga engkau selalu mendekatkan hamba dengan orang-orang yang hamba sayang dan lindungilah hamba dari kejahatan," Batin Chintya setelah itu meniup lilinnya.
Suara tepuk tangan bergema di dalam ruangan, Chintya tidak bisa lagi menahan tangisnya. Ini pertama kalinya dia di surprise dengan sangat meriah.
Teman-teman Chinta beserta orang tua nya pun hadir walaupun dengan lampu mati dan hanya dengan lampu hp yang menyala, Chintya melihat semua orang yang dia sayang.
Namun Chintya tidak menemukan Billy, semua hadir namun Billy tidak datang.
"Kue pertama buat siapa nih," Ucap Viola.
Chintya memberi kue nya kepada Mama tercinta dan menyuapi nya, Mama Chintya mengecup kening Chintya dan mengucapkan doa-doa yang terbaik untuk Chintya.
"Hmm, kita doakan semoga Chintya panjang umur, sehat selalu dimurahkan rezekinya dijauhkan dari segala hal-hal jahat, dan semoga hubungan Chintya dengan Billy baik-baik saja sampai hari H dan sampai maut memisahkan. Al-fatihah," semua menundukkan kepala dan berdoa.
Chintya memejamkan mata nya lama, dia mengingat-ingat kembali wajah ayahnya yang sedang tersenyum sembari membacakan doa sewaktu Chintya ulang tahun di umur tujuh belas dan kali ini Andrew yang menggantikan ayah tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO VS QUEEN JOMBLO
Teen FictionTidak pernah terpikirkan oleh Chintya akan dijodohkan dengan seorang CEO, Chintya membayangkannya saja sudah sangat menakutkan, dijodohkan dengan om-om yang pasti simpanannya banyak. Chintya Helderman. Entah mengapa pikiran Billy jadi tidak karuan s...