Setelah dua hari di rawat, akhirnya Chintya dibolehkan pulang dengan catatan dia harus istirahat di rumah untuk beberapa hari. Billy tidak bisa mengantar Chintya dan alhasil keluarga Chintya yang mengantar pulang.
"Akhirnya sampai juga, gue kangen banget sama Boy, Boy kemana bang?" Chintya menggoyang-goyangkan tangan Andrew.
"Ada di kamar lu, dia nyariin lu kayanya. Setiap malem masuk kamar lu." Ucap Andrew sambil mendorong kursi roda Chintya ke kamar. Sesampainya dikamar Andrew langsung keluar dari kamar Chintya.
Boy adalah kucing peliharaan nya Chintya yang paling dia sayang. Boy sudah Chintya anggap sebagai sahabat nya.
"Boy kamu dimana?" Chintya menelusuri kamarnya untuk mencari boy. "Ini dia! Kamu kangen ya sama aku. Maafin aku ya gak bisa ngeliatin kamu. Kamu udah makan belum." Chintya mengelus-elus boy sambil menyisir bulu-bulunya.
"Sekarang aku kasih kamu makanan ya, kamu turun dulu oke." Chintya menurunkannya namun boy mencengkeram kemeja Chintya. "Sepertinya kamu tidak mau aku tinggalin ya." Boy hanya mengaung. Alhasil boy berada dipangkuan Chintya.
Setelah mengasih makan kucingnya Chintya berbaring di kasur nya dan dia sudah lelah, akhirnya Chintya tertidur.
💌💌💌
Keluarga Billy datang ke rumah Chintya, karena mereka tidak sempat untuk ikut menjemput Chintya di rumah sakit. Keluarga Chintya menyambut keluarga Billy dengan baik."Bagaimana kabar Chintya?" Ucap kedua orang tua Billy.
"Chintya sudah mendingan." Ucap ayah Chintya yang baru datang dan ikut bergabung dengan yang lainnya.
"Dimana dia sekarang? Baru sehari gak ketemu, saya sudah rindu sama dia." Ucap Momi Billy sambil memandang wajah kedua orang tua Billy.
"Dia ada dikamar sedari tadi belum bangun juga." Ucap mama Chintya.
"Ohhh, mungkin dia kecapean kali." Ucap papi Billy
Dan setelah itu kedua orang tua mereka berbincang di ruang tamu. Billy dan Andrew berbincang di taman mereka sibuk masing-masing. Andrew menceritakan semua tentang Chintya.
"Jadi Chintya tuh pernah jatuh dari pohon sampai ranting nya patah dan dibawah pohon itu ada tanah becek, dan dia jatuh di tanah dan lu tebak apa duluan yang jatuh?" Andrew bertanya kepada Billy.
"Entah?" Ucap Billy.
"Yang jatuh duluan kepalanya." Dan mereka berdua tertawa, Andrew tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perut dan Billy hanya tertawa biasa.
"Dan kepalanya ketutup tanah semua." Andrew tertawa semakin kencang dan Billy memegangi perutnya mereka tertawa terbahak-bahak.
Ketika Billy dan Andrew tertawa, seketika Andrew terdiam dan itu membuat mereka berhenti tertawa, Billy memandangi Andrew yang tadi baik-baik saja dan sekarang seperti mempunyai masalah yang sangat besar.
"Kenapa Drew?" Billy menepuk pundak Andrew. Andrew duduk di rumput taman dan Billy mengikutinya duduk di samping Andrew. Andrew memandang bintang dan Billy ikut melihat bintang.
"Dibalik keceriaan Chintya banyak luka terdalam untuknya Bill." Andrew masih memandangi bintang sedangkan Billy tidak mengerti maksud Andrew.
"Chintya kenapa?" Billy menatap Andrew dan Andrew menepuk bahu Billy.
"Gue percaya lu anak bae-bae tapi gue mohon jangan pernah buat adik gue kecewa. Gue tadinya ragu sama lu, karena lu yang buat adik gue celaka tapi mau gimana lagi lu kan yang akan dijodohkan sama Chintya." Andrew kembali menatap bintang-bintang di langit setelah itu mengusap wajahnya dengan gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO VS QUEEN JOMBLO
Teen FictionTidak pernah terpikirkan oleh Chintya akan dijodohkan dengan seorang CEO, Chintya membayangkannya saja sudah sangat menakutkan, dijodohkan dengan om-om yang pasti simpanannya banyak. Chintya Helderman. Entah mengapa pikiran Billy jadi tidak karuan s...