Happy Reading ~
.
.
.
🍁💙❤💙🍁.
.
."Katanya mau dinas ke surabaya? Mana? Masih disini tuh." Sindir Prilly
membuat Ali meliriknya sekilas.Sungguh rasanya Ali begitu kesal pada gadis ini.
Kenapa Heris tidak berpikir panjang
menjodohkan dirinya dengan gadis aneh itu.Kenapa Heris tidak memikirkan kebahagiaan Ali?
Ah bukannya memang Heris tidak pernah memikirkan kebahagiannya?
"Kenapa? Takut mobil kamu beneran aku rusak ya? Tenang aja itu cuma ngancem aku gak sejahat itu kok." Ujar Prilly dan lagi Ali tak menjawab.
"Ali jawab dong!"
"Ali jelek! Budeg! Bisu!"
Ali menatap Prilly tajam membuat nyali gadis itu menciut.
Prilly memang aneh kadang bisa begitu
berani pada Ali.
Kadang hanya dilirik saja oleh Ali
dia sudah bergidik ngeri."Ali?"
Cup
Prilly membulatkan matanya kaget
manakala ali mengecup bibirnya sekilas.Kenapa dengan suaminya itu? Dia gila? Atau apa?
"Ck!" Ali berdecak lantas kembali fokus pada laptopnya.
Ali yakin tadi itu hanya reflexnya saja.
Ali tidak mungkin senafsu itu pada gadis aneh ini."Gak jadi pergi." Ujar Ali dingin
tanpa menatap Prilly."Jadi kamu gak sendiri cah! bocah." ucap Ali lagi namun Prilly hanya diam
hingga Ali menatapnya bingung."Kenapa diam? Batre kamu habis?
Atau karna dicium kamu jadi struk? Atau mungkin-""Bawel!" potong Prilly lantas gadis itu berlalu dari samping Ali.
Ali menatap kepergian gadis itu
dan berpikir apa yang baru saja ia lakukan.Ali tak mengerti bagaimana bisa sifat
mereka bertukar?Jika biasanya Prilly yang akan mencerocos tak jelas dan Ali yang akan marah
Namun lihat tadi? Sifat itu berganti
Ali menjadi Prilly dan Prilly menjadi Ali. Ah hari ini Ali memang aneh."Kamu yang bawel bukan aku!" pekik Ali walaupun ia tau Prilly tak mungkin
mendengarnya.*
*
*"Ini kenapa kalo siang jadi acara gosip sih? Kenapa gak ada kartun?"
"Kenapa juga gosipnya harus artis?
Kenapa gak tentang kartun aja?
Misalnya, spongebob tercyduk mengintip sandy pake daleman."Prilly terus mendumel dengan remot tv
ditangannya.Namun saat Ali melewatinya gadis itu segera diam.
Sebenarnya dari kemarin Prilly gatal ingin mencerocos didepan Ali.Tapi seketika Prilly sebal saat mengingat Ali menciumnya tanpa permisi.
Coba saja jika Ali izin terlebih dahulu
mungkin Prilly akan memberinya lebih."Aku dinas ke Surabaya hari ini." ujar Ali datar namun tak membuat Prilly menoleh.
"AKU KESURABAYA HARI INI." pekik Ali
lantas melirik Prilly yang malah menutup kupingnya."WOY BOCAH! MAU IKUT GAK?"
Prilly menoleh dengan tatapan tajam
mirip seperti Ali saat marah."Bawel banget sih! Kalo mau pergi yaudah sana! Nyakitin kuping aja." sahut Prilly dengan tatapan sebal
membuat Ali sedikit tersenyum.Bagaimana bisa Ali merasa senang hanya karna gadis aneh ini menjawab ucapannya.
Ah Ali mengutuk dirinya yang mulai gila hanya karna perubahan sikap Prilly padanya.
"Mau ikut?" tanya Ali dingin.
"Gak!" sahut Prilly tak kalah dingin.
"Kenapa?"
"Ya gak papa."
Ali menggigit bibir bawahnya kesal dengan tingkah gadis itu.
"Aku seminggu disana." ucap Ali lagi.
"Bodo amat."
Ali menghela nafas panjang lantas mendekati Prilly.
"Kenapa?" tanya Ali datar.
"Kenapa apanya?"
"Kamu."
"Aku?" tanya Prilly menunjuk dirinya sendiri dan Ali mengangguk malas.
"Jadi duta shampo lain? HAHA ups." Ujar Prilly lagi lantas kembali menatap tv didepannya
"Heh serius!" pekik Ali namun Prilly tak
menjawab."Siapin mobil." Perintah Ali pada salah satu bodyguardnya.
Lantas ia kembali menatap Prilly didepannya.
"Ahhh turunin!" pekik Prilly saat Ali langsung membopong tubuhnya.
"Diam Prill."
"Aku udah bilang gak mau ikut."
"Harus ikut!"
"Gak mau."
"Harus mau."
Prilly diam sejenak lantas menggigit bahu Ali secara brutal.
"Heh bocah! Sakit." Ujar Ali menatap Prilly tajam.
"Bodo." sahut Prilly kembali mengigit bahu Ali.
"Nyamuk."
Ali diam tak memperdulikan gigitan Prilly.
Entah karna beberapa bulan terakhir
mereka selalu bersama hingga membuat Ali merasa candu.Atau mungkin rasa itu mulai tumbuh
hingga berpisah sebentarpun Ali tak mampu.Entahlah! Hanya Ali yang merasakan.
*
*
*"Aduh sakit perut."
"Oh enggak! Bukan sakit perut tapi sakit dada."
"Eh gak jadi deh! Maksudnya sakit gigi."
Prilly terus mencerocos didekat Ali
dan Ali hanya terus fokus pada tabletnya."Tuh nyebelin! Dicuekin." Dumel Prilly
membuat Ali menoleh."Bisa diam?"
"Bodo," sahut Prilly kesal.
"PRILLY!" geram Ali saat gadis itu
mendorong tabletnya hingga jatuh."Ya abis dicuekin mulu." Rengek Prilly kesal.
Ali menghela nafas jengah
menarik wajah gadis itu kearah dadanya. Lantas dengan lembut Ali mendekapnya."Puas?" tanya Ali menatap Prilly tajam
dan Prilly hanya bisa menyengir
lantas mengendus dada Ali."Baunya harum! Tapi aku gak percaya kalo ini pake rinso." Gumam Prilly.
"Diam Prill."
"Duh enak ya dipeluk suami sendiri
anget anget gimana gitu.""Diam cah! Bocah."
"Ihh kata itu lagi."
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Husband ( End )
FanfictionWarning 18+ Dulu hidup Aliandra Xander William hanyalah sekedar hitam putih, Di perintah dan menjalankan. Jalan hidupnnya datar mengikuti alur arahan Heris sang ayah Sampai gadis itu datang memaksa Ali menjadi sepertinya yang tak bisa diam dengan...