Part 32 Ending

25.7K 1.1K 137
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

Sorry for typo  ✏

🍃
🌺
🍃

Ali mengigit bibir bawahnya dengan raut panik saat dokter sudah masuk kedalam ruangan.

Pria itu ketakutan seperti saat dulu
mamanya pergi meninggalkannya sendirian.

Ali akan benar benar membenci takdir
jika seandainya semua terjadi bukan
dengan keinginannya.

"Detak jantung normal dok,"ujar suster yang menemani dokter Safira.

Safira, dokter yang beberapa jam lalu
menangani Prilly melahirkan
mengernyit lantas menempelkan
telunjuknya pada hidung Prilly.

Safira terkekeh lantas menatap Ali yang masih nampak panik.

"Istri anda tidur pak Ali, "ujar dokter Safira diiringi senyum simpul.

Ali membulatkan matanya lantas mendekati istrinya, mendekatkan telinganya pada hidung Prilly.

Nafas teratur diselingi dengkuran halus
membuat Ali bernafas lega sekaligus kesal.

Yatuhan! Padahal Ali tadi begitu panik
setengah mati.

"Heh! Bogel bangun,"ujar Ali seraya menepuk pipi berisi milik istrinya.

Tak ada pergerakan dari Prilly membuat Ali  sedikit mengeraskan tepukannya pada pipi chubby Prilly.

"Heh cerewet! Bogel! Bangun.."

"Ck! Ali apaan sih! Aku mau tidur aja gak tenang,"balas Prilly sembari menepis tangan Ali dari wajahnya.

Tolong tahan Ali agar tidak menghabisi istri anehnya.

Padahal Ali tadi hampir gila karna wanita ini tidak bergerak sedikitpun.

Namun sekarang lihat? Dengan tanpa
dosanya dia memarahi Ali karna menganggu tidurnya.

"Kamu tidur?"tanya Ali mengeram kesal.

"Aku kan bilang aku capek Ali! Kamu pikir ngeden itu gak ngerus tenaga ya."

Ali mendelik mendengar omelan Prilly
bahkan terdengar orang orang yang berada disana tertawa kecil.

"Kamu ngedrama Prill!"

"Apa sih."

"Kenapa harus bilang titip anaklah? Aku capek! Aku kesakitan! Aku mau istirahat! Kesannya kayak kamu mau mati! Bikin panik aja,"omel Ali.

Prilly membuka matanya lantas
menatap Ali dengan bingung.

Biasanya Ali jika marah hanya akan
berbicara sedikit, itupun ketus.

Dan sekarang Ali mengomel dengan raut khawatir dan itu sangat langka bagi Prilly.

"Kamu marahin aku?"tanya Prilly tak suka.

"Iya! The Quen Of Drama,"balas Ali ketus.

"Ih salah aku apa? Main marah marah aja bukannya berterima kasih karna aku ngelahirin anak kamu."

"Ya karna kamu pake bilang titip anak segala."

"Ya iyalah aku titip anak! tiga jam aku kesakitan luar biasa terus kalo sampe mama atau bunda bawa anak aku gimana? Yang ada nanti aku gila."

Ali menarik nafas panjang lantas tersenyum dengan terpaksa.

Ingatkan Ali! Untuk membalas semua
kejahatan Prilly padanya.

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang