Part 18

22.3K 1.2K 88
                                    

Jangan lupa klik tombol  bintang ☆ sebelum membaca. 💙

Happy Reading ~

              🍃🍁🍃🍁🍃

"Tadinya aku mau bilang sayang. Tapi gak jadi," kata Ali.

Pria itu memindahkan ponselnya yang tadi ia tempelkan ditelinga kanan ke kiri.

"Kenapa gak jadi?" tanya Prilly.

Terdengar nada kesal dari sambungan itu membuat Ali tersenyum simpul.

"Karna aku sadar aku gak sayang kamu."

"Maksudnya?"

"Ternyata aku gak sayang sama kamu."

"Ali Ih!"

"Tapi malah cinta," lanjut Ali.

Tak ada sahutan dari Prilly membuat Ali menautkan alisnya.
Ali menatap ponselnya yang nampak masih tersambung pada Prilly.

"Halo Prill?"

"Prill kamu masih disanakan?" tanya Ali memastikan.

Terdengar nafas memburu membuat Ali sedikit panik.

"Prill? Sayang?"

"Ali bisa gak sih jangan ngegombal yang ngejebak? Ngebahagia-in tau," Pekik Prilly.

Raut wajah Ali yang tadi panik seketika
berubah sumringah.
Entah kenapa membuat Prilly seperti ini ada sensasi senang tersendiri bagi Ali.

"Kamu masih dikantor?" tanya Prilly
kemudian.

"Nggak."

"Terus?"

"Lagi sama perempuan."

"Apa? Siapa?" pekik Prilly lagi
membuat Ali sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Manusia."

"Ih serius! Dia siapa?"

"Wanita dari masalalu."

"Siapa?"

"Rahasia."

Setelah berucap demikian Ali memutuskan sambungan secara sepihak.

Senyum jahil Ali perlihatkan,
seumur umur baru kali ini Ali merasa senang mengerjai seseorang.

"Siapa?" tanya perempuan yang sedari tadi diam memperhatikan gerak gerik Ali.

Ali menghela nafas seraya mengusap
wajahnya berusaha berdamai dengan rasa kecewa dihatinya.

Ali mulai bahagia dengan kehidupannya yang sekarang bersama istrinya.
Tapi wanita ini datang membuka luka lama yang belum sepenuhnya hilang.

"Istri," sahut Ali dengan suara dingin khasnya.

*
*
*

Saat Ali sudah turun dari mobil
Prilly segera berlari menghampiri pria itu.

Nafas perempuan itu memburu
tatapannya tajam seakan ingin menguliti Ali.

"Siapa perempuannya?" tanya Prilly
menghadangi tubuh Ali yang hendak masuk ke dalam rumah.

"Nanti aku jelasin,"balas Ali pelan.

"Sekarang aja."

"Nanti Prill! aku capek mau istirahat dulu."

"Ali ihh sekarang!"

"PRIL! AKU BILANG NANTI YA NANTI!" Bentak Ali dengan mata menajam.

Ali lelah memikirkan semua beban yang ia pikul. Ali ingin beristirahat sejenak.
Tapi istrinya ini dengan tidak perdulinya memaksa Ali menjelaskan sesuatu yang ingin Ali lupakan.

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang