Part 17

22K 1.2K 74
                                    

Happy Reading ~

*****

Ali dan Prilly serta beberapa bodyguard yang di belakang mereka
masuk kedalam ruang inap Heris.
Seketika wajah Ali berubah kembali datar manakala Heris dan satu dokter menatap kedatangannya.

"Papa kira kamu lupa punya papa Li," ujar Heris terkekeh pelan.

Dokter yang menangani Heris melirik kearah Prilly yang masih setia berada di punggung Ali.
Membuat Ali menarik nafas jengah
lantas menurunkan Prilly dengan pelan.

"Jangan tatap istri saya seperti itu! itu zina mata," ujar Ali dengan suara dingin membuat dokter itu tersenyum.
Lantas setelah itu ia merapikan beberapa peralatan yang tadi ia gunakan untuk memeriksa Heris.

"Semoga pak Heris cepat pulih," ujar dokter Reza seraya berlalu keluar dari ruang itu.

"Papa hari ini pulang," ucap Heris
yang dibalas anggukan ringan oleh Ali.

"Jadi bagaimana tadi malam?" tanya Heris dengan senyum menggoda
membuat mata Prilly membulat.

Sepertinya dugaan Prilly benar
bahwa mertuanya ini peramal.

Ali mengangguk lagi tanpa sedikitpun bicara baginya berbicara dengan Heris
hanya membuang waktunya saja

Heris menghela nafas berat
sembari menatap mata sayu milik Ali

"Mama mu ada di Indonesia."

Sedikit ekspresi terkejut Ali tampilkan
saat Heris membahas wanita yang dengan tega meninggalkan Ali dengan papanya.

"Orang suruhan papa yang melihat
dan sepertinya kamu punya papa baru Li."

"Aku pulang," ujar Ali
seraya mengapit tangan Prilly
dan berjalan cepat meninggalkan Heris.

🍁🍁🍁

"Sejujurnya saya lebih tidak memilih
membahas hal ini sama sekali," ujar Viona rekan bisnis Ali yang dengan tiba tiba membatalkan semua kerja sama mereka.

"Tapi kerja sama ini harus tetap berjalan.
Jika tidak? Maka setengah saham yang sudah anda berikan akan hilang begitu saja," balas Ali dengan santai.

Prilly benci ketika Ali menggunakan
pesona bisnisnya pada wanita lain.
Bibir seksi dab erotis Ali saat berbicara membuat lawannya tidak fokus.

"Anda memaksa pak Aliandra?" ucap Viona dengan ketus.

Ali tersenyum miring seraya mengangguk pelan lantas ia menyeruput kopi yang sudah ia pesan.

"Baiklah! Kerja sama ini tidak akan batal tapi kita perlu merubah beberapa
perjanjian," ujar Viona dengan bibir bawah yang ia gigit.

"Apa itu?"

"Nanti saja! Saya masih ada pertemuan, akan saya kabari anda."

Viona pergi dengan pinggul yang berlengak lengok sementara Ali masih setia menatapnya.

"Awsh! Sakit," pekik Ali
saat Prilly tiba tiba meremas bibirnya.

"Kalo ngomong sama rekan bisnis cewek bisa gak usah sok jilat lidah?
Mau pamer kalo punya bibir sexy!"

Ali terkekeh melihat wajah kesal istrinya, apalagi bibir wanita itu yang dimajukan sedikit.

"Itu strategi," ujar Ali lantas berdiri dari
duduknya.

"Strategi apa?"

"Strategi cari istri lagi."

"ALI!!"Pekik Prilly kesal
membuat Ali tersenyum.

"Bercanda," ujar Ali.

Ali mendongakkan wajah Prilly
dan dengan lembut ia mengecup bibir
yang sedari tadi menyita perhatiannya.
Walaupun dia sedang berbicara dengan Viona rekan bisnisnya mata Ali selalu melirik Prilly yang duduk sebelahnya. Istrinya terlihat lucu dan menggemaskan saat terlihat kesal dan mengerucutkan bibirnya. Ali ingin sekali melumat bibir itu tapi dia masih sadar sedang melakukan meeting.

Persetan dengan tatapan orang yang ada di cafe ini,
Prilly istrinya! Jadi orang tidak berhak
mencibir.

"Ali malu," kata Prilly dengan wajah merah merona.

"Yaudah ayo ngumpet."

Ali menarik Prilly lantas kepala istrinya itu Ali apit ditengah ketiakanya.

"Ih jorok!"

***

"Kenapa ayam gak bisa terbang padahal punya sayap?"ujar Prilly
dengan alis yang dinaik turunkan.

Tebak tebakan lagi! Padahal Ali
sangat benci permainan aneh itu.

"Gak tau!"sahut Ali datar
dan terus mengetik email pada
sekretarisnya.

"Harus tau."

"Karna mager," ujar Ali asal tanpa menoleh.

"Bukan."

"Hem."

"Jawabannya! Karna dia kena kutukan
ibunya," ujar Prilly membuat Ali melirik dari ekor matanya.

Sejak kapan ibunya ayam menjadi ibunya malin kundang kecuali Prilly yang mengarang.

"Haha lucu," kata Ali dengan wajah datar

"Ih bete ngomong sama kamu! selalu
merhatiin laptop padahal aku lebih cantik."

Ali menyingkirkan laptop yang selalu Prilly benci itu lantas ia menatap Prilly secara intens.

"Ayam apa yang bisa bikin bahagia?" tanya Ali membuat Prilly diam berpikir.

Lihat sifat aneh istrinya itu membaur! Ali yang benci tebak tebakan
sekarang ikut malah memainkannya.

"Ayam punya anak banyak?" tebak Prilly.

"Bukan."

"Ayam goreng ya."

"Bukan."

"Terus apa dong?"

"Ayam love you," ujar Ali menyengir.

"Ih I love you kali," balas Prilly mengoreksi.

"Udah ganti?"

"Emang gitu"

"Yang bener tadi apa?" tanya Ali

"I Love You."

"I love you too."

"Eh? kok?"

"Tadi kamu bilang apa?" ulang Ali.

"I Love You."

"I love you too."

Prilly tersenyum simpul saat mengerti
ucapan Ali.

"I love you," ujar Ali lagi.

"I love you too," balas Prilly.

"Bukan buat kamu," cibir Ali.

"Terus siapa?"

"Buat pacar aku," kata Ali membuat mata Prilly membulat.

"Siapa?"

"Terdiri dari 4 huruf
berawalan K tengahnya AM dan diahiri U."

Prilly tersenyum saat ia kembali mengerti teka teki Ali.

"Ih Ali!" rengek Prilly.

"Ih Prilly," balas Ali mengikuti gayanya.

Ali adalah sederhana yang berusaha mencintai Prilly dengan cara uniknya.
Dan Prilly adalah aneh yang menikmati setiap perlakuan unik itu.

Tbc.

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang