Part 26

19.9K 1.2K 91
                                        

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~
.
.
.

Saat tangan Ali baru saja membuka handle pintu kamarnya ia di kagetkan oleh kehadiran Prilly.

Air mata yang tergenang di pelupuk mata Prilly  membuat Ali langsung merasa bersalah.

Harusnya mereka sekarang sudah makan malam seperti yang Ali bilang
namun karna meeting dadakan membuat Ali membatalkan dinner mereka.

"Kamu suami terjahat didunia."

"Aku ngerasa kayak kamu mainin aku deh!
Ibaratnya tuh ya? Kamu udah buat aku
terbang tinggi banget
terus tiba tiba kamu nyamperin dan patahin sayap aku sampe aku jatuh sejatuh jatuhnya dan itu sakit banget."

Ali menjilat bibirnya menatap Prilly yang sudah mulai menangis.
Dia tidak mengerti apa yang dimaksud Prilly.

"Pril-"

"Aku tuh kesel sama kamu."

"Aku benci sama kamu."

"Aku pengen cakar kamu."

"Aku pengan nyantet kamu."

Prilly terus mengoceh dengan air mata yang sudah jatuh

Ia sudah berdandan secantik mungkin tapi Ali dengan jahatnya mengabari jika malam ini batal.

"Aku benci kamu Ali!" pekik Prilly yang sudah benar benar kesal.

Persetan jika riasannya hancur karna air mata, yang jelas Prilly begitu marah kali ini

Tak ada seorangpun yang senang di
perlakukan seperti itu.
Dibuat bahagia dalam beberapa menit
kemudian dijatuhkan begitu saja.

"Kamu mau ini?" tanya Ali sembari
mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan photo mobil mini
cooper keluaran terbaru.

"Mobil mini cooper aku sendiri?"

"Iya,"

"Ada dimana?" tanya Prilly antusias.

"Besok baru datang."

"Aaa!! Mau!!" pekik Prilly seraya langsung merampas ponsel Ali
dan menari nari tak jelas.

Aneh! Perubahan itu terjadi begitu cepat.

"Ih aku sayang kamu Ali! Sayang banget malah," pekik Prilly dengan ceria

Wajah yang tadinya sedih seketika berubah cerah, wanita itu berteriak dengan senangnya.

Mungkin benar kata orang jika hormon
wanita hamil itu cepat berubah.

"Aku cinta kamu Ali! Serius."

Ali hanya menggeleng pelan lantas melewati Prilly  dan masuk kedalam kamar mereka.

*
*
*

"Kalo misalnya nanti Ali dikasih tau sama mamanya gimana bun?" tanya Prilly dengan takut.

Winda menarik nafas panjang lantas
tersenyum simpul.

"Bunda kan udah bilang dulu itu cuma salah paham."

"Tapi aku takut Ali marah."

"Kamu tenang aja! Heris berusaha ngomong sama Rasti," kata Winda menenangkan.

Prilly tersenyum kecut lantas memeluk
bundanya.

Jika Rasti memberi tahu Ali yang bukan
faktanya lantas Ali percaya begitu saja
Prilly takut ini akan berpengaruh pada
hubungan mereka

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang