Part 15

24.4K 1.2K 78
                                    

Warning 18+

Bagi yang belum cukup umur harap jangan dibaca, kalau tetap ngeyel tanggung sendiri. 😇
Walaupun gak begitu vulgar tapi ada sedikit adegan dewasa. Harap maklum.

Happy Reading ~

             💖💙❤

"Ih malu banget! Lagian Ali juga kenapa gak ngomong," dumel Prilly
seraya berdiri lantas melangkahkan kakinya.

Demi apapun Prilly begitu malu akan
tindakan bodohnya.
Harusnya dia jangan menangis.
Lihat? Ali malah mengejeknya cengeng.

"Untung sayang! Kalo enggak udah gue
timpuk tuh suami."

"Ih gemes deh! Tapi bagus kalungnya
pasti mahal nih," Prilly berceloteh sembari terus menatap kalung ditangannya. Suaminya itu memang penuh kejutan.

"Ehem," sebuah deheman membuat tatapan Prilly beralih.

Dahi Prilly mengkerut manakala Ali berdiri didepannya dengan tangan yang dimasukkan kedalam
saku celana.

"Kamu ngapain? Bukannya tadi udah pergi?"

"Nunggu kamu."

"Hah nunggu? Nunggu apa?"

"Nunggu selesai nangisnya! Siapa tau abis nangis tambah cantik," ujar Ali
seraya mengacak rambut Prilly asal.

Prilly kembali tersenyum menatap Ali.
Ah rasanya manusia seperti Ali perlu
dimusiumkan, terlalu langka dan sayang jika punah.

"Nama anaknya uya kuya yang cewek siapa ya?" tanya Ali membuat alis Prilly menyatu.

"Cinta kayaknya."

"Iya aku juga."

"Eh juga? Maksudnya?"

"Juga cinta kayaknya sama kamu."

Mendengar jawaban itu dari Ali
membuat pipi Prilly bersemu merah.
Sekarang beri Prilly alasan bagaimana bisa membenci Ali.

"Jangan suka gombal aku malu," rengek Prilly.

"Kamu telanjang?"

"Gaklah."

"Terus ngapain malu?"

"Ih tau ah."

"Aku pergi! Jangan nangis," ujar Ali tanpa ekspresi.

Lantas berlalu dari hadapan Prilly
namun baru beberapa detik Ali sudah
kembali.

"Kenapa balik? Ada yang ketinggalan?" tanya Prilly saat Ali sudah sampai dihadapannya.

Ali mengangguk sebagai jawaban
atas pertanyaan Prilly.

"Apa?"

"Ini." ujar Ali
lantas mengecup lembut bibir Prilly
dan setelah itu Ali benar benar pergi.

Menyisakan Prilly yang layaknya orang gila tersenyum sendiri.

*
*
*

Area dewasa 18+

Harap yang belum cukup umur jangan dibaca.

Brukk

Prilly terlonjak kaget saat Ali tiba tiba
menjatukan dirinya pada kingsize
hingga menimbulkan pantulan.

"Ih... biasa aja dong naiknya! bikin kaget aja," sewot Prilly kembali memainkan ponselnya.

Ali menarik tubuh Prilly hingga menyatu dengan tubuhnya
lantas menenggelamkan wajahnya
pada lekukan leher Prilly.

Hembusan nafas Ali begitu hangat dikulit Prilly.
Rasanya geli apalagi saat tangan Ali
mengerayangi perutnya.

"Ali geli!" desis Prilly
namun dengan cepat Ali memagut bibir cerewetnya membuat Prilly tertegun sesaat.

"Aku sayang kamu," gumam Ali
lantas kembali melakukan aksinya.

Prilly hanya diam menerima perlakuan Ali. Seperti tersihir akan mata elang Ali.
Sesekali Prilly mendesah pelan saat tangan besar Ali meraba dadanya secara bebas.

Ia hanya diam saat Ali mulai melucuti
pakaiannya dan pakaiannya sendiri.
Perlakuan lembut Ali malam ini membuat Prilly menyukainya.

Prilly tidak tau harus apa? Menolakpun Prilly tak bisa.
Malam ini benar benar aneh! Prilly begitu menikmati sentuhan Ali,
panas namun menyenangkan.

Bahkan saat Ali mulai memasukinya
Prilly seakan mengabaikan rasa sakit yang menurut orang lain lumayan.
Bagi Prilly ini adalah hal indah yang pertama kali Ali lakukan.

Tak ada Ali yang datar dan dingin malam ini.
Dan tak ada Prilly yang cerewet malam ini.
Yang ada hanyalah dua manusia yang menikmati tarian panas diatas ranjang.

Malam ini terjadi tanpa paksaan Heris.
Biarkan saja si tua itu memerintah
tapi Ali menjalankan atas keinginannya.

"Kamu cantik," puji Ali
seraya mengusap peluh yang menetes
dipelipis Prilly.

Saat ini Prilly bukan lagi gadis polos
yang selama ini Ali tahu.
Prilly mengerang bebas menikmati
semua perlakuan dan sentuhan Ali.

Bahkan gadis itu menuntut tatapan kesal dan kecewa saat Ali menarik miliknya saat menggoda Prilly.
Hingga lagi dan lagi Ali harus memasukinya.

Malam ini Ali berjanji akan mencintai Prilly.
Malam ini Ali berjanji akan menikmati sikap aneh Prilly.

Biarkan mereka berdua menikmati sensasi aneh yang baru pertama kali mereka lakukan.

Biarkan Ali menatap wajah menggoda Prilly dan wajah kenikmatan saat Ali memasuki gadis ini. Malam ini Ali
melihat sisi lain dari gadis itu. Menggoda, Liar dan agresif tapi Ali suka karna hanya dia yang menikmati.

*
*
*

Mata hazel itu perlahan terbuka
manakala alarm ponselnya berbunyi.

Prilly mematikan alarm itu dengan kesal, rasanya begitu lelah. Apalagi badannya terasa remuk.

Seketika wajah Prilly memerah saat
mengingat apa yang terjadi tadi malam.

Ia menoleh dan mendapati Ali tertidur pulas dengan air liur yang begitu jelas didekat bibirnya.

"Ih ngiler," ujar Prilly hingga membuat Ali merasa terganggu.

"Jangan berisik," balas Ali tanpa membuka matanya seraya menarik tubuh Prilly untuk ia dekap.

Jantung Prilly berdetak kencang
mengingat semua yang terjadi semalam.

Prilly tersenyum geli saat meraba dada Ali, Apalagi banyak kissmark disana.
Ah ia benar benar malu. Tadi malam Prilly benar benar menjadi gadis yang agresif tidak polos seperti biasanya.

"Apa? Mau lagi?" gumam Ali
membuat Prilly mendengus mendengarnya.

"Enak aja! Cape kali."

"Cape? Masa?" goda Ali
seraya melirik Prilly dengan jahil.

"Ih iya."

"Yang minta nambah siapa tadi malam?" ujar Ali
hingga pipi Prilly begitu jelas merahnya.

"Apaan sih!"

"Yang ngerengek minta diatas siapa?" goda Ali lagi.

Membuat Prilly menatap kelain arah.
Ah Prilly malu! Kenapa Ali begitu jahat
menggodanya.

"Ih Ali!"

"Kalo mau nambah gak papa," goda Ali jahil.

"Tau ah nyebelin."

Tbc.
 

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang