Part 16

23.4K 1.1K 65
                                    

Happy Reading ~

          ..❤💙💖..

"Jadi?" tanya Ali dengan alis yang ia naikkan.

"Jadi apa?"

"Jadi minta nambahnya."

"Ali!!" pekik Prilly membuat Ali tertawa
terbahak bahak,  bahkan matanya sampai menyipit.

Prilly yang melihat Ali tertawa menautkan alisnya.
Lihat es batunya tertawa dan itu sangat
langka bagi Prilly.

"Kok berenti?" ujar Prilly
saat Ali sudah kembali diam
dan wajahnya kembali datar membuat Prilly mendengus.

Pria itu bangun dari kasur dengan
tubuh tanpa sehelai benangpun
membuat Prilly segera menutup matanya.

"Knapa?" tanya Ali dengan suara dingin khasnya.

"Kamu telanjang."

"Terus?"

"Ih malu Ali!"

Ali menghela nafas jengah seraya
mengambil celana pendek dan ia pakai
lantas setelah itu ia menarik paksa tangan Prilly yang menutupi matanya.

"Tadi malam kamu ganas! Sekarang malah malu," ejek Ali hingga pipi Prilly kembali memerah.

"Tadi malam aku khilaf."

"Dasar bocah dewasa," cibir Ali

"Eh? bocah dewasa?" tanya Prilly bingung saat kata yang keluar dari Ali terdengar aneh.

"Kan udah gak perawan," jawab Ali dengan jahil membuat Prilly menunduk malu.

Ah sialan! Kenapa pagi ini Ali begitu jahat menggodanya.
Kenapa tidak dingin seperti biasanya saja.

Ali terkekeh melihat wajah memerah istrinya.
Rasanya begitu gemas melihat perubahan warna pada pipi itu.
Setelah puas melihat wajah Prilly
Ali mulai melangkah menuju kamar mandi namun tertahan oleh rengekan Prilly.

"Ali?!"

"Apa?"

"Akunya gimana?"

"Apanya?"

"Aku gerak dikit sakit! Terus kekamar
mandinya gimana?" rengek Prilly
membuat Ali mengehela nafas kasar
lantas setelah itu Ali mendekat pada istri anehny itu.

"Terus mau apa?"

"Gendong!" rengek Prilly dengan senyum manis.

Ali mendekati Prilly membuat senyum Prilly semakin mengembang.
Ah ini seperti novel novel yang sering Prilly baca mirip sekali.

Tangan Ali mengangkat tubuh Prilly hendak membopongnya. Namun setelah itu Ali kembali menaruh Prilly.

"Ih kok batal?"

"Kamu berat! Aku takut sakit pinggang," ujar Ali membuat Prilly mengerucutkan bibirnya.

Selalu seperti ini. Setelah membuat Prilly terbang entah kemana
Ali menjatuhkan dirinya begitu saja.

"Kalo aku sakit! nanti kamu harus bikin
bubur lagi. Peluk aku lagi. Jaga aku lagi nanti kamu capek," jelas Ali
membuat senyum Prilly terukir.

"Kalo aku yang sakit?"tanya Prilly.

"Aku yang rawat."

Prilly tersenyum dengan pipi memerah.
Ah suami Esnya ini memang sangat
langka. Punya caranya sendiri membuat Prilly bahagia.

💖💙💖

Ali melirik Prilly yang nampak ketakutan menatap kaca luar mobil.
Di luar hujan disertai petir dan kilat.

Tadi sudah Ali bilang jangan ikut
tapi tetap saja dia keras kepala
apalagi hari ini istrinya itu bersikap aneh!
Jalan ngangkang.

Prilly yang merasa diperhatikan menoleh dan tepat saat itu Ali memasangkan earphone pada telinga Prilly yang tadi Ali ambil dari jok mobil
lantas setelah itu Ali memainkan music dari ponselnya.

"Takut?" tanya Ali datar.

"Gak!"sahut Prilly seraya mendengarkan music yang mengalun
indah

Ali mengangguk lantas kembali menatap laptop dipangkuannya.

Diam diam Prilly tersenyum menerima
perlakuan manis suaminya walaupun dengan wajah datar.
Bagi Prilly! Ali itu punya cara sendiri
mengistimewakan dirinya.

Prilly menutup matanya dengan cepat
saat tiba tiba kilat seakan didepan matanya.

Ali menoleh melihat Prilly ketakutan.
Dasar keras kepala! Tadi bilang tidak takut.
Ali menarik wajah Prilly lantas ia tempelkan pada dadanya,
setelah itu Ali kembali menatap layar datar dipangkuannya.

"Maksudnya apa?" tanya Prilly.

"Kalo takut bilang! Jangan keras kepala
udah kecil gak tau diri lagi," cibir Ali
membuat Prilly tersenyum simpul.

Rasanya tak ada yang lebih membahagiakan daripada sikap aneh Ali.
Dingin namun manis.
Mulut pedas namun menyenangkan.
Menyebalkan namun sangat dibutuhkan.

Ali selalu bisa membuat Prilly jatuh cinta disetiap bertatap muka.
Sikap aneh Ali seperti candu bagi Prilly.

"Love you," gumam Ali pelan
seraya mengecup rambut Prilly saat melihat istri anehnya sudah tertidur pulas didekapannya.

***

Ali menarik nafas panjang lantas
membuangnya kasar
seraya memperbaiki posisi Prilly yang berada dipunggungnya.

Ali sekarang menjadi pusat perhatian
dirumah sakit tempat papanya dirawat.
Siapa yang tak kenal Ali? CEO muda dan tampan.
Tapi yang menjadi perhatian semua orang adalah Prilly yang merengek
digendongan Ali.

"Emang papa belum sembuh ya?"tanya Prilly yang sama sekali tak Ali jawab.

"Ali ih jawab!" pekik Prilly seraya menarik rambut Ali dengan keras.

"PRILLY!" geram Ali yang dibalas cengiran polos oleh Prilly.

Istrinya ini selain aneh juga bar bar! Tak kalah aneh dengan Ali.
Sudah untung Ali mau menggendong tubuh beratnya tapi tetap saja ia merengek layaknya anak kecil.

"Makanya kalo orang ngomong dijawab."

"Apa?" tanya Ali tak suka.

"Papa masih sakit?"

"Gak!"

"Terus kita ngapain kesini?"

"Periksa kandungan," jawab Ali dengan suara dingin.

"Siapa yang hamil? Kamu!" tanya Prilly
lantas memajukan kepalanya agar melihat wajah Ali.

"Kamu."

"Eh? Kok aku?"

"Oh iya lupa! Baru Gol satu kali ya!" ujar Ali membuat pipi Prilly memerah seketika.

Ali sialan! Kenapa selalu membahas hal tadi malam niat sekali menggoda Prilly.

Tbc.

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang