Part 29

21.8K 1.2K 128
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

.
.
.

Isak tangis dengan nada pilu perlahan
terdengar membuat Ali yang sedang nyaman dalam tidurnya terbangun.

Tatapan Ali tepat menuju Prilly yang menangis dengan tangan menutupi wajahnya.
Sesekali wanita itu sesenggukan dan
kembali menangis dengan pelan

"Kamu kenapa? Ada yang sakit?"tanya Ali  dengan nada panik.

Pria itu menatap selang infus yang masih menancap ditangan istrinya
namun tidak ada apa apa.

Ali menatap luka ditangan Prilly
takut jika dirinya tak sengaja menyenggol kemudian membuatnya kesakitan, namun nihil tak ada yang berubah dari sebelum mereka tidur.

"Kamu kenapa? Bilang! Jangan bikin
panik," ujar Ali dengan suara pelan
takut menganggu pasien yang ada di luar.

"Pril.."panggil Ali lagi saat Prilly semakin terisak.

"Kenapa?"tanya Ali lantas menarik tangan yang menutup wajah Prilly.

"Kenapa?"tanya Ali lagi sembari terus
menatap istrinya yang menangis.

"Gakpapa."

"Terus kenapa nangis?"

"Gak tau! Pengen aja gitu nangis."

Ali mengigit bibir bawahnya berusaha
menahan emosinya.
Hampir setengah mati Ali panik akan istrinya, namun dengan entengnya dia menjawab tidak apa apa.

"Yaudah tidur lagi!"perintah Ali namun Prilly menggeleng pelan.

"Kenapa lagi?"

"Aku sekarang pengen ketawa."

Ali menatap intens istrinya berjaga jaga takut jika istrinya dimasuki arwah.

"Kamu tau kuntilanak kan?"tanya Ali.

"Iya! Dia serem." balas Prilly.

"Kamu mau jadi dia?"

"Enggak!"

"Terus kenapa kayak gitu? Itu namanya
kamu mau niruin dia."

Prilly terdiam seraya mengedip kan matanya beberapa kali.

Aneh, tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba dia ingin menangis
dan sekerang dia ingin tertawa.
Atau mungkin ibu hamil memang seperti itu?

Ali tersenyum melihat Prilly yang diam
lantas dengan jahil Ali meraba raba bokong wanita itu.

"Ali ih diem geli tau," pekik Prilly dengan wajah sebal.

"Geli apa geli?"goda Ali hingga wajah wanita itu memerah.

"Aaa.. Ali! Sebel ah."

"Jangan jangan nangis cuma mau main
kuda kudaan ya?"ujar Ali lagi dengan
kerlingan matanya.

"Aliii!"

Ali tertawa geli seraya menarik Prilly dalam pelukannya.

Ali itu aneh dan Prilly pun juga aneh,
jadi mereka adalah dua manusia aneh yang saling menikmati sikap aneh satu sama lain.

"Udah tidur."

"Aku tadikan udah ceritain cita cita aku! Nah sekarang aku mau kamu ceritain cita cita kamu." ujar Prilly seraya balas memeluk Ali.

"Gak ada."

"Ih masa gak punya cita cita! Gak asik
banget hidup kamu atau mau jadi cabe cabean kayak aku? Biar kita bisa boncengan berempat nanti."

Cool Husband ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang