eps 1

1.6K 183 9
                                    

EPS 1

Riasan Kim Dahyun bertambah pagi ini; bengkak di mata sebesar bola bisbol. Selain itu, wajahnya ikut membengkak dengan bibir dan perut yang masih terasa panas. Untuk skala patah hati, mungkin ini terparah, membuat Sona tidak berhenti menggerutu. "Kau tidak terlihat seperti Kim Dahyun yang wajar. Bagaimana jika ada wawancara mendadak?" Sebagai asisten dari produser, Sona cukup tahu bagaimana perilaku Dahyun yang ajaib apalagi sejak semalam. Tapi kali ini, Sona hampir ingin pergi dari membuat Dahyun menangis sendirian saja.

"Ah, katakan saja aku tidak enak badan," jawabnya santai.

"Hish. Semalam kau pulang dengan siapa? Aku melihatmu berada di depan gedung, sendirian. Kau tidak diculik kan? Dirampok?"

"Entahlah. Kepalaku pusing sekali." Meraih cermin, Dahyun mulai meringis. Ucapan ibunya soal dia yang mirip tofu seperti jadi nyata; pucat, kenyal, dan sekarang bertambah bulat. Dahyun menaruh cermin untuk kemudian meminta Sona mengambikan tasnya.

"Dia akan datang pagi ini," bisik Sona.

"Siapa?"

"Tuan Muda."

"Hah? Aku tidak tahu ada yang bernama Tuan Muda di zaman sekarang. Aneh." Dahyun memoleskan lipstick berwarna merah terang, meratakannya dengan kedua belah bibir dan merapikan helaian rambutnya. Dia bahkan tidak sempat mandi dan hanya mencuci muka di toilet kantor kemudian diseret untuk kembali ke ruangannya. Tidak benar-benar ruangan khusus untuknya karena Dahyun perlu mondar-mandir, menghadiri beberapa pertemuan dengan para seniornya termasuk kepala tim produksi, tim logistik hingga beberapa humas untuk memastikan lokasi syuting mereka sudah dijaga dengan baik dan tidak ada banyak massa yang tidak berkepetingan berada di sekitar sana.

Konsep kali ini tidak hanya mempertemukan pria dan wanita tapi mencoba memperhatikan kedekatan mereka dengan tinggal di masing-masing rumah, membangun ikatan kemudian mulai dilakukan beberapa eksperimen untuk menunjukkan kedekatan mereka. Ada penilaian dan beberapa program inti pula.

Getting Married Couple: The Lovely House Project.

Dahyun menepuk wajahnya kemudian mulai bangkit ketika pintu ruangannya didorong dengan beringas. "Ada apa?"

"Tu—tuan Park Jimin sudah di sini," lapor Minhye dengan napas tersendat. "Oh astaga apakah aku lupa bilang bahwa dia begitu muda dan hot?" Dahyun meringis ketika melewati Minhye. Bukan hal baru jika Minhye punya ketertarikan kepada lawan jenis begitu cepat.

"Hot itu makanan yang ada di atas kompor. Kau pikir dia se-hot apa—"

Satu sosok sudah berdiri, berdeham pelan dengan tatapan membidik. Dia sudah mengenakan jasnya dengan baik. Bahu bidang, pose tegap dan pandangan lurus. Rambut cokelat terangnya sudah disisir rapi, dan dia ternyata lebih tinggi dari yang Dahyun ingat.

"Tu ... Tuan."

"Aku ingin bertemu Produser yang bertanggung jawab untuk program itu. Di mana dia?" tanyanya kali ini dengan suara tegas. Dahyun mendelik; Apakah semalam aku semabuk itu? Dia tidak mungkin ... Jimin agak membungkuk, membuat Dahyun mundur hati-hati. "Kau tahu di mana?"

Sona berdeham kemudian mengambil alih. "Tuan, pertama-tama selamat datang. Jika Anda mencari Produser-nim, tepat di hadapan wajahmu—"

"Si pemabuk gila ini?"

Dahyun melebarkan matanya. "Ya! Hanya saja kau bertemu denganku saat aku mabuk tidak berarti aku ini pemabuk! Hanya karena aku sempat berpikir kau orang baik maka ternyata kau pun bukan orang baik! Cih ..."

starlight channel | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang