eps 20

690 116 47
                                    

EPS 20

DAY 5

Seharusnya aku kebal akan godaan laki-laki. Dahyun terus menancapkan pemikiran tersebut dalam kepalanya kuat-kuat, sampai rasanya giginya bergemelutuk gemas. Seharusnya aku sangat sangat sangat kebal akan pria sejenis Park Jimin. Tetapi, bagaimana? Kenyataannya justru berbanding terbalik. Apa yang Dahyun tekadkan tidaklah sejalan begitu saja dengan realita. Dahyun tidak membenci siapapun selain dirinya sendiri yang lepas kendali seperti itu.

"Ah, bikin gila saja," gumam Dahyun seraya menggerutu kecil. Dia mengurung dirinya di toilet sejak terbangun pagi tadi, bukan karena dia ingin mandi atau buang air, lebih tepatnya adalah ia hendak menghindari pria yang selalu mengerling jahil kepadanya dan memasang senyuman memikat itu.

Yah, bekerja dengan orang lain tidak pernah terasa semenyiksa ini.

Jadi, Dahyun mengepalkan tangannya, menatap pantulan wajahnya di cermin kemudian membangun pertahanan yang sudah dia teguhkan dalam dada. Tidak boleh lengah! Tidak boleh tergoda! Tidak boleh merona! Tidak boleh tidak boleh mendekati si Park Jimin hingga dia bertindak gila lagi! Tidak!!!! Dahyun merasa wajahnya terpanggang setiap kali mengingat betapa "lancang" dan "tidak sopan"-nya perbuatan Jimin kepadanya. Ia bisa saja menuntut dan membentak lantas marah-marah tapi itu hanya membuat semua jelas dan semua orang di sini akan tahu—Jimin menciumnya.

Dahyun lebih ngeri jika semua orang sudah tahu dan menatapnya berbeda.

***

Kencan Pertama adalah tahap awal dalam hubungan di acara Getting Married Couple. Kau dapat bayangkan makan malam romantis, kencan di taman hiburan maupun sekadar duduk bersama di ruangan temaram. Di mana pun dan apapun kegiatannya, tujuannya hanya satu; mendekatkan sepasang calon kekasih tersebut dan mengabadikannya lewat kamera. Akan ada beberapa orang yang dipasangkan sesuai dengan vote dan penjurian internal. Ada juga yang dipasangkan secara acak sesuai dengan kategori kepribadian dan minat. Dahyun tidak perlu repot memikirkan siapa dipasangkan dengan siapa di saat yang di depan matanya sudah jelas; Taehyung dengan si Gadis Favorit permirsa itu. Gadis itu bertubuh ramping, tinggi semampai, senyuman dan mata bulat yang bersinar. Setiap orang termasuk staff akan memandangnya lain dan tersenyum secara tidak sadar.

Ketika Taehyung—yang sudah populer pula—bersanding dengan gadis itu, maka semuanya terlihat seperti drama-drama di televisi. Dahyun benci hal klise maupun chessy tapi itulah yang menarik di mata penonton dan dia sejujurnya tidak punya kuasa apapun jika rating dan keinginan besar penonton sudah membludak seperti ini.

Mereka menggila agar pasangan itu menjadi legendaris dan semakin naik ke jenjang selanjutnya.

Dahyun memandangi lewat monitor di depannya. Kameramen Jung sudah meliriknya singkat. "Kau jadi lebih pendiam, kau sakit?"

"Tidak."

"Mengapa? Tidak suka jika mantanmu—"

Dahyun mendongak dan mendelik. "Apakah kita perlu membicarakannya? Sejujurnya, aku tidak peduli lagi. Biarpun mereka berciuman di depan kamera, aku sungguh tidak peduli," tukasnya dan kembali menghela napas. Jam tidurnya terpotong karena beberapa rapat bersama staff lain, kemudian makan malam yang begitu panjang untuk membicarakan persiapan "Kencan Pertama", Jika Dahyun waras dan normal, mungkin dia akan seperti Park Jimin yang mengomentari bagaimana "tidak organiknya" kencan yang dibuat sedemikian rupa. Seolah, kencan itu tidak terjadi di dunia nyata, melainkan dunia ilusi karena segalanya sempurna.

Si gadis akan didandani begitu cantik, diantarkan lewat limosin kemudian restauran bintang lima yang dipesan khusus untuk mereka berdua selama semalam suntuk. Padahal, biayanya tidaklah murah dan reservasi semacam itu membutuhkan orang dalam pula. Jimin terus mengoceh seperti kebiasaannya soal tidak realistisnya semua itu.

starlight channel | park jm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang