SEKARANG Bella sudah tiba di toko buku. Dan yah, dirinya benar-benar tertawar oleh Alex untuk bolos sekolah dan datang ke sini. Memang kedengarannya gila, tetapi Bella juga tidak bisa membiarkan tawaran Alex untuk mengajarinya, hilang begitu saja. Mengingat Alex cukup pintar, membuat Bella tergiur dan mau untuk di ajarinya. Semoga saja dengan ini nilai Bella bisa naik, dan Ibunya itu tidak memarahinya lagi.
"Banyak banget!" Bella melotot ketika melihat Alex muncul dari samping rak buku seraya membawa setumpuk buku tebal di pangkuannya.
Alex hanya tersenyum puas lalu menyimpan buku-buku tersebut di meja yang tersedia. "Ini belum semua. Yang lainnya masih belum gue ambil," jawabnya kemudian.
Bella menganga di tempatnya. "Kamu mau bunuh aku?"
Sontak Alex tertawa mendengarnya. Lelaki ini menggeleng pelan seraya berjalan mendekati Bella. "Kagak lah, Bel. Kan katanya lo mau pinter. Nah, buku-buku ini lah yang jadi jawabannya."
"Tapi itu banyak banget, Alex ... Aku gak bisa baca semuanya. Bisa-bisa otak aku meledak!" protes Bella yang masih tidak terima.
"Belum di coba udah bilang gak bisa. Gimana bisa maju kalo lo-nya aja udah nyerah di awal kayak gini? Katanya lo mau ngebuktiin ke nyokap lo," jelas Alex. Ia lalu menarik tangan Bella untuk duduk menghadap meja tadi.
Bella hanya merenggut kesal. Gadis ini menatap buku-buku di hadapannya dengan tatapan sebal. "Tapi ini banyak banget. Mana tebel-tebel lagi bukunya," cicit Bella.
"Gini, gini."
Bella menoleh ke arah Alex yang terlihat ingin mengatakan sesuatu.
"Lo paling gak suka sama pelajaran apa?" tanya Alex kemudian.
Bella bergumam. "Biologi, Sosiologi, fisika, matematika, sejarah, geografi, seni budaya, kimi--"
"Semua aja lo sebut," potong Alex, seraya menatap Bella dengan tatapan datar.
Bella menyengir di tempatnya. Selanjutnya ia mendengkus dan berkata, "Gak tau deh, semua pelajaran itu gak masuk sama sekali di otak aku. Gak tau juga kenapa aku bisa sebodoh ini."
"Lo gak bodoh," sela Alex cepat. "Lo cuma males," sambungnya kemudian.
Bella mengembungkan pipinya. "Tapi kamu mau kan ngajarin aku yang malesan ini?"
Mendengarnya membuat senyuman Alex mau tidak mau mengembang. Ia lalu mengacak rambut Bella dengan gemas kemudian menarik salah satu buku di dekatnya.
"Kita mulai ya. Lo siap?"
Bella mengangguk ragu. "Tapi pelan-pelan ya ngejelasinnya. Aku takut gak bisa ngikutin," jelasnya.
Alex mengangguk mengiyakan. Kemudian ia mulai membuka buku tersebut dan memulai pengajarannya kepada Bella.
Sementara di ujung rak sana, seseorang tengah memperhatikan. Masker berwarna hitam full itu menutupi sebagian wajahnya namun tidak membuat aura ketampanannya itu tertutup.
Ia menatap ke arah Bella dan Alex dengan mata tajamnya. Sambil mengepalkan kedua tangannya, ia berbisik, "Ternyata anda sudah memulai tempat yang seharusnya saya tempati ya. Hm." Ia bergumam sesaat lalu melanjutkan ucapannya lagi,
"Tidak di lautan, tidak di daratan. Kau selalu merebut posisi yang harusnya menjadi tempatku, Alex."
____________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Princess [END]
Fantasy[Fantasy-Romance] Kedatangan sesosok Pria tampan di kehidupannya, membuat semua pertanyaan yang selama ini terpendam di benak Bella, akhirnya satu demi satu mulai terungkap. Dari kejadian-kejadian gila yang diluar naluri, hingga kebenaran-kebenaran...