SUARA bunyi terompet yang berasal dari sebuah kerang laut--terdengar menggema ke seluruh penjuru negeri Aera Kingdom. Di malam ini, keadaan bawah laut di daerah tersebut nampak lebih terang daripada biasanya karena meriahnya lampu-lampu yang di pasang di setiap sudut kerajaan.
Seluruh rakyat Aera Kingdom kini terlihat berkumpul di aula utama--tempat di mana pernikahan Bella dan Alex akan dilaksanakan. Tidak lama setelah itu, seruan dari salah satu pengawal membuat perhatian semua orang teralihkan kepada satu titik.
Tepat di saat pintu megah aula terbuka, sepasang Mermaid dan Merman nampak berenang masuk sambil bergandengan tangan. Tepuk tangan meriah terdengar sangat ramai ketika kedua sosok tersebut mulai masuk--berenang memasuki Aula.
Siapa lagi jika bukan Alex dan Bella. Alex yang nampak sangat tampan dengan mahkota kecil bertengger di kepalanya, dan juga Bella yang tentunya sangat cantik--hingga membuat semua orang terpana ketika melihatnya.
Alex mengembangkan senyumannya ketika ia melirik Bella yang kini tengah berenang di sampingnya. Tangan Bella yang tengah memegangi lengannya, membuat Alex merasa tenang ketika gadis itu akhirnya tidak memberontak lagi. Kemudian, Alex menuntun Bella untuk naik ke atas altar.
Di sana, sudah ada sesosok merman berekor putih yang memiliki jabatan sebagai tetua--sekaligus orang yang akan menjadi penghulu di pernikahan Alex dan Bella.
Penghulu itu kemudian menyodorkan sebuah nampan kecil yang nantinya akan menjadi tempat menyatunya darah antara Alex dan Bella.
Ya. Di pernikahan bawah laut ini, ada salah satu ritual yang nantinya akan membuat pernikahan antara para duyung menjadi sah. Yaitu, dengan meminta setetes darah dari kedua calon mempelai pengantin--kemudian mencampurkannya di atas nampan yang sudah di sediakan. Setelah itu, kedua mempelai pengantin akan diminta mengucapkan beberapa mantra sekaligus janji-janji yang akan menjadi dasar di dalam pernikahan mereka nanti. Setelah melakukan semua prosedur tersebut, maka kedua calon mempelai pengantin ini sudah bisa di katakan resmi menjadi suami istri.
Dan sekarang, Alex nampak sudah menggoreskan sebuah belati ke salah satu jarinya. Alhasil, darahnya itu sukses keluar dan membuat Alex dengan cepat mengusapkannya kepada nampan yang sudah di sediakan--hingga tetesan darahnya tersebut langsung menempel pada nampan. Hal ini bertujuan agar darahnya tidak langsung tercampur dengan air.
Kini giliran Bella. Alex yang melihat Bella hanya diam saja dengan tatapan yang kosong, kini membantu gadis itu dengan cara meraih tangannya dan mencoba menggoreskan sebuah belati ke salah satu jarinya.
"Maaf, Bella," ujar Alex sembari menekankan ujung belati tersebut ke arah jari Bella hingga darah berhasil keluar dari sana.
Saat tangan Alex hendak menuntun jari Bella agar bisa menyentuh nampan, tiba-tiba saja suara ricuh mendominasi. Perhatian Alex seketika teralihkan ke arah pintu aula--membuatnya dapat melihat Justin dan rombongan pasukannya yang baru saja datang.
"KEMBALIKAN BELLA, ALEX!"
Teriakan Justin tersebut sukses membuat warga Aera Kingdom berhamburan kabur keluar istana. Sementara Alex sendiri, lelaki ini dengan segera menarik pinggang Bella agar gadis itu bisa lebih dekat dengannya.
"Kamu ingin Bella?" Alex tersenyum miring. Kemudian tangannya kini mendorong tubuh Bella ke arah Justin. "Ambillah, jika kamu bisa melawannya," lanjutnya kemudian.
Melihat Bella yang kini berenang mendekat ke arahnya, Justin tersenyum senang. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama ketika Justin menyadari bahwa tangan gadis itu tengah memegangi sebilah pedang. Selanjutnya Justin tambah terkejut ketika Bella malah menyerangnya. Gadis itu beberapa kali mengibaskan pedangnya ke arah Justin, membuat Justin dengan cepat menghindarinya.
"Bella, ini aku!" teriak Justin, berusaha menyadarkan Bella.
Namun gadis itu nampak tidak mendengarnya. Ia terus menyerang Justin secara membabi buta dengan tatapan yang kosong--mengarah ke arah depan.
Dengan ini Justin yakin bahwa,
Alex telah menghipnotis Bella."Ash!" Justin meringis ketika Bella berhasil melukai salah satu lengannya.
"Bagaimana keahlian berpedang calon istriku? Dia sangat berbakat kan, Justin?" seru Alex di aula sana--dengan nada meremehkan.
"Sial," desis Justin kemudian.
Karna tidak ingin menunggu lagi, dengan gerakan secepat kilat, Justin berpindah posisi agar bisa berada di belakang tubuh Bella kemudian menyergap gadis itu dari belakang.
Justin mengunci pergerakan Bella dan dengan lihai membuang pedang yang tengah di pegang oleh gadis itu. Dengan posisi seperti ini, Justin menempelkan telapak tangannya di kening Bella lalu merapalkan mantra hingga terlihat seberkas cahaya keluar dari kening Bella.
Setelah cahaya tersebut lenyap, tubuh Bella seketika ambruk ke atas tanah dan membuat Justin dengan sigap menahannya.
Justin menatap wajah Bella yang tengah pingsan dengan tatapan sendu. Pasalnya, saat dirinya mengeluarkan sihir Alex di tubuh Bella tadi--Justin sempat melihat ingatan terakhir Bella saat gadis itu masih sadar.
Saat itu, Justin melihat Bella yang tengah menangis di hadapan Alex.
"Aku tidak ingin menikah, Alex ..."
"Bella ..."
"Aku mencintaimu. Dari dulu sampai sekarang, aku sangat mencintaimu--Maka dari itu, kita harus segera melangsungkan pernikahan."
"Alex-"
"Aku tidak menerima penolakan apapun darimu. Ini demi kebaikan kita."
Justin sangat marah ketika melihat ingatan itu. Alex tidak seharusnya memaksa Bella seperti ini. Apalagi saat Justin melihat salah satu ingatan dimana Alex hendak mencium Bella--itu membuat amarah Justin semakin meningkat.
"Berani-beraninya kau membuat Bella-ku menjadi menderita seperti ini, Alex," desis Justin seraya mengepalkan tangannya.
Justin dengan hati-hati meletakkan tubuh Bella di atas tanah, kemudian bangkit dari posisinya. Ia menatap tajam ke arah Alex dengan kilatan amarah di dalam manik matanya. Kedua tangan lelaki ini mengepal. Seluruh tubuhnya juga terasa memanas.
Hal tersebut membuat Alex yang melihatnya menjadi sadar,
bahwa amarah Justin sekarang sudah berada di atas puncak.
__________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Princess [END]
Fantasi[Fantasy-Romance] Kedatangan sesosok Pria tampan di kehidupannya, membuat semua pertanyaan yang selama ini terpendam di benak Bella, akhirnya satu demi satu mulai terungkap. Dari kejadian-kejadian gila yang diluar naluri, hingga kebenaran-kebenaran...