MP-8: Gadis Fantasi

4.1K 262 10
                                    

JAM istirahat Bella habiskan untuk membaca buku random di Perpustakaan. Selain untuk menambah pengetahuan, hal ini juga Bella lakukan akibat dirinya yang tidak nyaman berada terus-terusan di dalam kelas bersama murid baru itu.

Siapa namanya?
Entahlah.

Bella bahkan tidak sempat berkenalan dengannya. Jangankan berkenalan, bertatapan dengannya secara langsung saja malah membuat jantung Bella dag-dig-dug tidak jelas. Alhasil, Bella memilih untuk pergi ke Perpus karna hanya tempat inilah yang paling aman dan nyaman yang bisa Bella tempati. Sedangkan untuk kantin---ah, Bella malas jika harus membahas tempat yang ramai dan ricuh itu. Lagian, Bella juga tidak merasa lapar hingga harus pergi ke sana.

Kini tangan Bella terulur untuk mengambil sebuah buku tebal lalu meraihnya. Ia tersenyum kecil ketika mengetahui bahwa ternyata buku tersebut adalah sebuah novel fantasi kesukaannya.

Ya, Bella adalah salah satu sosok yang menyukai cerita dari dunia lain. Entah itu dari makhluk astral, atau pun immortal. Bella menyukai keduanya.

Bella lalu membuka buku tersebut sebelum sebuah tangan lebih dulu merebut buku itu darinya. Sontak Bella mendongak, dan mendapatkan Alex yang telah berdiri di sisinya.

"Alex! Ish, aku baru aja mau baca bukunya!" tukas Bella, hendak merebut kembali buku itu namun dengan cepat Alex menghindar.

"Buku apa nih?" celoteh Alex seraya melihat sampul dari novel tersebut. "Wah, cerita mermaid, nih!" ujarnya kemudian, dengan mata yang berbinar.

"Lo suka baca cerita mermaid kayak gini, Bel?" Alex sekarang membalas tatapan Bella, sementara Bella sendiri hanya mendengkus kesal

"Aku emang suka baca-baca buku cerita fantasi. Siniin!" balas Bella seraya mengambil alih buku tersebut dari tangan Alex.

"Kamu ngapain ke sini?"

Alex menyengir lalu menjawab, "Gue nyariin lo. Gue kira ke kantin, tapi pas tadi ke sana gak nemu. Jadi ya udah gue coba cek ke sini."

"Ngapain nyariin aku?" jawab Bella balik tanya.

Alex bergumam seraya menggaruk pelipisnya. "Gak tau sih. Kenapa, ya?"

Bella mengerlingkan matanya dengan malas. Ia lalu memilih untuk kembali melanjutkan aktivitasnya dengan mulai membaca buku tersebut.

Sedangkan Alex yang merasa di abaikan, mulai mencari cara agar perhatian Bella kembali teralihkan kepadanya. "Ngomong-ngomong, lo udah kenalan sama murid baru tadi?"

Mendengar pertanyaan itu, Bella terhenyak lalu membalas tatapan Alex. "Kamu kenal sama dia?"

Alex berdesis. "Gue nanya, kok malah nanya balik."

Bella terkekeh kecil, kemudian menggelengkan kepalanya. "Aku belum kenalan sama dia sih. Lagian, dia aneh," ujarnya.

"Aneh?" Kening Alex mengernyit. "Aneh gimana?"

"Iya aneh." Bella berdehem sesaat sebelum melanjutkan kalimatnya. "Masa tadi tiba-tiba dia bilang gini, kalo kamu gak ngerti sama pelajarannya, kamu tinggal tanyain sama saya. Jangan sama orang lain, apalagi sama Alex. Gitu katanya. Aneh banget, kan? Terus kok dia bisa sih kenal sama kamu? Emangnya kalian berdua saling kenal ya?" cerocos Bella panjang lebar.

Justin sialan, batin Alex.

Alex sebenarnya sedikit gemas ketika mendengar Bella berbicara sepanjang itu. Jarang-jarang Bella berbicara seantusias ini dengannya. Tetapi ... apa yang harus dijawab Alex sekarang untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Bella?

"G--gue ... " Alex tertawa renyah dengan keringat dingin yang mulai melintas di pelipisnya. "Yakali gue kenal sama Justin, Bel. dia kan baru masuk ke kelas kita. Gue aja baru ketemu sama dia sekarang," jelasnya beralasan.

"Justin? Oh, namanya Justin? Kamu udah kenalan sama dia?" tanya Bella yang sukses membuat Alex menegang di tempatnya.

Mampus.
Pake keceplosan segala si anjir!

Alex meruntuki dirinya sendiri. Lelaki ini menggaruk rambutnya yang tidak gatal seraya memikirkan jawaban apa lagi yang akan ia balas.

Saat Alex hendak menjawab, kedatangan Justin yang tiba-tiba membuat perhatian keduanya teralihkan.

"Firasat saya ternyata bener. Kamu ada di sini ya, Bella?"

Ucapan yang frontal dari Justin membuat Bella tertegun di tempatnya. Apa maksud dari ucapan lelaki ini?

Justin menyungging senyum. Lalu matanya tak sengaja menangkap keberadaan Alex yang kini mematung di posisinya.

"Alex, kamu ada di sini juga?" ujar Justin, membuat Bella mengernyitkan dahi, sementara Alex yang semakin berkeringat dingin.

"Kamu kenal sama Alex?" tanya Bella memberanikan diri.

Sebelum Alex berbicara, Justin lebih dulu menyela dengan merangkul bahu lelaki tersebut dan berkata, "Iya. Kami bahkan sudah berteman dari sejak kecil. Benar, kan--Alex?"

Alex menelan salivanya seraya memasang kilatan mata permusuhan untuk Justin. Di sisi lain, Bella semakin kebingungan di tempatnya.

"Tapi ... tadi Alex bilang kalo dia gak kenal sama kamu," ujar Bella kemudian.

Justin tertawa renyah. "Alex emang seperti itu, Bella. Dia memang suka bercanda. Kamu pasti tahu, kan, bahwa dia memang tipikal orang seperti itu?" Saat mengatakannya, Justin berada dalam posisi untuk mempertahankan posisinya, sementara Alex sendiri bersusah payah untuk lepas dari rangkulan Justin.

Bella masih memasang ekspresi bingung. Matanya menatap Justin dan Alex secara bergantian. Selanjutnya Bella berdecak. "Terserah kalian deh. Aku gak peduli!" Setelah mengatakan itu, Bella menyimpan kembali buku yang dipegangnya pada tempat semula, kemudian melenggang pergi dari sana.

Bersamaan dengan itu, Alex dan Justin kompak saling mendorong--menjauh satu sama lain.

"Mau lo apa sih? Mau ngapain lo datang ke daratan kayak gini!" tukas Alex to the point.

Justin tersenyum miring. "Tujuan saya sama sepertimu, Alex. Saya tidak bisa terus-terusan berdiam diri di lautan sementara kamu menjalankan misimu di daratan seperti ini. Sekarang kita bersaing secara adil, oke?"

________________________________



Mermaid Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang