MP-15: Hilang

2.7K 199 1
                                    

ALEX memberhentikan motornya tepat di sebuah pekarangan rumah, yang tidak lain adalah rumah Bella.

Sial.
Justin benar-benar telah menculik gadis itu.

Pasalnya, Alex sudah mencari Bella ke seluruh penjuru sekolah, tetapi hasilnya tetap saja nihil. Bella dan Justin bahkan tidak masuk pelajaran terakhir sehingga membuat Alex berasumsi bahwa sekarang keduanya sudah berada di luar wilayah sekolah. Dan karna itulah, Alex di sini--di rumah Bella untuk memastikan apakah gadis itu ada di sini atau tidak.

Alex turun dari motornya dengan terburu-buru. Kemudian ia berjalan mendekati pintu lalu tanpa asa-asa mengetuknya.

Tanpa harus menunggu lama, pintu tersebut telah terbuka hingga menampilkan sesosok gadis yang sayangnya bukan Bella--melainkan Aurel.

"Apa Bella udah pulang ke sini?" tanya Alex to the point, sambil memasang mimik wajah resah.

Sementara Aurel, menatapnya dengan tatapan bingung. Sesaat kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Bella belum pulang kok. Dia kan lagi sekolah."

Alex berdecak. "Sekolah udah bubaran dari tadi," balasnya.

Mendengarnya membuat Aurel sedikit kaget. Lagian, Bella tidak pernah ke mana-mana terlebih dahulu sesudah pulang sekolah, kalaupun iya, Bella pasti akan meminta ijin kepada Aurel.

"Terus, Bella sekarang ke mana?"

Alex menghela nafas seraya mengusap wajahnya dengan kasar. Sambil berkacak pinggang, ia berkata, "Bu Xeron ada? gue mau bicara sama dia."

Sontak Aurel menggeleng cepat. "Gak bisa, gak bisa! Ibu gak suka kalo ada orang lain masuk ke rumah, apalagi kalo dia tau kamu itu temennya Bella," tolaknya mentah-mentah.

"Ini penting," jawab Alex membujuk.

"Gak bisa, Alex. Gue takut Ibu marah. Lo tau sendiri kan, dia orangnya kayak gimana."

Sesaat Alex memejamkan matanya dengan rapat lalu membukanya kembali. "Ini penting banget. Demi Bella."

Mendengar alasan tersebut, tanpa berpikir panjang Aurel langsung mempersilahkan Alex untuk masuk. Alex lega karnanya.

Sekarang, Alex dibiarkan untuk duduk di sofa ruang tamu sementara Aurel berjalan pergi untuk memanggil Xeron.

Sambil menunggu, Alex tidak henti-hentinya untuk menghela nafasnya dengan kasar. Ia benar-benar kesal dengan Justin yang telah menculik Bella. Bagaimana jika lelaki itu sampai menyakiti Bella? Bagaimana jika sesuatu hal yang buruk menimpa gadis malang itu? Ah, Alex tidak akan mengampuni Justin jika Bella sampai lecet sedikit saja.

Lagian ...
Bisa-bisanya, di hari pertama Justin di sini, ia langsung bertindak sebegitu cepat. Dengan beraninya ia membawa Bella sementara gadis itu tidak tahu apa-apa. Ya setidaknya ... Justin menjelaskan terlebih dahulu kebenarannya. Jika begini, Alex takut jika nantinya Bella akan shock hingga membuat kesehatan gadis itu terganggu. Pasalnya ... kebenaran ini adalah kenyataan yang tidak masuk akal. Alex hanya takut jika Bella kenapa-napa.

Lamunan Alex terbuyar ketika Aurel muncul diikuti dengan Xeron di belakangnya. Jika dilihat dari raut wajahnya, Alex berasumsi bahwa ia tidak suka melihat dirinya di sini. Tetapi bagaimana pun juga, Alex harus segera memberitahukan masalah ini kepada Xeron.

"Ada perlu apa kamu ke sini?" tanya Xeron datar.

Alex sekarang bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Xeron. Beberapa saat Alex terdiam, seakan menimang-nimang apa yang akan dikatakan selanjutnya.

"Justin menculik Bella," ujarnya kemudian.

"Apa? Bella diculik?" sahut Aurel, tetapi tidak membuat Alex mengalihkan pandangannya dari Xeron.

Walaupun terlihat cuek, Alex masih bisa melihat bahwa Xeron cukup terkejut dengan ucapannya.

"Anda pasti mengenal Justin, kan?" lanjut Alex lagi, seraya menyipitkan matanya.

Xeron berusaha menormalkan ekspresinya lalu menjawab, "Sejak kapan dia ada di sini?"

"Kemarin. Dia datang ke sekolah sebagai murid baru untuk mendekati Bella," balas Alex cepat.

Xeron kini terdiam di tempatnya, membuat Alex harus menunggu beberapa saat hingga wanita itu kembali bersuara.

"Mungkin ini sudah waktunya, jadi dia datang untuk menjemput Bella "

"Maksud Ibu apa, sih? Kalian ini lagi ngebicarain apa ... ?" potong Aurel dengan raut wajah resah. Tidak heran jika dia begini. Karna, Aurel juga masih belum diberitahu kebenarannya.

Kebenaran yang mungkin akan membuatnya merasa sangat bersyukur karna telah menjadi Kakak dari gadis yang bernama Bella.

____________________________________

Mermaid Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang