MP-26: Hampir Percaya

2.1K 147 0
                                    

BELLA termenung di atas kasurnya. Setelah Justin pergi meninggalkan kamarnya, gadis ini tidak bisa tidur sama sekali. Ia hanya duduk seraya menggoyang-goyangkan ekornya ke bawah kasur sambil terus memikirkan perkataan Justin tadi.

" ... tujuan Alex untuk pergi ke daratan adalah untuk merebutmu dariku, Bella."

Bella mendengkus kecil. "Jika apa yang dikatakan oleh Justin itu benar, lalu apa yang menjadi alasan Alex untuk merebutku darinya?" tanyanya bermonolog.

Selama ini, Alex merupakan satu-satunya orang yang mau berteman tulus dengan Bella. Lelaki itu selalu menemani Bella, saat semua teman-temannya menjauhinya. Simpel saja, Bella merupakan tipikal orang yang kurang bisa bersosialisasi. Saat di hadapkan dengan banyak orang, pasti kebanyakan Bella akan lebih memilih untuk diam. Oleh karena itu lah, mungkin karena kurangnya respon balik, teman-teman Bella jadi malas untuk berinteraksi dengan gadis ini.

Berbeda halnya dengan Alex, saat Bella mengabaikannya, lelaki itu malah semakin gemar untuk berkomunikasi dengan Bella. Ia melakukan segala cara agar Bella mau membalas ucapannya. Dan dari sini juga--berkat Alex, Bella jadi mulai sedikit demi sedikit lebih terbuka dengan orang lain.

Saat berpikir seperti ini, Bella jadi teringat dengan ucapan Alex yang mengatakan bahwa dirinya harus menjauhi Justin. Apa itu artinya ... Alex melarangnya karna takut jika Justin akan balik merebut Bella darinya? Padahal kan, bukannya Bella memang ditakdirkan untuk bersama Justin? Dan Alex sendiri juga seharusnya sadar bahwa pasangannya itu telah meninggal. Lalu kenapa Alex tetap bersikeras untuk pergi ke daratan untuk menemui Bella?

"Aish!" Bella mengacak rambutnya dengan frustasi. Terlalu banyak berpikir seperti ini membuat kepalanya menjadi pening.

Bersamaan dengan itu, pintu di dalam kamar tersebut tiba-tiba terbuka. Alex masuk ke dalam ruangan itu dan langsung menghampiri Bella. Bella yang melihat kedatangan Alex, tentu saja terkejut.

"Alex?"

Alex mengembangkan senyumannya. Ia lalu duduk di samping Bella dan bertanya, "Aku pikir kamu sudah tidur."

Bella sedikit aneh ketika mendengar Alex menggunakan bahasa aku--kamu, karna biasanya lelaki itu lebih sering menggunakan bahasa gaul seperti lo--gue.

Sedangkan Alex yang melihat raut wajah aneh dari Bella, sontak berdecak. "Ash, udah gue tebak kalo pake bahasa baku gini bakalan aneh banget!" gerutunya kemudian. Sementara Bella hanya menatapnya dengan tatapan geli.

"Terus kenapa pake bahasa baku?"

"Disuruh Justin. Lagian kalo di sini pake bahasa daratan, orang-orang bakalan aneh," balas Alex, memasang mimik wajah malas.

"Yaudah, pake bahasa baku aja," jawab Bella. Alex mengangguk sebagai respon.

"Kamu kenapa ke sini--tengah malem kayak gini?" tanya Bella lagi.

Alex menggelengkan kepalanya. Ia lalu meraih salah satu tangan Bella dan menggenggamnya dengan lembut. "Tidak ada. Aku hanya ingin memastikan keadaanmu."

Bella yang merasa tidak nyaman dengan genggaman dari tangan Alex--ditambah perbincangannya tadi dengan Justin membuat pandangannya terhadap Alex menjadi berbeda di mata Bella sekarang, membuat Bella lantas menarik kembali tangannya dari Alex.

Alex yang mendapatkan respon tidak menyenangkan dari Bella, kini menarik salah satu sudut bibirnya. "Apa Justin membicarakan hal yang buruk tentangku?"

Bella tersentak. Ia tidak menyangka bahwa Alex akan dengan cepat mengerti keadaan. "Kamu tau darimana?"

Alex semakin mengembangkan senyumannya. "Ternyata benar dia membicarakanku?"

Pertanyaan Alex sukses membuat Bella terdiam di tempatnya. Ia tidak tau harus merespon dengan seperti apa.

"Dia pasti sudah menceritakan tentang masa kecil kami kan?"

Bella bergumam. "Lebih dari itu. Dia bahkan menceritakan tentang dewa laut. Tentang ... pasangan yang diberikan oleh dewa laut untuk kalian berdua."

Walaupun masih dalam kondisi tenang, Bella bisa memastikan bahwa Alex terkejut mendengarnya, di lihat dari pupil matanya yang tiba-tiba membesar. "Dia mengatakan apa?" tanyanya kemudian.

Bella memalingkan wajahnya ke arah lain lalu menjawab, "Dia bilang bahwa pasangan yang diberikan oleh dewa laut kepadamu itu sudah meninggal. Jadi kamu pergi ke daratan untuk merebutku dari Justin." Bella tidak tahu apa yang dilakukannya sekarang adalah benar atau tidak, tetapi lebih baik berkata jujur, kan?

Alex nampak diam beberapa saat. Hal tersebut membuat Bella kembali menoleh ke arahnya.

"Dia berbohong," ujar Alex singkat, namun sukses membuat Bella tersentak karnanya.

"Justin berbohong?"

Alex mengangguk. Kini ia kembali menarik tangan Bella untuk ia genggam, namun sekarang genggamannya lebih erat sehingga Bella tidak bisa menarik kembali tangannya.

"Pasangan dia lah yang meninggal, dan pasanganku itu kamu, Bella." Penjelasan Alex kali ini disambut dengan raut wajah terkejut dari Bella. "Dia lah yang ingin merebutmu dariku. Maka dari itu, dia datang ke daratan dan menculikmu untuk tinggal di kerajaannya seperti ini. Justin membalikkan cerita yang sebenarnya," sambung Alex, dengan penuh penekanan.

"Tapi tadi Justin bilang--"

"Sudah aku katakan bahwa dia berbohong, Bella." Tangan Alex kini berpindah untuk menangkup kedua pipi Bella dengannya. "Kamu akan lebih mempercayaiku yang sudah tiga tahun bersama denganmu, atau dia--yang baru saja datang dan langsung memaksamu untuk tinggal di lautan seperti ini?"

Bella tertegun. Ucapan Alex benar-benar menyadarkan alam bawah sadarnya. Lagian, apa yang dikatakan oleh Alex itu ada benarnya. Kenapa Bella harus percaya kepada Justin--lelaki yang tiba-tiba saja datang ke kehidupannya, di bandingkan dengan Alex--yang sudah tiga tahun penuh menemaninya?

"Jika begitu ... aku ini adalah pasangan yang ditakdirkan dewa laut untuk bersamamu?"

Alex tersenyum ketika Bella menanyakan hal tersebut. Dirinya mengangguk kecil sebagai jawaban. "Iya, kamu adalah pasanganku. Jadi aku harap kamu lebih mempercayaiku daripada Justin. Aku sudah katakan kepadamu, bahwa Justin itu berbahaya, Bella."

Bella menundukkan pandangannya. Hampir saja tadi ia percaya kepada Justin. Tetapi untunglah, Alex bisa langsung menyadarkannya.

"Lalu sekarang kita harus apa?"

Alex mendekatkan wajahnya ke arah Bella dan berbisik, "Kita harus kabur dari sini dan pergi ke kerajaanku--ke Aera Kingdom."

_______________________________________

Mermaid Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang