Don't forget to press vote, thank you.
Author's POV
"Kau sudah pernah menikah dan gagal dalam menjalaninya, tidakkah itu cukup untuk menjadi pelajaran untukmu?" Ucap lelaki yang surainya tak lagi berwarna blonde.
"Niall, itu adalah masa laluku." Ucap lelaki itu sambil terus memejamkan matanya.
"Apa kau yakin dengannya? Aku hanya ingin memberikan masukan agar kelak kau tak lagi gagal dalam menjalani rumah tangga."
"Dia hamil, Niall."
"Dan dia juga jalang, Harry. Bisa saja itu bukan anakmu, mengingat ia juga tidur dengan laki-laki lain." Jawab Zayn sambil meminum beernya. Ya, Zayn, ia memang terlihat sangat membenci Harry ketika Harry mengunjungi rumah Liam beberapa waktu lalu. Namun, tetap saja itu tak pernah membuatnya melupakan jika mereka adalah sahabat.
"Aku mencintainya Zayn, jangan berbicara seperti itu tentangnya. Dan jangan memaksaku untuk menghajarmu, karena kau sahabatku." Ucap Harry dan Zayn hanya mengerdikkan bahunya tak acuh.
Harry pun memijat keningnya, ia benar-benar dibuat pusing oleh kedua sahabatnya yang sedang memberikannya masukan.
Jika kalian bertanya kemana Louis, tentu ia tidak akan mengambil bagian dalam semua ini.
Ia hanya tertarik dengan perkelahian dan juga wanita, namun bukan berarti ia tak perduli kepada sahabatnya. Hanya saja ia berpikir jika permasalahan ini tidak seharusnya dicampuri oleh orang lain, karena ini adalah masalah pribadi Harry."Berpikirlah sekali lagi, sebelum akhirnya kau memutuskan untuk benar-benar menikah." Ucap Zayn sambil memainkan remote tv dirumahnya yang memang, Niall dam Harry menumpang dirumahnya saat ini. Dan ini menurut Harry sangatlah lucu, menumpang dirumahnya yang sudah ia jual kepada Zayn.
"Aku sudah mempersiapkan semuanya, dan aku sudah mengeluarkan uang banyak untuk itu. Dan juga, minggu depan aku akan menyebar undangan." Jawab Harry dan Zayn mendecak seolah tak perduli.
"Semua uang yang sudah kau keluarkan untuk itu tak ada apa-apanya dengan uang yang masih berada didalam kartu debitmu. Itu tidak akan membuatmu bangkrut." Jawab Zayn santai dan Niall yang sedang meminkan gitarnya pun menganggukkan kepalanya.
Niall mulai memainkan gitarnya dan bersenandung kecil,
That we won't be going home
For so long, for so long, but I know
That I won't be on my own
Yeah, I love this feeling andZayn yang mendengarnya pun melirik sekilar kearah Niall sebelum akhirnya ia merubah posisi duduknya jauh lebih tegap.
"I love that song!" Ucap Zayn dan Niall pun tersenyum senang mendengarnya dan Zayn pun bersiap untuk bernyanyi bersama Niall.
Right now, I wish you were here with me
'Cause right now, everything is new to me
You know I can't fight the feeling
And every night, I feel it
Right now, I wish you were here with meHarry yang mendengarnya entah mengapa merasa seolah mereka berdua menyindirnya, namun ia menepis pemikiran itu. Ia memerhatikan Zayn yang masih bernyanyi bersama Niall, ada satu pertanyaan yang mengganjal dihatinya namun ia belum sempat menanyakan itu pada Zayn.
"Malik!" Panggil Harry akhirnya dan yang dipanggilpun menoleh dengan satu alis yang terangkat.
"Apa kau menyukai Gill?" Ucap Harry, melontarkan pertanyaan yang akhir-akhir ini sudah mengganggunya. Ia terganggu ketika Niall berkata Zayn lebih banyak menghabiskan waktu bersama Gill dan entah mengapa, ia merasa sangat gusar dengan ucapan Niall itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US | Harry Styles
FanfictionCOMPLETED ✔ Once in a lifetime It's just right We make no mistakes - Once In a Lifetime STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : GRIZTAA PUBLISH DATE : FEBRUARY 03, 2019