Don't forget to press vote, thank you.
Gillian's POV
Aku masih terisak dipinggir ranjangku, aku meremas surat itu dengan satu tanganku yang kuletakkan didadaku yang terasa sesak.
Semua ini membuatku seolah kembali membuka kenangan pahitku dulu, disaat ia lebih memilih wanita itu dibandingkan aku yang sudah melahirkan Emma dan juga Mila.
Namun isi surat itu, membuat hatiku terasa sakit, bukan, bukan karena luka lama yang kembali terluka.
Melainkan karena aku tau bagaimana perasaan Harry saat ini.Aku juga mempertanyakan dari mana ia tau aku tinggal saat ini, dari mana ia tau jika aku menjalin kasih dengan Zayn, dan bagaimana ia tau jika Emma dan Mila memanggil Zayn dengan sebutan Daddy.
Aku tak tau apa yang harus aku lakukan pada kalung pemberiannya, aku hanya memandanginya dengan air mata yang terus turun mengenai pipiku.
Mungkinkah aku terlalu jahat selama ini karena menghindar darinya? Menjauhkan Emma dan Mila dari ayah biologisnya?
Aku berhenti terisak ketika merasakan ada pergerakan diranjangku yang mana terdapat Emma dan juga Mila yang tertidur disana karena mereka tak ingin tidur dikamar mereka tadi.
Aku melihat Emma yang merubah posisinya, namun ia sepertinya tengah bermimpi karena aku melihat keningnya mengernyit disana.
Akhirnya aku memilih untuk keluar dan meninggalkan mereka yang masih tertidur pulas, aku tak ingin mereka terganggu karena isakkan ku walaupun aku sudah berhenti terisak sekarang.
Aku meraih kalung pemberian Harry, dengan segala pertimbangan aku pun memutuskan untuk memakai kalung pemberian darinya, dan saat ini aku memakai dua kalung sekaligus, pemberian dari Harry, dan juga pemberian dari Zayn enam bulan lalu.
Ketika aku ingin menutup kotak itu, ternyata ada kertas yang terlipat sangat kecil didalamnya.
Aku meraihnya, aku pikir itu hanyalah kertas yang tidak penting, namun aku salah.Jika kau berkenan, temui aku di kedai kopi Vlynch malam ini pada pukul 7.
- H
Kembali memejamkan mataku frustasi, apa yang harus kulakukan saat ini? Haruskah aku menemuinya? Atau mengabaikannya dan diam dirumah bersama Zayn dan juga sikembar?
*******
Pada pukul 5 Zayn sudah tiba dirumah, dan saat ini ia sedang bermain bersama Emma dan juga Mila.
Aku masih berkutat dengan pikiranku saat ini yang mana masih belum bisa membuat keputusan.
"Mila, aku juga ingin menjadi dokter!"
"Tidak, Emma. Kau harus menjadi pasienku yang mati karena tertabrak."
Aku menggelengkan kepalaku mendengar ocehan mereka berdua, sedangkan Zayn yang sedari tadi bersama mereka hanya tertawa karena ulah sikembar itu.
Aku pun masuk kedalam kamarku dan sekitar 15 menit kemudian kembali berjalan keruang tv. Zayn yang menyadari kehadiranku pun mengernyit bingung kepadaku.
"Kau ingin kemana?" Tanyanya kepadaku.
"Umm, aku, aku ingin bertemu dengan mom, ia mengajakku keluar, hanya sebentar." Jawabku berbohong, Zayn untuk sesaat menatapku menyelidik dan saat itu pula jantungku terasa sangat gugup.
"Kau membeli kalung baru?" Tanyanya ketika ia menyadari kehadiran satu kalung baru dileherku.
"Um, ya, mom mengirimkannya untukku pagi tadi." Jawabku berbohong untuk kedua kalinya. Namun Zayn percaya, dan ia pun mengecup kepalaku sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US | Harry Styles
FanficCOMPLETED ✔ Once in a lifetime It's just right We make no mistakes - Once In a Lifetime STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : GRIZTAA PUBLISH DATE : FEBRUARY 03, 2019