Don't forget to press vote, thank you.
Gillian's POV
Aku menangis sejadi-jadinya, aku benar-benar mengutuk Harry. Lelaki sialan yang dengan enaknya menciumku seolah aku adalah jalang yang ia sewa!
Aku pun merutuki diriku sendiri yang tak bisa melawannya sehingga ia bisa menciumku seperti tadi.
"Tidak, aku tak bisa terus menangis." Gumamku, aku tak ingin mataku sembab, itu akan membuat Nick bertanya kepadaku apa yang terjadi sebenarnya.
Aku pun memilih untuk berendam, kurasa itu bisa membuatku jauh lebih tenang.
Selama berendam aku masih mengingat jelas apa yang Harry ucapkan tadi.."Mungkin aku memang bajingan, namun Nick, jauh lebih bajingan!"
Apa maksudnya berbicara seperti itu? Apakah Nick berselingkuh dibelakangku? Tapi kurasa tak mungkin, mengingat ia selalu pulang tepat waktu, dan diponselnya pun, aku tak pernah melihat ada yang mencurigakan.Namun satu yang paling mengusik pikiranku,
"Seharusnya aku yang memilikimu, asal kau tau itu."
Sialan, itu benar-benar mengusikku, mengganggu pikiranku!Aku benar-benar tak mengerti dengan ucapannya, apakah selama ini ada yang Nick sembunyikan dariku?
Oh spaces between us
Keep getting deeper
It's harder to reach you
Even though I tryAku meraih ponselku yang berbunyi disampingku, melihat caller id nya, oh manusia ini, tidakkah ia sadar aku merindukannya?
"Kemana saja kau?!" Tanyaku dengan sedikit bentakan namun ia terkekeh diujung sana.
"Santailah, aku sedang dijalan menuju rumahmu. Ada apa denganmu? Apakah kau sakit?"
Tanyanya kepadaku, oh, kurasa karena suaraku parau, mengingat aku baru saja menangis tadi.
"Cepatlah datang Liam, dan aku akan menceritakannya kepadamu."
Jawabku sambil memejamkan mataku."Baiklah, kau berhutang cerita denganku."
Dan dengan begitu aku pun memutuskan panggilan kami, kembali melanjutkan kegiatanku, biarlah, Liam akan mengetuk pintu kamar mandi jika ia datang nanti.
Kurasa tiga puluh menit sudah aku berendam, sebelum akhirnya Liam berteriak dari balik pintu kamar mandiku,
"Kau didalam? Cepatlah bilas tubuhmu." Teriaknya tertahan.
"Ya, tunggulan dibawah." Jawabku sebelum akhirnya membilas tubuhku.
*******
"Siapa nama lelaki itu?!" Tanya Liam geram. Aku sudah menceritakan kejadian bersama Harry tadi kepadanya, dan lihatlah, Liam sudah tak bisa menahan emosinya.
"Harry." Jawabku santai.
"Aku tau! Aku butuh nama belakangnya!" Ucapnya sedikit membentak.
"Harry... Stain? Sten? Entahlah aku lupa." Ucapku kepadanya dan ia memutar matanya jengah.
"Berpikirlah sedikit, kau bisa melihat profilenya dari instagram Nick bukan? Aku yakin dia mempunyai akun instagram, jika tidak, aku tak tau dia hidup di zaman apa." Ucap Liam dan ya, ada benarnya juga. Aku pun mengeceknya, mengetikkan nama Harry pada kolom search di following Nick.
"Got it!" Ucapku ketika aku mendapatkan profile Harry.
"Ini." Ucapku lagi sambil menyodorkan ponselku kepada Liam, dan ia pun meraihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US | Harry Styles
FanfictionCOMPLETED ✔ Once in a lifetime It's just right We make no mistakes - Once In a Lifetime STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : GRIZTAA PUBLISH DATE : FEBRUARY 03, 2019