E P I L O G U E

1.6K 165 192
                                    

Hola..
Welcome to the epilog of this stories.
I just wanna say massive thank you for all of my readers.
But guys, believe me, i cannot thank's enough.
So, here we go..
The Epilog of Between Us..

Don't forget to press vote, thank you.

Song for this chapter :
- Moments / One Direction
- I'll Never Love Again / Lady Gaga
- Once In a Lifetime / One Direction

Author's POV

"Keadaan keduanya sangat tidak memungkinkan, Liam. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Zayn dengan paniknya, ia berkali-kali memukul tembok rumah sakit untuk melampiaskan perasaannya saat ini.

Liam, ia menangis terisak, ia tak menyangka jika sahabat kecilnya kini tengah berjuang seorang diri untuk bisa melewati masa komanya. Louis dan Eleanor pun hanya bisa duduk disofa, air mata turun dari mata mereka.

Niall, ia yang paling tak bisa menerima kenyataan, ia berkali-kali mengucapkan kata,
tak mungkin, Tuhan pasti menyelematkan mereka.
Walaupun sejujurnya keadaan sangat tak memungkinkan.

Sedangkan Sophia, ia menjaga Emma, Mila dan juga Bear dirumah.

Harry dan Gill menabrak sebuah truck besar dari arah yang berlawanan, kemungkinan mereka untuk hidup sangatlah kecil, mungkin hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan mereka. Dan ini, sudah hari ke enam mereka berdua koma, dan belum ada perkembangan apapun pada keduanya.

Niall berjalan mendekat pada kaca, yang didalam sana memperlihatkan Harry yang terbaring lemah dengan selang dihidungnya, dan alat bantu terpasang hampir diseluruh tubuhnya.

Lelaki yang kini bersurai cokelat itu pun kembali menangis sambil satu tangannya ia tempelkan pada kaca.

"Harry, aku tau kau adalah orang yang kuat. Kau bahkan yang terkuat diantara kita semua. Bangunlah, siapa yang akan menjagaku dari orang-orang yang akan menjahiliku dan menyerangku? Siapa yang akan berkelahi dengan Louis jika bukan kau? Siapa yang akan menemani Zayn untuk mencari jalang? Aku rindu kebersamaan kita, the Lads miss you so much mate. Aku tau kau kuat, Harry. Kau pasti bisa melewati semua ini, Tuhan bersamamu, begitupun dengan doa kami." Ucapnya sambil kembali meneteskan air matanya.

Pada jam-jam tertentu, mereka bisa masuk keruangan Gill ataupun Harry, namun secara bergantian dan satu orang hanya diperbolehkan berkunjung selama 10 menit.

Dan saat ini, pukul 4 sore, itu berarti jadwal mereka untuk mengunjungi Harry dan Gill sudah diperbolehkan. Tanpa permisi Liam langsung memasuki ruangan Gill, namun sebelumnya ia memakai pakaian steril terlebih dahulu.

"Hei wanita hebatku, bagaimana kabarmu? Aku lelah menunggumu selama enam hari ini, dan kau tak kunjung bangun hanya sekedar untuk memukul lenganku seperti biasanya. Tidakkah kau lelah sudah tertidur selama enam hari? Come on baby, kita pulang, Emma dan Mila menunggumu, begitupun dengan Sophia. Jika saja memang bisa, aku ingin sekali menggantikan posisimu, aku tau ini terasa sangat sakit untukmu, dan aku tak bisa melihatmu terus-terusan seperti ini. Bear sangat merindukanmu, biasanya kau akan datang setiap weekend hanya untuk bermain bersamanya, tidakkah kau merindukannya? Kumohon, bangunlah.." Ucapnya sambil menyeka air matanya dan lalu mencium kening Gill sangat dalam.

*******

"Ya, ada organ pada tubuhnya yang tidak dapat berfungsi. Dan kami sangat membutuhkan seseorang untuk mendonorkannya untuk Mr. Styles. " Ucap Dokter Sheir kepada Zayn dan Niall.

"Apakah sangat sulit untuk mendapatkan pendonor itu? Maksudku, apakah pihak rumah sakit tak bisa membantu mencarikan seseorang yang bersedia menjadi pendonor?" Tanya Niall dengan memohon, sedangkan Zayn hanya menjambak rambutnya frustasi.

BETWEEN US | Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang