Don't forget to press vote, thank you.
Gillian's POV
"Tubuhku sexy tidak?" Tanyanya kepadaku ketika kami sedang berjemur dihalaman depan rumah Liam.
"Biasa saja." Jawabku tak perduli, "Namun Sophia menyukainya." Ucapnya lagi dan aku hanya menggelengkan kepalaku.
"Apa yang kau baca?" Tanyanya, "Majalah." Jawabku singkat dan ia justru mendengus kesal.
"Aku tau kau sedang membaca majalah! Maksudku, artikel apa?" Tanyanya lagi dengan nada kesal dan aku justru terkekeh ringan.
"Membaca perceraian seorang Harry Styles, padahal itu sudah beberapa bulan yang lalu. Mengapa media masih membicarakannya?" Tanyaku kepada Liam.
"Harry tengah berada dipuncak kesuksesannya, wajar jika ia menjadi bahan pembicaraan publik. Terlebih ia juga masih muda, pasti banyak orang yang mempertanyakan kesuksesannya diumurnya yang masih terlalu muda." Jawab Liam kepadaku.
"Apa menurutmu itu sexy?" Tanya Liam kepadaku, membuatku mengernyitkan dahiku karena tak mengerti dengan apa yang ia ucapkan baru saja.
"Apanya? Perceraian? Atau kesuksesan?" Tanyaku memastikan namun ia tersenyum jahil kepadaku.
"Bukan keduanya. Tapi itu yang ku maksud." Jawabnya sambil menunjuk kearah jalanan dan--sial! Ya, sexy dan panas dalam satu tubuh yang luar biasa indah.
Ia disana dalam keadaan shirtless dan berjalan bersama troll. Sejak kapan dia berada disini? Mengapa juga aku tak menyadari jika sedari tadi troll tidak ada disekitarku??
Dan ah, tubuh atletisnya mengapa sangat sexy? Ditambah dengan keringat yang membasahi tubuhnya, membuatnya terlihat sangat sexy."Sexy, atau tidak?" Tanyanya lagi, "Sangat sexy." Responku dengan refleks dan setelah itu pun aku membulatkan kedua mataku.
"Tidak, m-maksudku, Liam dengar. Maksud--"
"Hahaha sudahlah, kau sudah mengakuinya dan aku mendengarnya. Tidak perlu malu untuk mengakuinya kepadaku jika ia memang sexy." Potongnya sambil terus tertawa dan menggodaku.
"Siapa yang sexy?" Aku langsung membeku ditempatku, aku bersumpah, aku tak berani menoleh kebelakangku. Aku pun memberikan isyarat kepada Liam dengan menggumamkan kata shut up kepadanya, namun lelaki itu justru menyeringai disana.
"Kau, tentu saja. Gill berkata kau sangat sexy." Jawab Liam sambil menekankan kata sangat sexy, dan seolah saat itu juga rahangku jatuh, aku hanya bisa memejamkan kedua mataku. Aku bersumpah, Liam benar-benar mempermalukanku.
"Benarkah?" Tanya Harry yang kini mengambil tempat duduk dihadapanku, ia menatapku dengan satu alis yang terangkat, sesaat aku harus menetralkan rasa maluku terlebih dulu sebelum akhirnya aku tersenyum kepadanya.
"Y-ya." Jawabku gugup, "Dan kurasa semua wanita akan berkata seperti itu jika ia melihatmu dalam keadaan seperti sekarang." Lanjutku lagi dan sialnya, Harry masih menatapku seolah disini hanya akulah yang bisa ia pandangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US | Harry Styles
FanfictionCOMPLETED ✔ Once in a lifetime It's just right We make no mistakes - Once In a Lifetime STORY WRITTEN BY : GRIZTAA IDEA BY : GRIZTAA COVER BY : GRIZTAA PUBLISH DATE : FEBRUARY 03, 2019