Kringg! Kringg!!
Sebuah tangan berkulit putih terjulur mematikan alarm yang berbunyi tadi.
"Hoamm!!" Ia meregangkan otot saat sudah di posisi duduk.
Seorang cewek dengan rambut bergelombang panjang itu menggaruk rambut belakanganya dengan malas.
"YERIN!!"
Seketika mata itu membulat. Secepat kilat Yerin menuju kamar mandi untuk membasuh diri.
✨✨✨
"Pagi, Ma. Pagi, Sowon eonnie," sapa Yerin pada dua insan di meja makan. Yang satu, seorang gadis sedang memasak dan satu lagi adalah wanita paruh baya yang duduk di kursi roda dengan mulut yang miring. Yerin mengecup pipi wanita yang terkena stroke itu.
"Ini buburnya, Ma." Sowon yang baru saja selesai memasak itu memberi bubur di atas meja lalu kembali membereskan sisa masakannya.
"Yerin suapin ya, eomma. Buka mulutnya, aaa!" Yerin menyodorkan sesuap bubur. Mamanya membuka mulut dengan susah payah lalu Yerin menyuapinya. "Eomma harus lekas sembuh biar tidak makan bubur melulu. Bubur itu tidak enak, tau."
"Biar eonnie saja. Kamu sarapan setelah itu berangkat sekolah biar tidak telat." Sowon mengambil alih.
"Siap, bos!"
Yerin beralih menyendok nasi ke piringnya lalu mulai sarapan.
Eomma Yerin menggerakkan tangan dengan susah payahnya-berbahasa isyarat-dengan arti, 'bagaimana sekolahmu?'
Yerin terdiam sesaat lalu tersenyum pada sang eomma. "Seperti biasa, baik. Yerin seneng, banyak yang mau temenan sama Yerin."
'Baguslah. Eomma ingin kamu menjadi yang terbaik dan sukses di masa depan.'
Yerin tersenyum lagi lalu melanjutkan sarapannya.
Setelah selesai sarapan, ia menyalami eomma dan eonnie-nya lalu berangkat sekolah menggunakan sepeda.
Jalanan yang dipenuhi bangunan tinggi menjulang di sepanjangnya sudah tujuh tahun ini Yerin lewati setiap pergi dan pulang sekolah. Jalanan yang sepi dan sering kotor akibat dedaunan yang gugur dari pohon ceri di sekelilingnya.
Bukannya terganggu dengan dedaunan itu, Yerin justru suka. Di sela keheningan yang ia peroleh selama hidup, Yerin menjadi tau bukan hanya dirinya saja yang pernah gugur.
Saat melewati dinding permintaan di mana banyak orang yang menempelkan notes di sana, Yerin mengeluarkan stick note miliknya. Menulis sebuah kalimat dan menempelkannya di dinding itu lalu kembali melaju.
Semoga pagi ini terasa menyenangkan. Aku ingin natal nanti, bisa kurayakan bersama eomma dan eonnie dengan bahagia. Dan kami pun hidup bahagia selamanya.
✨✨✨
Buk!
Tubuh Yerin terhempas membentur loker. Bibir lebamnya ada sedikit bercak darah juga ujung mata yang membiru.
"Makanya jadi cewek jangan kecentilan! Kau pikir aku tidak tau kalau semalam kau jalan dengan Taehyung?! Lupa sama pesanku?!" Yeoja di hadapan Yerin mencengkram dagu Yerin dengan kuat.
Yerin yang sebagai korban menjadi bahan tontonan tanpa ada seorang pun yang membantu. Justru mereka bersorak gembira saat seragam SMA Hanggyo yang Yerin kenakan ditumpahkan jus jambu merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA [✓]
FanfictionAda apa di balik amnesia? Apa pun bisa terjadi. Contohnya jiwa yang tertukar seperti yang dialami oleh Eunha dan Yerin. Eunha siuman setelah koma selama dua bulan dengan keadaan amnesia. Tetapi ternyata dia bukanlah Eunha yang sesungguhnya. Tubuh Eu...