11. Dari Macan Menjadi Kucing.

694 111 6
                                    

Yerin memerhatikan sekelilingnya. Oh tidak, sebenarnya sekeliling Yerin yang memperhatikannya.

Yerin merasa risih karena sejak masuk gerbang sekolah, Yerin sudah menjadi sorotan bagi teman-teman sekolahnya. Semua menatap ke arah Yerin dengan tatapan yang berbeda.

Berjalan ke lokernya, Yerin membuka loker tersebut. Ia termangu mendapati lokernya yang berbeda.

Isinya berantakan. Buku yang ada di loker tersebut basah karena cairan merah. Lalu ada sebuah surat di atasnya. Yerin membukanya.

Jangan sok kecantikan! Anak sepertimu tidak pantas mendekati Taehyung.

Yerin mengerutkan dahinya. Dia membolak-balik surat tersebut bermaksud mencari tau siapa pembuatnya. Namun nihil.

Hal itu membuat Yerin mendesah pelan. Ia tidak perlu repot dengan sekumpulan kalimat tersebut. Yang perlu Yerin lakukan hanyalah membersihkan lokernya dan selesai.

Saat membersihkan loker, Taehyung memanggil Yerin.

"Yerin?"

"Eoh?" Yerin menoleh.

"Kenapa lokernya?"

"Oh, ngh, bukan apa-apa. Botol minumku kurang ditutup rapat rupanya. Jadinya tumpah," alibi Yerin.

"Kenapa warna merah?"

"Aku tadi bawa jus terong belanda."

"Kamu kekurangan darah memangnya?"

Yerin mengelos. "Banyak tanya kamu!" Yerin melanjutkan kerjaannya yang hampir selesai.

"Ayo ikut aku!"

"Ke mana?"

"Ayo!" Taehyung menarik tangan Yerin dan menyeretnya ke suatu tempat.

Ternyata ke parkiran. Taehyung menghentikan langkahnya saat berada dekat sebuah sepeda.

"Ini sepeda siapa?"

"Apa kau tidak melihatnya kalau itu baru?"

"Iya, aku tau. Yang kutanya punya siapa?"

"Punyamu."

"Punyaku?" beo Yerin. Detik berikutnya ia terkejut. "Oh, punyaku!" Yerin tampak heboh. Ia mencobai sepeda tersebut dengan senang. "Wah, ini sepeda mahal, ya?"

"Tidak juga."

Taehyung memerhatikan Yerin. Kesenangan gadis itu membuat Taehyung tersenyum kecil. "Suka?"

"Suka. Makasih." Yerin tertawa kecil pada Taehyung.

Dunia Taehyung seakan berhenti.

Kenapa harus ada senyum semanis itu di semesta ini?

"Oy!" Yerin menyenggol bahu Taehyung.

"Hm?"

"Ayo keliling sebentar sebelum bel masuk. Aku yang bonceng kamu."

"Memangnya bisa?"

"Ngh, nggak yakin, sih." Yerin menyengir.

"Sini, biar aku yang kayuh." Taehyung mengambil alih.

Yerin turun dari sepedanya digantikan oleh Taehyung. Yerin lalu menaikkan kedua kakinya di ke dua sisi roda belakang karena sepeda tersebut hanya punya satu bangku saja.

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang