Jungkook berada di sekeliling Krisantemum putih yang masih kuncup. Di tatapnya sekitaran, dari sini sampai ujung yang ia tidak tau sampai mana hanya ada jenis bunga yang sama.
Mata Jungkook tiba-tiba ditutup oleh seseorang. "Nugu?" tanyanya.
"Ayo tebak!" ucap seseorang itu.
Itu adalah suara perempuan dan tidak perlu berpikir lagi suara siapa.
"Eunha-ah ...."
Eunha tertawa melepaskan tangannya dari mata Jungkook lalu memeluk leher pria itu dari belakang dengan berjinjit.
Jungkook ikutan tertawa lalu menarik tangan Eunha agar berdiri di depannya.
"Yak! Kamu pikir sudah hebat dengan bergadang hampir setiap malam?!" repet Eunha dengan mengacak pinggang. "Aku kan ingin mampir di mimpimu. Jadi bagaimana aku bisa kalau kamu terus-terusan bergadang?"
Jungkook diam sejenak lalu terkekeh. Dia mengacak puncak kepala Eunha. "Jadi kamu mau mampir di mimpiku setiap malam?"
"Eoh. Paling tidak semenit dua menit saja cukup."
"Aku akan senang hati menunggumu di mimpiku."
Eunha menahan senyumnya.
"Ngomong-ngomong, tadinya aku merindukan wajah kesal dan ekspresimu yang seperti itu. Tapi, hari ini aku sudah melihatnya lagi."
"Bagaimana rasanya?"
"Neomu neomu haengbokkhae."
"Nado. Bisa melihatmu lagi aku sangat bahagia."
"Kan kita ketemu setiap hari?"
Eunha tak menjawab. Dia hanya tersenyum memandangi wajah pria tercintanya ini. "Kamu tau ini bunga apa?" tanyanya mengalihkan topik.
"Krisantemum putih."
"Tau artinya apa?"
Jungkook menggeleng.
"Artinya kebenaran." Eunha mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Mereka masih kuncup. Tapi sebentar lagi akan mekar. Kalau mereka mekar, kamu jangan membiarkannya begitu saja."
"Jadi apa yang harus aku lakukan?"
"Ungkapkan kebenarannya."
"Kebenaran apa?"
"Tunggu saja bunga ini mekar dan kamu akan tau." Eunha tersenyum lebih lebar.
Jungkook teringat akan mimpinya kemarin. Saat ia memimpikan Eunha juga. "Kamu ... akan selalu ada di dekatku, kan?"
"Kalau kamu melakukannya dengan benar, aku akan kembali lagi padamu. Jadi bantu aku, agar bisa bersamamu lagi."
Jungkook mengerutkan dahi. "Apa maksudmu?"
Eunha menggeleng masih dengan senyumnya. "Aku akan menjaga bunga-bunga ini di sini. Kamu pergilah."
"Kamu janji tidak akan kemana-mana, kan?"
"Aku akan tetap di sini."
Jungkook tersenyum lagi. "Baiklah. Jaga dirimu." Jungkook mengusap pipi Eunha sebentar. "Aku pergi, ya."
Jungkook berbalik, melangkah menjauh dari Eunha. Dia menutup mata dalam beberapa detik lalu terbangun dari mimpi.
Pukul 05.35 saat pria itu beringsut duduk dari tempat tidurnya. Matanya menuju pada sinar mentari yang menyelusup masuk melalui gorden kaca jendela.
Hari yang baru lagi.
🌸🌸🌸
"Pagi!!" Eunha bermaksud mengejutkan Taehyung yang sedang berjalan melewati koridor sekolah, tapi tampaknya pria itu tak terkejut sama sekali. "Hari ini kita ada ujian kelas musik, ya. Aku tidak sabar, haha. Apa kamu sudah menemukan nyanyianmu? Dengan alat musik apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA [✓]
FanfictionAda apa di balik amnesia? Apa pun bisa terjadi. Contohnya jiwa yang tertukar seperti yang dialami oleh Eunha dan Yerin. Eunha siuman setelah koma selama dua bulan dengan keadaan amnesia. Tetapi ternyata dia bukanlah Eunha yang sesungguhnya. Tubuh Eu...