38. Jam Pasir Telah Selesai.

635 90 51
                                    

Jangan ada yang pergi tanpa jejak ya. Setiaknya tinggalnya satuuuuuu aja komentar kalian") 

Oh iya, kalian harus dengerin lagu yang di mulmed gamao taoooo. Lagunya cocok banget sama part ini")



Jangan melakukan apa pun.

Tertawa sajalah denganku.

Aku takut kau terbang jauh dan menghilang.

Jika hari ini tidak terjadi apakah esok akan baik-baik saja?

Genggam tanganku lebih erat.

Apa yang terjadi denganku bila aku terjatuh dan tidak bisa meraihmu lagi?

Kumohon..., jangan pergi.

Jangan tinggalkan aku sendirian.

Dunia ini begitu kejam untuk aku hadapi seorang diri.

Selamakankan aku, tolong lah ....

*

"Taehyung?"

"Hm?"

"Jika aku harus pergi dari dunia ini, kamu mau apa sebagai hadiah terakhir dariku?"

"Doa."

"Hah?"

"Doakan aku supaya aku bisa menjalani hari tanpamu karena kamu tau, hidup tanpamu bisa membuatku ingin bunuh diri setiap hari. Kalau bisa, jangan pernah tinggalkan aku sebelum aku meninggalkanmu."

✨✨✨

Taehyung berdiri seorang diri di luar gerbang rumah Eunha. Pria itu mendongak ke lantai dua, tepatnya ke kamar Eunha di mana kamar itu lampunya menyala terang.

Taehyung mengecek jam tangannya.

"Sudah pukul sebelas malam. Kenapa kau belum tidur?" Namja itu kembali mendongak. "Benarkah itu? Apa kau benar-benar Yerin?"

Napas Taehyung mengepulkan kabut asap tebal saat ia menghela napas. Napas yang sarat akan kelelahan. "Bila benar, keluarlah dalam hitungan ke tiga."

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga...."

Sosok Eunha keluar menuju balkon kamarnya.

Saat itulah Taehyung terhenyak. Itu seperti pertanyaannya sudah terjawabkan.

Eunha mendongak menatap langit yang menghujani bumi dengan saljunya.

Dari bawah Taehyung memerhatikan sosok itu lamat-lamat.

"Kakiku sakit tapi hatiku senang.... Hari itu kau menabrakku.... Aku kesal tapi hatiku senang.... Akhirnya aku bertemu kau juga."

Taehyung mendengar jikalau yeoja itu bernyanyi di atas sana.

"Kau mengajakku ke suatu tempat.... Kau kalah taruhan.... Kau beri aku cincin.... Yang sekarang tersemat di jariku."

Malam semakin sendu dirasa, dan tidak ada suara lain selain suara itu yang dapat Taehyung dengar.

"Kita memang aneh.... Menunggu detik demi detik bersama.... Kita sama-sama ragu, siapa kita ini?"

"Aku bercerita padamu dan aku senang.... Namun aku bertanya, untuk apa kisah ini?"

Air mata Eunha pun jatuh. Ia menangis sampai suaranya jadi terdengar sumbang.

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang