Ballroom hotel ramai dipenuhi siswa-siswi yang sedang mengadakan prom night. Eunha baru saja datang bersama Jungkook. Sesuai dresscode, mereka serasi memakai warna pakaian yang sama. Para gadis memakai gaun merah dan para pemuda memakai kemeja merah dengan dibalut setelan jas berwarna hitam.
"Eunha!! Wah, kamu sangat cantik malam ini."
Yang barusan memuji adalah Nana, teman sekelasnya. "Aku merindukanmu," lanjutnya setelah itu bercipika-cipiki.
"Aku juga merindukanmu," balas Eunha.
Eunha bergabung dengan teman-temannya begitu pula dengan Jungkook. Mereka berbincang banyak hal karena selama liburan sekolah tidak pernah bertemu.
Sampai Eunha melihat kehadiran Taehyung yang baru saja datang spontan kedua sudut bibirnya naik ke atas. Eunha permisi dari teman-temannya lalu berjalan mendekati Taehyung.
"Kukira kamu tidak datang," ucap Eunha tiba-tiba yang sedikit membuat Taehyung tersentak.
"Kenapa kau ada dimana-mana, sih?" kesal pria itu. Tiap hari ketemunya Eunha mulu, Eunha mulu.
"Pindahlah ke Mars maka kamu tidak menemukan aku di sana."
Taehyung berdecih lalu berjalan menjauhi Eunha.
"Apa kamu tidak merasa meninggalkan sesuatu di saku mantelmu, Tae?!" Eunha sedikit berteriak. Taehyung menghentikan langkahnya dan kembali menoleh pada Eunha.
"Apa yang kutinggalkan?"
Eunha cukup tersenyum dan menghendikkan bahunya. Setelah itu Eunha pergi. Hal yang membuat Taehyung semakin penasaran. Kemudian pria itu pun mengingat-ingat. Mantelnya sekarang masih ada di Eunha dan dia merasa tidak meletak apa pun di saku mantel ter—
"Ya Tuhan!" Detik itu pula ekspresi Taehyung menjadi tegang. Dia ingat! Dia ingat malam itu dia meletak kotak hitam berisi kalung itu di atas nakas kemudian esoknya Taehyung mengamati kalung itu lagi dan tiba-tiba Eunha menghubunginya pagi itu. Taehyung langsung pergi dengan terburu-buru dan memasukkan saja kotak hitam itu ke saku mantelnya.
Apa benda itu yang dilihat Eunha?
Dan dia membukanya?
Baru hendak melangkah menyusul Eunha, lengan Taehyung tiba-tiba dicegat seseorang.
"Malam, Tae," sapa orang itu yang ternyata adalah Jungkook.
Taehyung mengumpat dalam hati. Jika Taehyung menepis tangan Jungkook, pria itu pasti akan merasa aneh dan memerhatikan langkahnya Taehyung. Lalu Jungkook akan merasa curiga kalau Taehyung ternyata melangkah pada Eunha.
"Kenapa kau datang? Acara ini kan diperuntukan untuk pelajar yang memiliki pasangan," sindir Jungkook, tak lama ia tertawa tepat setelah Taehyung menatapnya dengan alis berkerut.
"Aku bercanda," ralat Jungkook. "Aku baru saja mendaftar untuk nominasi pasangan terbaik. Oh iya, kau belum menyapa teman-temanmu, kan? Apa kau tidak ada niat untuk menemui mereka?"
Ingin sekali Taehyung menolak tetapi ia tidak punya alasan logis. Untuk apa dia ke sini kalau menemui teman-temannya saja ia tidak mau?
"Aku baru ingin menemui mereka," pasrah Taehyung akhirnya.
🌹🌹🌹
"Selamat malam, teman-teman semua?!!" Ketua Osis yang menyapa di panggung kecil di depan sana mengalihkan atensi seluruh tamu. "Bagaimana liburannya? Ada yang sudah berlibur ke Prancis bersama pasangannya belum nih? Karena saatnya kita membacakan nominasi untuk couple terbaik di satu sekolahan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA [✓]
FanfictionAda apa di balik amnesia? Apa pun bisa terjadi. Contohnya jiwa yang tertukar seperti yang dialami oleh Eunha dan Yerin. Eunha siuman setelah koma selama dua bulan dengan keadaan amnesia. Tetapi ternyata dia bukanlah Eunha yang sesungguhnya. Tubuh Eu...