28. Kebetulan Di Selip Nasib.

480 78 4
                                    

Ost - Baby from Exo.

(Ga tau nih lagi suka dengerin lagu itu'))

Taehyung dan Eunha berjalan berjauhan menuju tempat di mana Taehyung memarkirkan sepeda motornya. Sekarang mereka kikuk. Setelah berpelukan tadi, keduanya saling sadar dan menjadi canggung. Taehyung pun langsung pergi dari sana tanpa sepatah kata sementara Eunha mengikutinya dari belakang.

"Tae," panggil Eunha.

"Apa?" tanya Taehyung tanpa menoleh ke belakang. Tentunya dengan nada ketus.

"Berhenti dulu."

Taehyung menghentikan langkahnya tanpa menatap ke belakang. Eunha sedikit berlari dan berhenti di hadapan Taehyung. Bukannya apa, Eunha justru berjongkok dan memasang tali sepatu Taehyung yang ternyata terlepas.

Taehyung menunduk menatap Eunha. Menatap sedikit wajah yang tampak dari atas itu.

"Jangan menangis lagi," ucapnya.

Taehyung diam tak membalas.

"Jangan merindu lagi. Jangan buang-buang waktumu untuk memikirkannya lagi. Yerin tidak akan suka dengan hal itu. Dia pikir dia hanya bisa menyusahkanmu saja. Dia bisa minder. Dia bisa menjauh darimu."

Setelah selesai memasang tali sepatu Taehyung, Eunha berdiri. Ternyata saat dia berdiri jarak di antara mereka tak lebih dari selangkah.

"Kamu bisa menganggap Yerin masih ada bersamamu tapi jangan sampai ada air mata. Kamu bisa menganggap Yerin adalah milikmu dan kamu adalah milik Yerin, tapi jangan sampai kamu menjadi gila. Semua ada batasnya. Termasuk rasa cintamu pada Yerin, harus dibatasi."

Eunha tersenyum lebar pada Taehyung. "Di luar sana pasti banyak Yerin lainnya yang bisa mencuri hatimu. Tunggu saja sampai dia datang."

Taehyung membasahi bibir bawahnya sambil memalingkan wajah.

"Ayo pergi dari sini." Eunha menarik tangan Taehyung.

Sadar atau tidak, Taehyung tidak menepis tangan Eunha. Dia mengikuti saja langkah yeoja itu dari belakang.

Mereka pergi menjauh dari mescusuar itu bersama-sama sambil bergandengan tangan.

❄❄❄

"Taehyung! Hari ini kamu sibuk tidak?" tanya Eunha yang duduk di belakang Taehyung. Ia berteriak agar Taehyung yang mengemudi bisa mendengar suaranya.

"Tidak! Kenapa?"

"Ini kan Hari Natal. Ayo melakukan sesuatu."

"Mendadak aku sibuk!"

"Aish! Sebentar saja!"

"Memangnya kau mau apa?"

"Ayo ke rumah sakit tempat anak-anak dirawat! Kita bisa menghibur mereka!"

"Menghibur? Caranya?"

"Bernyanyi! Atau membuat pertunjukan kecil! Ayolaaah!!" Eunha merengek.

Taehyung berdecak tetapi ia menyetujuinya. Eunha bersorak riang.

Mereka pulang dulu untuk mengambil gitar di rumah Taehyung, kemudian membeli buah tangan untuk pasien, lalu pergi ke rumah sakit sesuai permintaan Eunha.

Sesampainya di sana, mereka berdua meminta izin untuk menyusun bangku-bangku di taman rumah sakit agar pasien bisa duduk di sana. Juga dua bangku berhadapan untuk Taehyung dan Eunha duduk di depan sana.

"Selamat sore semuanya!!" sapa Eunha riang begitu anak-anak sudah ramai berkumpul. "Makasih karena sudah mau duduk di sini untuk mendengarkan aku dan kakak yang satu ini bernyanyi." Eunha menunjuk Taehyung. "Perkenalkan nama aku Jung Eunha dan kakak ini bernama Kim Taehyung. Kalau begitu mari kita bersenang-senang!"

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang