31. Liontin Berkaligrafi.

475 82 45
                                    

Jika kamu bertanya-tanya, kenapa Tuhan menciptakan manusia jika manusia itu akan kembali lagi pada-Nya hanya berselang beberapa hari kemudian,

jawabannya, mungkin Tuhan sedang keliru.

Sama seperti kita.

Tuhan keliru menciptakan kau dan aku pernah bersama.

Suara-suara mulai muncul di pendengarannya—dari suara detektor jantung sampai suara samar dari luar ruang rawat di rumah sakit.

"Taehyung, Eunha sudah sadar!"

Lalu suara itu juga terdengar.

"Benarkah? Aku akan panggil dokter!"

"Eunha?! Eunha?! Ini aku, Jungkook! Sadarlah!"

Sepasang mata itu pun mulai terbuka. Ia mencoba memokuskan penglihatannya. Benar. Pria di hadapannya ini memang Jungkook.

Jungkook sangat senang melihat Eunha membuka kembali matanya.

"Syukurlah, kamu sudah sadar. Aku sangat khawatir padamu. Sebentar ya, Taehyung sedang memanggil dokter."

Taehyung?

Benar... Tadi pria itu yang membawa tubuh ini ke rumah sakit—

"Eunha—"

Yeoja itu tidak menoleh pada Jungkook. Tatapannya justru menatap pintu di mana Taehyung datang bersama seorang dokter. Dokter itu langsung memeriksa Eunha.

"Apa kamu merasakan sakit lagi?" tanya dokter tersebut pada Eunha.

"Tidak, Dokter. Saya baik-baik saja. Saya sudah sembuh," jawab Eunha sambil mencoba untuk duduk.

"Jangan dipaksakan duduk. Kamu harus banyak istirahat."

"Saya tidak sakit, Dok. Saya sehat. Saya mau pulang."

Dokter itu tetap masih memerikaa keadaan Eunha. Benar katanya, Eunha memang sudah dalam keadaan baik. "Tapi sebaiknya kamu beristirahatlah di sini sampai besok hari," saran dokter tersebut.

"Dokter benar, Eun. Kamu harus banyak istirahat dan lebih baik tubuh kamu mendapat cairan impus." Jungkook ikutan menambah saran itu.

Eunha menghela napas gusar. Dari ekspresinya, gadis itu terlihat kebingungan sendiri.

🌷🌷🌷

Akhirnya Eunha mengalah. Ia jadi harus dirawat di ruangan ini hingga esok pagi. Hari sudah berganti senja dan menyisakan Eunha seorang diri di ruangannya. Ia duduk dalam diam, menatap lurus dengan tatapan kosong.

Ia tidak mengerti.

Apa yang sudah terjadi?

"Tidak baik melamum di rumah sakit, Eun."

Perempuan itu tersentak lantas menoleh pada sosok yang ia tidak tau kapan masuknya. Ialah Jungkook. Jungkook berjalan mendekat dan duduk di kursi di samping bangsal.

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya pria itu.

Sesungguhnya ia menanam rasa penasaran yang sangat sejak sadarnya Eunha tadi. Jungkook ingin tau siapa yang ada di balik tubuh mungil ini? Dengan siapa ia berbicara sekarang, Eunhanya atau masih jiwanya Yerin?

"Maaf, Jungkook." Suara Eunha terdengar lemah. Jungkook semakin serius mendengarkan. "Ini aku Yerin, bukan Eunha...."

Jujur saja, entah bagaimana rasa kecewa itu langsung ia rasakan. Rupanya gadisnya belum kembali.

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang