8. Si Pelukis Aneh.

798 136 1
                                    

Selepas dari taman hiburan, hari mulai gelap. Taehyung membawa Yerin untuk makan di sebuah food court.

"Kamu tau, sedari tadi kamu mentraktirku bermain di timezone, dan sekarang kamu mentraktirku makan. Sepertinya kamu punya banyak uang, ya."

"Memang," jawab Taehyung dengan enteng.

"Lalu kenapa tidak mengganti sepedaku saja?"

"Aku punya banyak uang untuk bersenang-senang tetapi aku tidak punya uang untuk mengganti sepedamu."

"Tae, kamu--"

"Aku mengumpulkan 1% uang jajanku setiap hari untuk menggantinya. Jadi tunggulah hingga cukup."

"Sialan, seharusnya kam--"

"Yerin, tidak boleh berisik saat makan."

Yerin sangat kesal dengan tingkah Taehyung. Pria itu selalu saja punya alasan untuk menyangkalnya. Tidak bisa menggigit Taehyung, Yerin menggigit paha ayamnya dengan ganas.

"Pulang sekolah tersisa satu jam lagi. Aku masih sempat mengajakmu ke satu tempat."

"Ke mana lagi?" Yerin sudah lelah. Dijamin besok kakinya akan membengkak.

"Tidak jauh dari sini. Sebentar saja."

Yerin melengos pasrah. "Terserah."

Setelah selesai makan, Taehyung melajukan sepeda motornya lagi bersama Yerin di tumpangannya. Sepeda motor itu berhenti di basement.

"Ini di mana?" tanya Yerin.

"Basement."

"Maksudku basement apa?"

"Ini salah satu cabang milik perusahaan appa. Kita cukup naik ke rooftop-nya saja."

"Untuk?"

"Kunci mulutmu!"

Selanjutnya benar-benar terkunci.

Sesampainya di rooftop. Mereka langsung disambut pemandangan indah dari lampu-lampu kota yang gemerlap saat malam hari begini. Apalagi bulan di atas sana sedang purnama dan banyak bintang-bintang.

"Wah, apa aku masih di bumi? Atau sudah di surga?" Yerin terkesiap melihat momen itu.

"Indah, bukan?"

"Iya."

"Tempat seperti ini yang kusuka. Yang bisa membuatku terbayang akan kebebasan. Berada di atas ini membuatku tidak harus takut terkekang suatu hal."

Yerin tersenyum. "Aku juga butuh tempat seperti ini kalau begitu."

"Boleh. Tapi kau harus membayar uang sewanya."

Alis Yerin bertaut.

Taehyung terkekeh. "Bercanda."

Yerin menatap kota di hadapannya lagi sambil menghela napas panjang. "Kamu pernah tidak penasaran dengan hidup orang lain?"

"Tidak. Kenapa?"

"Aku sering begitu. Aku ingin sekali keluar dari tubuhku dan merasuki tubuh seseorang lalu menjalani hidupnya. Aku pun bisa melihat tubuh asliku dari sudut pandang yang berbeda. Aku penasaran, bagaimana cara melakukannya. Kalau pun aku bisa melakukannya, aku penasaran bagaimana cara kerjanya."

"Secara tidak langsung, itu berarti kau cemburu dengan hidup orang lain."

"Memang." Yerin menunduk. Taehyung menoleh. "Kenapa orang lain bisa bersenang-senang setiap hari? Kenapa orang lain bisa punya banyak orang yang sayang padanya? Kenapa orang lain tidak harus bekerja keras mendapatkan apa yang ia inginkan? Sementara aku, aku tidak seperti itu." Yerin menoleh pada Taehyung. "Bagaimana aku tidak cemburu pada hal itu?"

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang