29. Sirius Pendusta.

454 87 11
                                    

Malam hari ini Eunha berdiri di balkon kamarnya lagi, menatap langit gelap itu lagi. Gadis itu mulai berpikir.

"Bila nanti keinginanku sudah terpenuhi, aku akan pergi dari tubuh ini." Eunha mendesah gelisah. "Aku tau tidak seharusnya aku egois, tetapi rasanya aku ingin melihat Taehyung lagi dan lagi. Aku ingin bersamanya lagi dan lagi."

"Aku tidak boleh serakah. Tuhan telah memberikanku kesempatan, itu merupakan keberuntungan yang sangat hebat. Aku tidak seharusnya mengharapkan yang lebih dari ini."

"Taehyung-ah..., aku akan merindukanmu...."

🌌🌌🌌

Jauh di rumahnya, Taehyung sedang dalam perjalanan pulang. Entah apa yang membuatnya mendongak memerhatikan langit. Namun di saat yang tepat itu ia melihat sebuah cahaya kecil melintas secara perlahan dari atas sana.

Sebuah bintang jatuh.

Eunha juga melihatnya. Gadis itu sangat senang melihat bintang jatuh itu.

Lain dengan Taehyung yang mendengus hampir serupa tawa sinis. Melihat bintang jatuh itu hanya bisa membuatnya teringat akan permintaan Yerin dan Eunha saat di meskusuar malam itu. Keajaiban apanya? Permintaan dua yeoja itu pun tak akan bisa terkabulkan lagi.

Di saat Taehyung membuka pagar rumahnya, Eunha memejamkan matanya dan berdoa dalam hati.

'Sekali saja, aku ingin muncul di dalam mimpinya Taehyung supaya bisa menjelaskan semuanya sekali lagi.'

🌌🌌🌌

11KA2 (40)

LiaChoi Guys, jangan lupa acara prom night kita lusa.

Rose Tentu tidak akan aku lupakan.

Tzuyu Ingat ya dresscode warna merah.

YejiHwang Sip.

Eunha lupa. Besok lusa ia punya acara prom night dari sekolahnya. Hhh, tapi sepertinya dia tidak akan punya waktu lagi untuk menghadari acara tersebut. Besok siang Eunha sudah berencana mempertemukan Taehyung dengan ibunya. Mungkin saja saat siang hari itu pula roh Yerin yang mendiam di tubuh Eunha akan tiada. Yang akan datang ke acara prom night itu adalah Eunha yang sesungguhnya.

🌌🌌🌌

Taehyung sudah sampai di kamarnya. Namja itu membuka mantelnya dan meletaknya di atas sofa di kamar.

Taehyung duduk di tepi kasur lalu mengusap wajahnya. Ia sangat kelelahan hari ini dan semua kelelahannya ini berkat seorang Jung Eunha.

Omong-omong soal Eunha, Taehyung jadi teringat akan kenangan kecil mereka saat SMP. Eunha tidak mengingat lagi kenangan itu. Baguslah.

Tapi sepertinya Taehyung teringin melihat hadiah yang dulu ingin sekali ia berikan pada seorang gadis. Pria itu mengambilnya dari laci nakas paling bawah. Sebuah kotak hitam kecil. Taehyung membuka kotak tersebut sehingga tampaklah sebuah kalung liontin putih dengan tulisan kaligrafi kecil bertuliskan 'Euntae'. Sebuah hadiah yang sampai sekarang tak perlu diberikan lagi.

"Karena ini aku membencimu, Eun," gumamnya penuh sarkastis yang tertahan.

"Tapi..." Taehyung memegangi dadanya. Ada suara gemuruh di balik sana. "... kenapa kau mengujiku lagi?"

Jika...

Taehyung tau yang menguji ia sebenarnya adalah jiwanya Yerin, apakah pria itu akan melarang mempertemukan dirinya dengan sang ibu agar bisa berlama-lama dengan jiwa Yerin itu?

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang