7. Permintaan Usang.

805 136 1
                                    

"Taehyung-ah!!"

Pria yang sedang berjalan sendirian itu tiba-tiba dirangkul seseorang. Itu adalah Eunha.

"Apa-apaan kau ini?" Taehyung menarik tangannya.

"Antar aku pulang lagi, ya. Jungkook sudah pergi mengurus sesuatu di kantor appa-nya."

"Sejak kapan Jungkook menjadi setidak-bertanggung jawab begini?"

"Itu karena hak waris perusahaan akan dialihkan padanya sebentar lagi."

"Apa sesibuk itu sampai tak bisa mengantarmu pulang?"

"Dia bahkan tidak sempat meminta izin padamu untuk mengantarku pulang."

"Cih."

"Sekali ini saja. Ya?"

"Ini terakhir."

"Yess!! Begitu baru temanku."

"Kita musuh."

"Kita teman, tau."

Taehyung mendengus. Eunha sudah lebih dulu naik ke atas sepeda motornya yang masih terparkir.

"Kau tidak memakai syal? Cuaca sedang dingin begini."

Eunha menggeleng. "Aku tidak apa-apa."

"Kenapa tidak pakai syal?"

"Gwenchana. Aku hangat."

Dua kalimat obrolan itu adalah milik Taehyung dengan Yerin. Gadis itu sering tidak mengenakan syal bila ke sekolah saat musim dingin. Hanya dengan bermodalkan mantel seperti Eunha saat ini.

Taehyung melepas syal yang ia kenakan. "Pakailah!" serah Taehyung pada Eunha. "Hari sudah mulai gelap."

"Eoh? Kenapa? Kau bisa kedinginan. Kau saja yang pakai," tolak Eunha.

"Gwenchana. Aku hangat."

Eunha tersenyum mengejek lalu mengambil syal tersebut kemudian memasangkan pada lehernya.

✨✨✨

Sesampainya di perempatan jalan Danggu, lampu sedang merah. Taehyung dan Eunha sedang menunggu lampu hijau.

"Wah, dinding permintaan. Kau pernah dengar itu, Tae?"

Melirik Eunha dari kaca spion, Taehyung mengikuti arah pandang Eunha.

Dinding permintaan yang dikatakan Sowon kemarin. Tempatnya sama. Itu pasti dindingnya.

Tin! Tin!

"Tae, lampunya sudah hijau. Jalankan motornya." Eunha menepuk beberapa kali bahu Taehyung. Kendaraan di belakang mereka sudah tampak marah.

Taehyung sadar dari lamunannya, dia menjalankan motornya tetapi langsung menepi.

"Loh? Kenapa menepi?"

Tak menjawab pertanyaan Eunha, Taehyung mendekati dinding tersebut.

Di sana ada banyak kertas dan Taehyung mencari satu nama di antaranya.

"Mencari apa?" Eunha yang penasaran ikut mencari sesuatu yang ia sendiri tidak ketahui. "Eoh, ada nama Jung Yerin?"

Secepat kilat Taehyung menoleh pada kertas yang dilihat Eunha.

Semoga pagi ini terasa menyenangkan. Aku ingin natal nanti, bisa kurayakan bersama eomma dan eonnie dengan bahagia. Dan kami pun hidup bahagia selamanya.

Jung Yerin.

"Dinding permintaan apanya? Ini bohongan," simpul Eunha setelah membaca catatan tersebut. Eunha langsung mengambilnya dan meremas kertas tersebut.

AMNESIA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang