34. Pertengahan Hamil: Tak Mau Ditinggal

32.1K 965 8
                                    

Assalaamu 'alaikum Readers

Selamat membaca jodoh spesial

Semoga suka & semoga bermanfaat

❤❤❤


Senyuman manis terlukis di wajah tampan seorang laki-laki bertubuh gagah dengan pakaian kebanggaannya berwarna putih. Laki-laki gagah tersebut sedang berjalan menghampiri seorang perempuan cantik dengan balutan gamis plus khimar syari berwarna abu-abu tua yang senada. Kedua matanya mulai berkaca-kaca tatkala menunggu kedatangan laki-laki yang ia cintai.

Kini laki-laki tampan tersebut yang tidak lain adalah Rafka sudah berdiri tepat di hadapan sang istri yang tidak lain dan tidak bukan adalah Faysha yang sudah tidak kuasa untuk menahan linangan air mata yang akhirnya tumpah ruah membasahi kedua pipinya.

"Assalaamu 'alaikum Bidadari surgaku."

"Wa 'alaikumus salaam Pangeran surgaku."

Rasa rindu yang menggebu-gebu dan tidak dapat ditahan rasanya bagi Faysha untuk menahannya lagi, hingga akhirnya ia menghambur kepelukkan sang suami tercinta yang dengan penuh kerinduan pula membalas pelukannya.

"I miss you Habiby."

"I miss you too Habity."

Dengan berat hati akhirnya pelukan itu harus tersudahi karena rasa lelah mulai menyapa tubuh Rafka. Rafka ingin segera pulang agar dapat beristirahat dengan cukup.

"Lho Habity kok nangis?,kenapa?."

Rasa lelah yang tadi menyapa Rafka langsung hilang dalam sekejap usai melihat air mata menghiasi wajah cantik sang istri.

"A-aku, kangen sa-sama Habiby," Faysha tidak sanggup lagi menahan kesedihannya sehingga ucapannya terbata-bata.

Rafka bukannya sedih melihat istrinya menangis sampai sesenggukan, ia malah tertawa kecil sehingga Faysha mencubit lengannya.

"Ih Habiby jahat, aku lagi sedih bukannya dielus-elus malah diketawain, ihhh ngeselin."

Rafka langsung mengganti tawa kecil itu dengan senyuman agar sang istri tidak cemberut lagi, tetapi karena ulahnya itu sang istri malah sudah berhenti menangisnya, jadi Rafka tidak perlu capek-capek membujuk istrinya untuk tidak menangis lagi.

"Iya-iya, aku salah, aku minta maaf ya, aku juga kangen kok sama Habity."

"Hiks hiks hiks," Faysha hanya bisa menangis lengkap dengan sesegukannya.

"Lho kok nangisnya malah semakin jadi?,  sudah ya jangan nangis kasihan bayi kita Habity."

Seketika Faysha menghentikan tangisannya, kemudian ia mengelus perutnya yang sudah mulai membesar. Tatapan Rafka pun tertuju ke arah perut sang istri yang di dalamnya ada calon bayinya yang sudah berusia enam bulan.

"Assalaamu 'alaikum Nak," Rafka menundukkan badannya, mengajak mengobrol sang buah hati yang masih berada dalam kandungan istrinya.

"Alhamdulillah Abba sudah pulang Nak, kamu kangen juga nggak sama Abba."

"Iya Abba aku kangen sama Abba," Faysha seakan mewakilkan suara hati sang calon bayi yang sedang berada di dalam rahimnya.

Rafka tersenyum, "Ya sudah ayo sekarang kita pulang Habity."

"Ayo By."

Rafka terkekeh mendengar suara sang istri yang masih seperti tadi saat mewakilkan ucapan sang anak. Faysha ikut terkekeh juga karena melihat suaminya terkekeh lebih dulu.

Jodoh SpesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang