21. Duka Mendalam

27.8K 1.1K 15
                                    

Assalaamu 'alaikum Readers

Selamat membaca jodoh spesial

Semoga suka & semoga bermanfaat

❤❤❤

Langkah Faysha terhenti ketika melihat di hadapannya seorang laki-laki yang ia sayangi sedang terbaring tak berdaya namun senyuman tulus sedang terpasang di wajahnya ketika melihat kedatangan Faysha.

"Acha." panggil Fathian dengan sangat lirih.

"Aa'..."

Faysha langsung berhambur dipelukan Fathian dengan cucuran air mata yang tiada hentinya berjatuhan.

"Acha, jangan menangis dong nanti cantiknya hilang lho."

Disaat-saat yang seperti ini Fathian masih sempat bergurau kepada sang adik yang sedang menangis sesenggukan dipelukannya.

"Aa' jahat, Aa' kenapa nggak bilang sama Acha kalau Aa' lagi sakit, Acha khawatir sama Aa', ih Aa' ngeselin," oceh Faysha dengan manjanya kepada Fathian yang hanya bisa mengelus pucuk kepala Faysha yang terbalut kain khimar.

"Maafkan Aa' ya Cha, Aa' nggak mau buat kamu khawatir dengan penyakit Aa' ini, makanya Aa' enggak memberitahu kamu," jawab Fathian dengan tetap tersenyum melihat Faysha yang sudah melepas pelukannya.

"Pokoknya Aa' harus semangat, Aa' enggak boleh menyerah, Aa' pasti sembuh, Acha akan selalu doain Aa'."

Faysha mencoba tersenyum walau air mata masih terus saja menetes karena ingin menyemangatkan Fathian agar bisa kuat menghadapi penyakit yang sedang dideritanya.

"Acha....kalau terjadi apa-apa sama Aa', kamu harus janji sama Aa', kamu harus jaga diri kamu baik-baik ya dan kamu nggak boleh sedih."

Faysha terkejut mendengar ucapan Fathian yang lirih sekali, begitu halnya dengan Fahdah dan Aqmar yang juga ikut terkejut dan tiba-tiba mereka berfirasat yang tidak enak.

"Aa' bicara apa? enggak akan terjadi apa-apa sama Aa', Aa' pasti sembuh kok, Acha yakin Aa' pasti bisa melawan penyakit ini."

"Fathian, kamu harus kuat, kamu nggak boleh menyerah begitu saja, kami semua sayang sama kamu," sambung Fahdah yang sedang berdiri di samping kasur Fathian juga. Begitu juga dengan Aqmar yang hanya bisa menatap cemas kearah Fathian.

"Iya Fathian, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk menyembuhkan penyakit kamu ini, kamu harus tetap semangat ya."

"Iya Mas, tapi jika takdir berkata lain, aku harus ikhlas dan aku mohon agar kalian tetap kuat"

"Meskipun tanpa aku nantinya," Fathian masih saja berkata seolah-olah ini sudah waktunya Ia menghadap sang maha pemilik nyawa manusia dan Faysha tidak suka Fathian berkata seperti itu.

"Aa' nggak boleh ngomong seperti itu lagi. Acha nggak suka dengar Aa' ngomong seperti itu."

"Rezeki, jodoh dan maut itu ditangan Allah, sebagai manusia kita hanya bisa pasrah akan takdir-Nya."

Fahdah sudah tidak bisa menahan tangisnya ketika mendengar ucapan Fathian yang sepertinya memberikan sebuah pertanda untuk mereka.

"Acha...Aa' ingin dengar kamu mengaji, kamu mau kan baca surah Ar-Rahman untuk Aa'?"

Faysha hanya bisa terdiam dengan masih menangis sesenggukan mendengar permintaan Fathian yang dirasa aneh.

"Iya Aa', Acha akan membaca surah Ar-Rahman untuk Aa."

Jodoh SpesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang