20. Tak Berdaya

27.7K 1.1K 3
                                    

Assalaamu 'alaikum Readers

Selamat membaca jodoh spesial

Semoga suka & semoga bermanfaat
❤❤❤

Seorang laki-laki sedang  terbaring lemah tak berdaya di kamar rumah sakit dengan wajah sangat pucat, dan tubuhnya yang mulai kurus. Dia hanya seorang diri di kamar inapnya, tidak ada satu pun yang menjenguknya. Seorang Dokter laki-laki yang beberapa bulan menanganinya merasa kasihan dengan kondisi pasiennya yang semakin hari semakin menurun saja.

"Mas Fathian bagaimana keadaannya setelah kemarin menjalani kemoterapi?, apa merasa lebih enakan?"

Mata Fathian mulai terbuka walau berat sekali. Sang dokter tahu bahwa Fathian hanya memejamkan kedua matanya hanya untuk menahan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.

"Dokter, badan saya seperti tidak bisa digerakkan, semua terasa nyeri dan sakit, saya pasrah Dok atas apa yang terjadi kepada saya, saya sudah ikhlas atas semuanya."

Fathian berucap dengan suara sangat lirih sebab kondisinya yang melemah sampai ia tidak bisa mengfungsikan mulutnya untuk berbicara lebih keras seperti sedia kala.

"Mas Fathian harus semangat ya, dan harus kuat, In syaa Allah Mas Fathian bisa sembuh," ucap sang Dokter mencoba menyemangati dan menguatkan Fathian yang hanya bisa tersenyum saja.

"Aamiin terima kasih Dok."

"Apa keluarga Mas Fathian sudah diberitahu tentang kondisi Mas Fathian saat ini?"

Fathian hanya bisa merespon pertanyaan dari Dokter yang menanganinya itu dengan menggeleng pelan.

"Ya Allah, keluarga Mas Fathian harus tahu kondisi Mas Fathian saat ini, kanker darah bukan penyakit yang sepele, Mas Fathian membutuhkan semangat dan dukungan dari mereka," titah dokter yang bernama Anwar dengan sangat cemas melihat kondisi Fathian yang sudah sangat buruk, bahkan Fathian hanya bisa menghabiskan waktunya di tempat tidurnya saja.

"Saya sangat menyayangi keluarga saya Dok, mereka tidak boleh tahu tentang penyakit saya, saya tidak ingin orang-orang yang saya sayangi sedih melihat keadaan saya yang sekarang."

Disaat-saat seperti ini Fathian masih saja memikirkan perasaan keluarganya jika mengetahui bahwa dirinya sudah tidak berdaya dengan kanker yang menggerogoti ditubuhnya.

"Astaghfirullahal adzim, lahaula walaquata illah billah."

Tiba-tiba saja Fathian merasa kesakitan di sekujur tubuhnya, Dokter Anwar pun semakin cemas karena baru kali ini Fathian mengeluh kesakitan padahal selama dirawat satu bulan lebih belakangan ini Fathian sangat kuat sampai dokter heran, tetapi kali ini Dokter berspekulasi bahwa Fathian merasakan sakit yang luar biasa sehingga ia tidak dapat bersikap sekuat kemarin dan akhirnya mengeluh kesakitan.

"Mas Fathian yang kuat ya, saya akan menyuntikkan obat pereda rasa sakit agar rasa sakit itu semakin berkurang."

Dokter Anwar menancapkan jarum suntik di lengan Fathian. Dan perlahan tubuh Fathian meresponnya.

Akhirnya Dokter Anwar bisa bernapas lega ketika melihat reaksi tubuh Fathian yang mulai membaik tetapi Fathian malah memejamkan mata membuat dokter Anwar akhirnya keluar dari kamar rawatnya karena tidak ingin mengganggu istirahat pasiennya.

"Saya tidak bisa diam saja, kondisi Fathian semakin memburuk."

Dokter Anwar segera mengambil handpone yang disembunyikan di jas berwarna putih yang melekat di tubuhnya.

Jodoh SpesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang