17. Sesaknya Rindu Ingin bertemu

28.5K 1K 3
                                    

Assalaamu 'alaikum Readers

Selamat membaca jodoh spesial

Semoga suka & semoga bermanfaat

❤❤❤


"Ma, Acha berangkat dulu ya, Pa Faysha berangkat ya."

Faysha berpamitan kepada Hasna dan Ilyas yang berdiri di teras rumah untuk sekedar mengantar kepergian Faysha ke Bandung hari ini. Meskipun hanya mengantarnya sampai di depan rumah saja.

"Kamu hati-hati ya Cha, kalau sudah selesai cepat pulang ya, nanti Mama kangen lho."

"Iya Ma, in syaa Allah Acha akan cepat pulang, Acha nanti pasti kangen juga sama Mama."

Hasna meminta Faysha agar cepat pulang setelah urusannya selesai lantaran sudah sering bersama dalam satu atap yang sama sehingga kehadiran Faysha sudah menjadi pelengkap dalam keluarga mereka ditambah lagi Hasna sangat menyayangi Faysha. Bagaikan ibu yang tidak ingin berjauhan dengan anaknya, ikatan batin antara Hasna dan Faysha sudah terjalin dengan kuatnya. 

"Raf, aku pamit ya."

Faysha berpamitan kepada Rafka yang mana saat ini Rafka hanya terdiam saja. Tatapannya lurus ke depan. Ada rasa tidak rela melepaskan kepergian Faysha namun Rafka tidak mungkin menahannya apalagi ini urusan bisnis Faysha. Dan Rafka juga tidak mungkin mengutarakan hal itu.

"Assalaamu 'alaikum."

"Wa 'alaikumus salaam."

Faysha mulai melangkah meninggalkan Mama dan Papa mertuanya sekaligus Rafka yang hanya bisa menatap kepergiannya.

"Ya Allah kenapa berat sekali rasanya aku harus pergi, meskipun hanya dua hari, dan Rafka juga sepertinya nggak sepenuhnya mengizinkan aku pergi, buktinya dia cuma diam saja tanpa kata, bahkan dia nggak jawab tuh salam aku," Faysha berkata dalam hati seraya terus mengedarkan pandangan kearah Rafka, begitu pun sebaliknya meskipun Faysha sudah mulai masuk ke dalam mobil dan mobilnya pun berjalan meninggalkan halaman rumah, tetapi Rafka masih tetap menatap kepergian Faysha.

"Aku sudah nggak bisa menyangkal lagi,  raga dan hatiku sudah nggak bisa jauh dari perempuan itu, perempuan yang belakangan ini mengisi hari-hariku."

Akhirnya Rafka mulai mengakui bahwa ia sudah kecanduan akan kehadiran Faysha di kehidupan serta disisinya. Namun Rafka mengakuinya usai Faysha pergi dan tidak ada di sisinya. Jika Faysha sudah tidak bersamanya Rafka baru merasakan bahwa hari-harinya lebih berwarna ketika Faysha berada bersamanya. Namun disaat kemarin-kemarin kehadiran Faysha hanya diabaikan begitu saja. Mungkin ini yang dinamakan menyesal di akhir waktu. Untungnya Faysha akan kembali lagi jadi Rafka tidak akan merasa kesepian yang berkepanjangan.

"Aka, kamu nggak bilang sama Acha kalau besok kamu sudah berangkat dinas lagi?"

Rafka menggelakkan kepala. Alhasil Hasna terkejut dan tidak habis pikir bahwa Rafka belum memberitahu Faysha tentang Rafka yang akan terbang kembali bersama burung besinya. 

"Kenapa nggak bilang Rafka? Faysha itu berhak diberitahu kalau kamu mau berangkat kerja, ingat kamu membutuhkan doa istri kamu, dan istri itu sumber rezeki, bagaimana kamu mau Faysha mau doain kamu kalau berangkat kerja saja kamu enggak pamitan."

Ilyas ikut menasihati sang putra. Sementara Rafka hanya terdiam saja tanpa kata. Rafka mengakui kesalahannya sebab tidak memberitahu Faysha bahwa ia akan kembali berangkat kerja. 

"Aka bukannya nggak mau bilang ke Faysha kalau besok mau berangkat kerja Pa, cuma takutnya kalau Aka bilang, nanti dia nggak jadi pergi ke Bandung, dia kan harus launching butik keduanya."

Jodoh SpesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang