Assalaamu 'alaikum Readers
Selamat membaca jodoh spesial
Semoga suka & semoga bermanfaat
❤❤❤
Keadaan Faysha kini sudah sedikit lebih baik dari hari kemarin. Ia sudah mencoba untuk mengikhlaskan kepergian Rafka dengan perlahan tetapi tidak dengan Hasna yang justru semakin lebih buruk kondisinya dari yang kemarin. Hasna memang tidak sekuat Faysha dalam menghadapi ujian yang Allah berikan ini.Dan hari ini adalah hari terakhir Faysha menepati rumah keluarga Rafka yang sudah lama ia tempati. Detik ini juga Hasna dan Ilyas akan pindah ke Singapura dan rumah keluarga mereka akan dijual, mau tidak mau Faysha juga harus mengkosongkan rumah tersebut.
"Mama sama Papa hati-hati ya, Acha akan sangat merindukan Mama dan Papa," ucap Faysha dengan berat hati harus merelakan kepergian Hasna dan Ilyas yang ia sudah anggap seperti kedua orang tuanya sendiri.
"In syaa Allah Cha, kamu juga jaga diri kamu baik-baik ya, Mama titip Nufael cucu Mama ya."
Faysha hanya bisa menganggukkan kepala dan langsung menghambur kepelukan Hasna yang sudah tidak dapat menahan tangisannya. Ilyas juga belum sanggup rasanya untuk memberikan Nufael kepada Fahdah yang saat ini sedang berdiri disamping Faysha dengan raut wajah yang sedih juga.
"Maafkan Mama dan Papa ya Cha, kami harus pergi dari sini, karena rumah ini, rumah ini terlalu banyak kenangan bersama Aka, dan Mama, Mama pasti akan selalu teringat sama Aka, jadi Mama nggak ada pilihan lain, kecuali Mama harus keluar dari rumah ini, agar Mama bisa mengikhlaskan kepergian Aka."
Faysha dapat memahami keinginan Hasna untuk mengkosongkan rumah mereka bahkan menjualnya karena memang rumah mereka tersimpan banyak kenangan indah bersama Rafka yang pastinya akan selalu terngiang diingatan dan jalan keluar satu-satunya mereka harus keluar dari rumah itu agar bisa mengikhlaskan kepergian Rafka untuk selama-lamanya.
"Mama sama Papa jangan lupakam Acha ya, Acha tetap menantu Mama dan Papa, walaupun Rafka sudah meninggal tapi Mama sama Papa masih punya Acha dan Nufael, kami sayang sama Mama dan Papa."
Hasna menganggukkan kepalanya, menyetujui ucapan Faysha, "Iya Acha, kamu tetap menantu kesayangan Mama, sampai kapanpun kamu tetap menantu Mama, dan Mama sangat sayang sama kamu dan Nufael, tapi izinkan Mama untuk pergi dari sini ya, Mama ingin menenangkan diri Mama dulu, in syaa Allah nanti Mama akan ke Indonesia lagi bertemu menantu dan cucu kesayangan Mama."
"Acha, kamu juga jangan lupakan Papa ya, walaupun Rafka sudah tidak ada kamu tetap menantu Papa, dan Nufael tetap menjadi tanggung jawab kami, sebagai Kakek dan Neneknya, In syaa Allah suatu saat nanti kami akan kembali lagi, tapi kami tidak akan tinggal di rumah ini lagi," sambung Ilyas yang tetap menganggap Faysha sebagai menantunya. Sampai kapanpun.
"Kami pergi ya Cha, jaga diri kamu baik-baik."
"Fahdah kami titip menantu dan cucu kami ya."
Fahdah hanya bisa tersenyum sembari menganggukkan kepala untuk mengiyakan permintaan Ilyas yang menitipkan Faysha dan Nufael kepadanya.
Setelah berpelukan dengan penuh isak tangis, Hasna dan Ilyas mulai melangkah meninggalkan Faysha yang tak hentinya menangisi kepergian Mama dan Papa mertuanya.
Perlahan mobil taxi yang Hasna dan Ilyas tumpangi akhirnya melaju meninggalkan Faysha dan Fahdah yang masih setia memandangi kepergian mereka dengan lambaian tangan sebagai tanda perpisahan. Mobil yang membawa Hasna dan Ilyas kini sudah benar-benar meninggalkan area rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Spesial
Любовные романы{Tamat} Bagaimana rasanya jika menikah dengan laki-laki yang belum pernah dikenal?, bahkan belum pernah melihatnya, benar-benar seperti membeli kucing dalam karung. Begitulah yang dirasakan Faysha, perempuan cantik dengan sifat petakilannya, dan kar...