Chaos

1.1K 112 35
                                    

Hai semuaaaaa!!! Akhirnya Akira kembali...

Duh Akira terharu baca semua dukungan dan semangat dari kalian...

Terima kasih, ternyata masih ada orang yang mau mendukung Akira dengan cerita abal macam ini..

Maafkan Akira karena telah lama menghilang. Percayalah, Akira selalu membaca setiap komen dari kalian. 

Maaf juga karena baru bisa nepatin janji buat update Tegami sekarang. Karena belakangan Akira stress dengan kehidupan di dunia nyata. Jadi tidak ada waktu untuk melanjutkannya..

Jadi gak usah basa basi lagi. Karena sebagian besar pada milih untuk lanjut cerita Tegami, jadi inilah dia cerita yang kalian nanti-nantikan.

Jangan lupa vote dan comment ya... 

Karena kelanjutan cerita ini bergantung pada dukungan dan komentar kalian semua..

Akhir kata, selamat menikmati!!

-------

Hati manusia adalah sesuatu yang rumit. Berbagai perasaan yang berbeda bergejolak dalam hati berusaha memenangkan dominasi hingga menjadi perasaan dominan yang memacu emosi. Senang, marah, sedih, kecewa dan berbagai perasaan lainnya tentu dimiliki oleh setiap manusia, hanya saja kadarnya berubah-ubah seiring dengan dominasi yang berubah pula. Kau akan tertawa saat bahagia, menangis saat bersedih, berteriak ketika marah dan diam ketika kecewa. Normalnya seperti itu, namun saat ini Taufan benar-benar tidak tau apa yang ia rasakan. Tidak ada perasaan yang mendominasi, semuanya bercampur menjadi satu hingga ia sendiri bingung harus merasakan apa, melakukan apa. Kenyataan yang ia dengar bak sebuah kisah fiksi yang sering ditontonnya di televisi atau kisah superhero yang sering ia bicarakan dengan teman-temannya. Ia sama sekali tidak menduga jika hal tersebut bisa terjadi di dunia nyata dan berada begitu dekat dengannya. Terlebih lagi, orang yang menjadi inti pembicaraan adalah orang yang saat ini sangat ingin dilupakannya. Orang yang telah menghancurkan hidupnya, orang yang telah membunuh orang tua mereka, orang asing yang tiba-tiba datang dan membuat hidupnya yang menyenangkan berubah menjadi di neraka. Tapi apa ini? Kenapa ketika ia berpikir semua sudah berada dalam kendali dan ia bisa memulai awal yang baru bersama saudara-saudaranya, hal seperti ini terjadi? Kenapa takdir bisa berubah dalam sekejap mata? Lalu, apa yang harus dirasakannya? Tetap membenci? Prihatin? Kasihan? Atau... menyesal?

Tidak!! Tidak!!! Ini semua terlalu tiba-tiba. Taufan sama sekali tidak bisa mengontrol perasaannya. Fakta yang didengarnya terlalu mengejutkan? Mafia? Obat terlarang? Kelinci percobaan?

"Ini gila...." gumamnya sambil tertawa sumbang. "Ini benar-benar gila!!!"

"Halilintar! Aku membencimu. Ya, aku membencimu. Takkan kubiarkan kau mempermainkan kami lagi. Aku tidak peduli. Ya, aku tidak peduli bahkan jika kau mati sekalipun!!" ia berseru frustasi. Setiap seruan yang seolah menjadi pembenaran atas apa yang ia rasakan, atau kenyataan yang ia coba paksakan.

"Aku membencimu.. aku membencimu.. HALILINTAR, AKU MEMBENCIMU!!!" Taufan beteriak sekuat tenaga. Mengabaikan tatapan heran dan terganggu dari orang-orang di sepanjang jalan yang dilaluinya. Ia bahkan tidak tau kemana kakinya melangkah. Otaknya sama sekali tidak bsia digunakan untuk berpikir. Yang terngiang-ngiang di benaknya adalah suara Rei dan Yuto juga wajah Halilintar yang teramat dibencinya. Taufan sesungguhnya sadar, ada sesuatu yang hancur dalam dirinya begitu ia mendengar kenyataan itu. Namun ia mengabaikannya. Memilih tetap berpegangan pada kebencian, menjadikannya alasan atas pembenaran yang ia lakukan. Mengabaikan kesadaran atas kesalahan yang mungkin ia lakukan, empati yang sempat menguasai diri dan juga penyesalan atas penghakiman yang semena-mena. Taufan menyesal, namun ia tidak mau mengakuinya. Dan tetes air mata yang jatuh di sisi wajahnya menjadi bukti atas hati yang kehilangan arahnya.

TegamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang