The Lost Smile

1.5K 113 20
                                    

Uhmm.... Hai?

Pertama-tama Akira mohon maaf yang sebesar-besarnya karena baru bisa update sekarang. Banyak hal yang terjadi, namun penghambat terbesar Akira dalam melanjutkan cerita ini adalah karena Akira sudah kehilangan feel dari cerita ini dan bingung bagaimana untuk melanjutkannya. Berkali-kali Akira bertekad menulis, namun ketika sudah di hadapan laptop tiba-tiba Akira hanya bisa termenung. Tidak tau harus menulis apa. 

Tegami adalah cerita yang Akira tulis di tahun pertama Akira kuliah, dan tebak? Sekarang Akira sudah berada di tahun terakhir kuliah. Dan cerita ini tidak juga tamat. Hmmmm

Karena itu, maafkan Akira atas cerita yang aneh dan molor ini. Entah Akira bisa menamatkan cerita ini kapan. Entah kapan lagi cerita ini akan update, Akira tidak bisa memastikan dan tidak berani berjanji. Karena jujur, sudah terlalu lama Akira hiatus dari dunia menulis dan sekarang terasa awkward sekali karena Akira sudah kehilangan feeling dalam menulis. 

Akira tidak akan bilang Akira akan berhenti, justru sekarang Akira sedang berusaha mengembalikan lagi kemampuan dan semangat menulis Akira yang sudah padam dengan membuat sebuah proyek baru bersama teman. Proyek ini akan Akira terbitkan juga di wattpad ini, namun sayang ini sama sekali tidak berhubungan dengan Boboiboy meski masih dalam lingkup fanfiction

Jadi untuk semua pembaca yang sudah sabar menunggu dan tidak lelah memberikan semangat dan dukungan, Akira ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Entah apa jadinya Akira sekarang jika tidak ada kalian semua. Sungguh, terima kasih banyak...

Dan maaf jika Akira tidak bisa mencapai ekspektasi kalian semua. Sungguh Akira ingin, namun seperti kata orang realitas tidak seindah ekspektasi. Semoga kedepannya Akira bisa lebih memperbaiki diri dan tidak mengecewakan orang-orang seperti kalian lagi...

Lalu, ini adalah chapter 32 dari cerita Tegami. Dan Akira tidak tau kapan chapter 33 akan dipublish. Mohon maafkan Akira...

Terakhir, selamat menikmati....


-------


Harusnya malam itu menjadi malam yang paling menyenangkan bagi Blaze. Karena Setelah sekian lama berkarir di dunia musik, ia akhirnya mendapatkan konsernya sendiri. Miliknya, dimana hanya ia yang akan menjadi bintang yang bersinar paling terang malam itu. Cita-cita yang telah lama terpendam kini akhirnya sampai di penghujung harapan. Dan ia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk para penggemarnya, juga untuk para saudara yang dicintainya. Terlebih setelah buruk yang terjadi belakangan ini. Blaze merasa tak seharusnya ia ikut terlarut dalam kebingungan serta kesedihan yang entah hulunya dimana. Karena itu ia bertekad, melalui konser ini, ia ingin mengembalikan kembali senyum saudara-saudaranya. Menyampaikan perasaannya lewat bait nada dan harapannya lewat untaian lirik. Ia harap mereka mengerti. Bahwa bukan awal seperti ini yang ia harapkan. Bukan kebahagiaan yang dipaksakan ini yang ia inginkan. Pikirnya, semua akan baik-baik saja ketika orang itu pergi. Pikirnya mereka akan kembali mendapatkan kebahagiaan yang sempat pudar ketika sumber dari masalah itu menghilang. Tapi, entah kenapa yang terjadi justru sebaliknya. Tidak ada kebahagiaan. Hanya topeng palsu yang berusaha membuat semuanya tampak baik-baik saja. Tapi Blaze tau, tidak ada yang baik-baik saja.

"Blaze, kau siap?"

Blaze menatap pantulan dirinya di cermin. Tidak ada senyum di sana, pun jawaban untuk pertanyaan yang baru saja terlontar. Ia hanya tidak tau apakah dirinya benar-benar siap atau tidak. Bagaimana mungkin ia ingin membahagiakan orang lain –dalam hal ini penggemar dan saudaranya- sementara ia sendiri tidak merasakan kebahagiaan itu. Euphoria yang harusnya memenuhi dirinya sama sekali tidak terasa. Yang ada hanya perasaan resah yang tidak menyenangkan. Dan ia membenci itu semua. Harusnya ia senang. Harusnya ia bahagia. Salah satu mimpinya baru saja terwujud. Kerja keras dan usahanya akhirnya memberikan hasil yang manis. Tapi, kenapa alih-alih manis, saat ini ia justru merasa pahit.

TegamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang