1. Legenda Kota

347 42 6
                                    

Berabad-abad yang lalu, ketika ilmu pengetahuan masih awal-awal diciptakan, para dewa-dewi langit sepakat menciptakan buah serupa batu ruby yang berwarna darah. Lalu, buah ini diturunkan ke bumi. Konon buah ini berbuah dari sebuah pohon berdahan emas yang tumbuh di puncak gunung tertinggi di dunia yang bersalju. Buah ini hanya satu. Buah ini adalah buah imajinasi. Buah ini memicu imajinasi yang sungguh hebat bagi siapapun yang memakannya. Seorang dewi turun ke bumi dan menyebarkan berita tentangnya agar makhluk di bumi berlomba-lomba mencarinya, kemudian setelah melakukan tugasnya ia kembali naik ke langit.

Sampailah kabar burung itu ke telinga delapan belas ilmuwan di bumi. Dan mulailah kedelapan belas ilmuwan ini melakukan perjalanan dalam mencari buah imajinasi. Kedelapan belas ilmuwan dari seluruh penjuru dunia berjalan menuju satu titik, yaitu gunung salju tertinggi di dunia. Setelah menempuh perjalanan selama lima tahun, akhirnya kedelapan belas ilmuwan ini bertemu di puncak gunung tersebut. Semuanya menatap dengan penuh harap pohon berdahan emas yang berbuah imajinasi. Buah itu terletak disana, menggantung sendirian di dahan paling bawah. Pohon itu kerdil, bahkan puncaknya hanya setinggi dada manusia dewasa. Atmosfer pun berubah menjadi tegang, masing-masing ilmuwan itu menatap satu sama lainnya dengan curiga. Waspada. Hingga di satu titik, mereka berlari menuju pohon itu berusaha meraih buah imajinasi. Dorong saling dorong terjadi, cakar mencakar tak terhindar, dan tinju-tinju pun berseliweran. Salju yang putih akhirnya berubah menjadi merah. Hingga ilmuwan perempuan termuda berteriak, "Hentikan! Aku punya ide."

Perebutan pun berhenti, semua ilmuwan memandangnya. Ilmuwan termuda itupun terengah-engah menegakkan diri, kemudian dengan lantang berkata, "Kita akan memeras buah ini dan memotong-motongnya menjadi bagian-bagian kecil. Kemudian kita semua akan bisa memakan dan meminumnya. Bagaimana?" Keheningan terkeras pun terjadi, lalu salah seorang ilmuwan mengangguk setuju, diikuti anggukan-anggukan ilmuwan lain yang menganggap idenya menarik. Dan kedelapan belas ilmuwan tersebut menenggak sari buah tersebut. Lalu mereka pergi, berpencar, kembali ke asal.

Journey Into The Mind [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang