19. Hutan Magis Aavra

17 5 0
                                    

"Siapa dia?" tanya suara anak-anak.

Teplok ... teplok ... suara tapak kuda mendekat.

"Mundur anak-anak, mungkin dia berbahaya," suara laki-laki dewasa memberi peringatan.

"Tapi lihat itu Crane, dia mempunyai dua kaki seperti kaum peri."

"Sebaiknya dia kita bawa ke madam. Naikkan dia ke punggungku Everett."

Gentala merasa tubuhnya diangkat dan ditaruh di sebuah karpet yang amat sangat lembut dan memiliki bentuk melengkung dan di ujung pangkalnya terdapat seperti surai yang sangat halus. Begitu si laki-laki bernama Crane ini berkata, "Ayo," tubuh Gentala pun ikut bergerak bersamaan dengan karpet melengkung ini. Dan Gentala pun kembali kehilangan kesadaran.

Blugg ... Tubuh Gentala seperti dijatuhkan ke tanah. Punggungnya berdenyut nyeri. Samar-samar kesadarannya pulih. Tubuhnya disandarkan ke batang pohon sepertinya. Seorang perempuan bersuara merdu berkata memerintah, "Amankan dia Kanato." Sebuah tali hidup, ya tali hidup, mulai meliliti tubuh Gentala. Makin lama lilitan itu makin kencang. Mulutnya pun dibuka paksa dan cairan panas meluncur ke kerongkongannya.

"Uwahhh ... " Gentala menyemburkan sedikit cairan panas yang masih tersisa di mulutnya. Gentala pun tersadar.

Journey Into The Mind [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang