Perempuan itu bernyanyi lewat matanya yang cemerlang.
Tenang, menyejukkan, menghanyutkan.
Padanya pujangga, pelangi terumpan.
Perempuan itu bernyanyi lewat bibirnya yang basah.
Resah dalam gelisah yang ramah, dalam cinta yang marah.
Padanya penyair, terkecup pasrah.
Perempuan itu bernyanyi lewat jemarinya yang kudus,
memanjatkan doa-doa tulus.
Dalam kemungkinan yang tandus, ia mengaminkan
detak-detak semoga nan halus.
Perempuan itu bernyanyi lewat lekuk tubuhnya yang
keramat.
Transformasi dari nafas-nafas yang azimat,
ujud suci dari Sang Pencipta yang penuh rahmat.
Merdunya ia selipkan di panggung rahasia dalam
kamar yang berdebu,
mendesah di balik tirai-tirai angkuh,
melengking di dalam bak-bak terluka.
Kemudian ia membisu di lembah-lembah sajadah
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Into The Mind [TAMAT]
ПриключенияBerabad-abad yang lalu, ketika ilmu pengetahuan masih awal-awal diciptakan, para dewa-dewi langit sepakat menciptakan buah serupa batu ruby yang berwarna darah. Lalu, buah ini diturunkan ke bumi. Konon buah ini berbuah dari sebuah pohon berdahan ema...