10. Penutur Ketiga

16 7 0
                                    

"Aku berhutang nyawa padamu, Gentala. Apa yang bisa kuberikan sebagai balasan?" malam itu Asqa bertanya kepada Gentala di dalam rumah pohon miliknya. Gentala disuguhi berbagai macam jamuan makan malam yang sangat mewah. "Menginaplah disini malam ini. Davak takkan berani menyerang sekarang. Tidak setelah ia tahu bahwa adiknya disembelih. Kami punya cukup waktu untuk menangani serangan berikutnya sementara mereka berduka. Aku belum tahu asalmu," kata Asqa tiba-tiba penasaran, "boleh ceritakan dirimu sedikit?"

Gentala mempercepat kunyahan buah anggurnya lalu mulai bercerita, "Saya berasal dari negeri yang jauh, sekitar perjalanan mengarungi lautan selama 5 hari dari sini. Guru saya bernama Hidasir. Ia meminta saya untuk melakukan petualangan menemukan ke-18 ilmuwan penelan eliksir imajinasi. Sebab negeri kami sedang krisis imajinasi. Entah apa yang terjadi. Tapi kami butuh solusi cepat. Dan Anda adalah ilmuwan ketiga yang saya temui. Sebelumnya saya sudah bertemu Angga dan Ari—"

"Ah, pasangan gila itu. Masih akurkah mereka?"

Gentala membalasnya dengan senyuman.

"Jadi apa yang mereka lakukan kepadamu untuk membantu negerimu?"

"Mereka bercerita dan aku mencatatnya. Cerita kalian akan menjadi sumber imajinasi orang-orang di negeri kami"

"Jadi kau ingin aku bercerita juga?"

Gentala mengangguk.

"Baiklah, selesai makan malam aku akan bercerita. Tapi kau harus menginap disini. Besok Haidar akan mengantarmu ke petualangan selanjutnya."

"Terima kasih..."

Journey Into The Mind [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang