Cloud 8 - How

227 144 48
                                    

Cardiff, Musim Semi 2009

Levant Stone baru saja kembali dari toilet di ujung salah satu lorong gedung sekolah St. Claire setelah menyelesaikan kegiatan perdananya ̶ yang sebenarnya hanya diisi dengan perkenalan diri ̶ sebagai anggota klub sepak bola. Benar perkiraannya, cara terbaik untuk beradaptasi dan berbaur di lingkungan baru adalah dengan sepak bola.

"Sepertinya lebih baik aku memberitahu si Turner bahwa aku sudah selesai dan akan menunggunya di ̶ " Langkah Levant Stone tiba-tiba terhenti. Sayup-sayup dia mendengar suara dari arah depan. Perlahan dia melangkahkan kakinya, mencoba menemukan asal suara tersebut. Langkahnya terhenti tepat di depan pintu salah satu pintu ruang klub yang ada di lantai itu.

Klub drama? batinnya.

"Halo, apakah masih ada orang di dalam ?"

Tidak ada yang menyahut.

"Aku pasti salah dengar." Baru saja Levant Stone hendak melanjutkan langkahnya, tiba-tiba dia mendengar suara dari balik pintu di hadapannya.

"To-tolong aku, a-aku terkunci di dalam ...."

Tunggu dulu. Bukannya itu suara ....

"Adrea Aide? Apakah itu kau?" tanya Levant Stone.

"Ya, I-ini aku," jawab Adrea dari balik pintu. "Si-siapa ...."

Levant Stone langsung mendekatkan telinganya ke pintu. "Ini aku, Levant. Apa kau baik-baik saja? Kau sendirian?"

"To-tolong a-aku ...."

Dia menangis?

"Adrea. Tenangkan dirimu. Aku tidak akan pergi dari sini sampai kau keluar dari situ," kata Levant Stone mencoba menenangkan.

"Tolong aku ...."

"Baiklah. Sekarang, Adrea, sekarang bisakah kau bergeser dari balik pintu? Bergeserlah agak jauh dari pintu," kata Levant Stone.

"Sudah, lalu sekarang apa yang harus kulakukan?"

Levant Stone langsung mengambil ancang-ancang. "Baiklah. Tunggu disitu."

Sedetik kemudian Levant Stone menghantam dengan keras sisi di dekat kenop pintu tersebut. Tidak berapa lama setelah itu, pintu berhasil terbuka dan dia mendapati gadis mungil itu terduduk sambil menahan tangisnya.

Levant Stone mendekati Adrea dan bertinggung di depannya.

Dia ketakutan.

"Sudah, sudah tidak apa-apa. Kau sudah tidak sendirian lagi."

---

Hai! Kalian sudah sampai di bagian akhir chapter ini. Jika chapter ini cukup menyenangkan untuk kalian, jangan lupa tekan tombol bintang di bawah ya. Terima kasih sudah membaca & semoga tetap membaca Midnight Sun, cheers!

Midnight SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang