Cardiff, Musim Dingin 2015
Adrea menekan tombol merah untuk mematikan mesin proyektor lalu menyalakan lampu ruang rapat The Haily's yang berada di lantai empat gedung tersebut. Setelah ia menyimpan file berisi kesimpulan dari rapat pada saat itu dan menutup layar laptopnya, Mrs. Wanda langsung menyampaikan pesan-pesan untuk menutup rapat yang membahas klien baru mereka itu. Begitu Mrs. Wanda selesai berbicara dan meninggalkan ruangan, satu persatu staf departemen editorial juga pergi meninggalkan ruang rapat untuk makan siang,
Selesai memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Adrea mematikan lampu ruangan tersebut lalu berjalan menuruni tangga dengan setengah berlari. Begitu sampai di lantai dasar gedung tersebut, ia mendorong salah satu pintu kaca yang ada di depan meja resepsionis dengan bahunya sambil melepaskan lanyard The Haily's yang menggantung di lehernya dan memasukkan benda itu ke dalam tas. Ia berjalan terus sampai ke pinggir trotoar lalu melihat ke kanan dan ke kiri. Setelah memastikan sekelilingnya aman, ia berlari sampai ke depan kafe yang berada di seberang kantornya. Ia menyapu lengan jaketnya sambil memandang ke atas.
First snow, huh, gumam Adrea sambil tersenyum.
Tiba-tiba terdengar suara kaca yang diketuk-ketuk dari dalam kafe tersebut. Senyum Adrea semakin melebar ketika melihat dua orang gadis yang duduk di dekat kaca bagian dalam kafe tersebut sedang memandanginya sambil bertopang dagu.
"Aku tidak terlambat 'kan kali ini," kata Adrea girang sambil membuka jaketnya dan meletakkannya di bagian belakang kursi tempatnya duduk. "Aku pesan teh saja, aku sudah ada janji setelah ini."
"Sepertinya ada kabar baik, bukan begitu kelihatannya, Lizzie?" tanya Tyra dengan tangan yang masih menopang dagu. "Dia terlihat sangat ceria hari ini."
"Aku tahu dia baru saja dipromosikan, tetapi kurasa kali ini lebih dari sekedar itu," jawab Elizabeth dengan tangan yang juga masih menopang dagu dan mata yang disipitkan sedikit. "Sepertinya kencan butanya kemarin berhasil."
"Tunggu, dia sudah dipromosikan lagi? Bukannya dia baru saja dipromosikan tiga atau empat bulan lalu?" Tyra langsung menegakkan posisi duduknya sambil menatap Adrea tidak percaya. "Dan kencan buta? Dengan siapa?"
"Em-hm. Mungkin salah satu saudaranya adalah pemilik saham The Haily's, kau tahu? Bisa saja 'kan." Elizabeth Hive menegakkan posisi duduknya lalu melipat kedua tangannya. "Lalu tentang kencan buta, kemarin dia kukenalkan dengan temanku dan aku yakin kalau dia bilang kencannya kali ini cukup menyenangkan."
"Baik, baik. Kurasa lebih baik aku yang menjelaskan," kata Adrea sambil tertawa. "Pertama, alasan aku dipromosikan lagi bukan karena salah satu saudaraku adalah pemilik saham The Haily's, tetapi karena Ms. Bonnie yang merupakan ketua dari divisi creative editor bulan depan akan berubah menjadi Mrs. Bonnie dan pindah ke Montgomery bersama keluarga barunya, sehingga Mrs. Wanda mengusulkan agar aku menggantikan posisi Ms. Bonnie dan karena tidak ada yang keberatan dengan usul Mrs. Wanda tersebut, maka aku terpilih untuk menggantikan Ms. Bonnie."
"Oh, I see," kata Elizabeth Hive dengan tatapan kagum dan tidak percaya. "Bukankah sekarang kau seharusnya menangis sekarang? Kau baru saja menjadi ketua divisi termuda di The Haily's, Rea. Aku tidak sabar melihat ekspresi Quil Hive saat tahu kalau kau sudah satu tingkat dengannya sekarang."
"Oh, tentu saja," balas Adrea sambil tersenyum puas. Di benaknya sudah tergambar bagaimana ekspresi Quil Hive saat tahu kalau dia sudah tidak bisa memanggil Adrea dan menyuruhnya melakukan ini itu lagi sekarang, apalagi saat dirinya sedang membuat kopi. "Haruskah aku menangis sekarang?"
"Please don't," potong Tyra tiba-tiba. "Save the salt from your tears for seasoning."
"Oh, shut up, Fujitsuki," balas Adrea dengan bibir yang sedikit dimajukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Sun
RomanceMatanya menatap gadis itu dalam-dalam. "Bisakah aku memberikan sedikit saja kebahagiaan bagi orang lain?" Bisu. Tidak ada balasan. Tersenyum, dia mengecup kening gadis itu dan mendekapnya erat-erat. "Pergilah. Aku tidak akan pernah mencarimu lagi, A...